Sumenep, Salam News. Id – Bank BPRS Bhakti Sumekar (BBS) memperingati Hari Jadi ke-756 Kabupaten Sumenep dengan cara yang unik dan penuh makna bagi masyarakat lokal. Melalui kegiatan Bazar UMKM dan Pasar Murah, bank daerah ini memperkenalkan inovasi sistem transaksi non-tunai menggunakan aplikasi BBS Mobile kepada masyarakat luas.
Langkah ini menjadi bagian penting dari transformasi digital ekonomi mikro, yang terus digencarkan pemerintah dan lembaga keuangan daerah di berbagai sektor. Kegiatan tersebut tidak sekadar memeriahkan peringatan hari jadi, tetapi juga menjadi media edukasi finansial bagi masyarakat dan pelaku UMKM.
Melalui sistem non-tunai ini, pengunjung bazar dapat menikmati kemudahan transaksi cepat, aman, dan efisien hanya melalui ponsel pintar masing-masing. Bukan hanya itu, setiap pembelian menggunakan aplikasi BBS Mobile mendapatkan potongan harga hingga 50 persen, menarik minat masyarakat untuk berpartisipasi.

Direktur Utama BPRS Bhakti Sumekar, Hairil Fajar, menegaskan bahwa penerapan sistem digital merupakan langkah strategis menghadapi perkembangan teknologi keuangan global. “Bazar ini kita lakukan dengan transaksi non-tunai, sebagai upaya mendorong gerakan non-tunai karena sudah saatnya transformasi dimulai,” ujarnya.
Menurut Fajar, kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata komitmen BPRS Bhakti Sumekar dalam mendorong inovasi dan literasi keuangan digital di tingkat akar rumput. Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan kebiasaan menabung di kalangan pedagang kecil dan pelaku usaha tradisional.
Selama ini, kebiasaan menabung di kalangan pedagang masih rendah karena keterbatasan waktu dan akses terhadap lembaga keuangan formal. Untuk mengatasi hal tersebut, BPRS Bhakti Sumekar rutin menugaskan petugas jemput tabungan di berbagai lokasi usaha, seperti Bangkal, Diponegoro, Pasar Minggu, dan Tajamara.
Setiap malam, dari Senin hingga Jumat, petugas mendatangi para pedagang guna memungut setoran hasil usaha agar mereka terbiasa menabung. Langkah ini mendapat sambutan positif karena mempermudah pedagang menyisihkan sebagian pendapatan tanpa harus meninggalkan tempat usahanya.
“Melalui pola jemput bola ini, kami ingin menciptakan budaya menabung yang berkelanjutan dan menumbuhkan kesadaran finansial,” jelas Fajar. Ia menegaskan bahwa keberhasilan ekonomi daerah tidak bisa dicapai tanpa sinergi kuat antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha lokal.
Kolaborasi ini diyakini mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi sekaligus memperluas inklusi keuangan di seluruh wilayah Kabupaten Sumenep. Inovasi digitalisasi yang dilakukan BPRS Bhakti Sumekar pun mendapat apresiasi langsung dari Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo.
Menurut Bupati, komitmen BPRS Bhakti Sumekar telah membawa dampak nyata terhadap peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat, termasuk di wilayah kepulauan. Ia menilai, bank daerah tersebut berhasil membuktikan diri sebagai penggerak ekonomi rakyat yang menjangkau hingga pelosok Sumenep.
“BPRS Bhakti Sumekar terus menunjukkan perannya, tidak hanya di daratan tetapi juga di kepulauan,” ujar Fauzi dalam sambutannya. Pemerintah daerah menganggap digitalisasi sistem keuangan lokal sebagai langkah penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi pasca-pandemi.
Selain mempermudah transaksi, sistem non-tunai membantu mengurangi peredaran uang tunai, sehingga meningkatkan keamanan dan efisiensi di sektor perdagangan kecil. Dengan dorongan teknologi digital seperti BBS Mobile, masyarakat kini memiliki akses lebih luas terhadap layanan perbankan yang modern dan terjangkau.
Upaya ini juga membantu menciptakan ekosistem ekonomi berbasis digital yang mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah secara berkelanjutan. Melalui kegiatan seperti bazar ini, BPRS Bhakti Sumekar membuktikan bahwa digitalisasi tidak harus mematikan pasar tradisional, tetapi justru memperkuatnya.
Transformasi ini menjadi bukti nyata bahwa lembaga keuangan syariah daerah mampu beradaptasi dan memberikan solusi inovatif di tengah perubahan zaman. Pada akhirnya, komitmen BPRS Bhakti Sumekar bukan sekadar memperkenalkan aplikasi, tetapi membangun kesadaran baru akan pentingnya literasi keuangan digital.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, bank ini terus melangkah maju menjadi mitra strategis masyarakat menuju Sumenep yang tumbuh dan sejahtera.(*)











