Oleh : Ustad Juneid
Artikel, Salam News. Id – Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menyampaikan hadits yang sangat penting tentang tiga hal yang dapat menyelamatkan, tiga hal yang membinasakan, tiga derajat yang membedakan, dan tiga penebusan dosa yang dapat dilakukan oleh umat Islam. Hadits ini mengandung pesan moral dan spiritual yang mendalam. Dalam artikel ini, kita akan membahas hadits tersebut secara rinci.
Tiga Hal yang Menyelamatkan Diri dari Kebinasaan
Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa ada tiga hal yang akan menyelamatkan seseorang dari siksa. Pertama adalah bertakwa kepada Allah, baik dalam keadaan sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Takwa ini harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam keadaan sepi maupun ramai.
Kedua adalah memiliki niat yang baik, baik dalam kondisi kaya maupun miskin. Niat yang baik berarti menjauhi kemewahan dunia yang berlebihan dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki. Ini mengajarkan kita untuk hidup dengan kesederhanaan dan tidak terjebak dalam ketamakan.
Ketiga adalah berbuat adil, baik dalam keadaan senang maupun marah. Keadilan ini sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, karena adil berarti memberikan hak kepada yang berhak tanpa membedakan satu dengan lainnya. Dengan berbuat adil, kita menciptakan keharmonisan dalam hidup.
Tiga Hal yang Membinasakan Diri
Namun, ada tiga hal yang dapat membinasakan seseorang, seperti yang disampaikan dalam hadits ini. Pertama adalah kekikiran yang berlebihan. Kekikiran ini tidak hanya terjadi dalam hal materi, tetapi juga dalam hal ketaatan kepada Allah. Ketika seseorang terlalu kikir untuk menunaikan kewajiban agama, maka dia akan jatuh dalam kehancuran.
Kedua adalah mengikuti hawa nafsu tanpa batas. Manusia sering tergoda untuk mengikuti keinginan pribadi yang bertentangan dengan ajaran agama. Ketika seseorang hanya mengikuti hawa nafsu, maka dia akan tersesat dalam kehidupannya.
Ketiga adalah kekaguman terhadap diri sendiri. Ini adalah sifat yang dapat merusak hubungan seseorang dengan Allah dan sesama manusia. Merasa dirinya sempurna dan lupa akan nikmat Allah hanya akan membawa seseorang pada kebinasaan.
Tiga Derajat yang Membedakan
Dalam hadits ini juga disebutkan tentang tiga derajat yang membedakan seseorang di hadapan Allah. Pertama adalah menebar salam. Menyapa orang dengan salam adalah tanda kedamaian dan persaudaraan. Dengan memberikan salam, kita menyebarkan kasih sayang di antara sesama manusia.
Kedua adalah memberi makan. Memberi makan kepada orang yang membutuhkan, baik itu teman maupun orang yang tidak kita kenal, menunjukkan sikap empati dan kepedulian sosial. Ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan derajat di hadapan Allah.
Ketiga adalah mendirikan shalat malam dan siang. Shalat tahajjud yang dilakukan di malam hari merupakan ibadah yang sangat dihargai oleh Allah. Sementara itu, shalat wajib yang dilakukan di siang hari juga merupakan kewajiban yang mendekatkan seorang hamba kepada Tuhannya.
Tiga Penebusan Dosa
Selain itu, hadits ini juga menyebutkan tentang tiga penebusan dosa. Penebusan dosa ini bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu, seperti yang diterangkan dalam hadits. Salah satu penebusan dosa yang disebutkan adalah dengan berwudhu hingga sempurna, terutama di waktu yang sangat dingin.
Wudhu yang dilakukan dengan sempurna dan penuh ketekunan akan menghapuskan dosa-dosa kecil. Ini mengajarkan kita untuk menjaga kebersihan fisik dan spiritual kita agar tetap dekat dengan Allah. Penebusan dosa melalui wudhu ini memiliki nilai yang sangat besar, terutama di waktu yang penuh tantangan.
Kesimpulan
Hadits yang disampaikan oleh Abu Hurairah ini mengandung banyak pelajaran penting. Tiga hal yang dapat menyelamatkan diri, tiga hal yang dapat membinasakan, tiga derajat yang membedakan, dan tiga penebusan dosa adalah panduan bagi kita untuk memperbaiki diri.
Dengan bertakwa, memiliki niat yang baik, dan berbuat adil, kita dapat meraih keselamatan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, dengan menghindari kekikiran, hawa nafsu, dan kekaguman terhadap diri sendiri, kita dapat menghindari kebinasaan.
Semua ini bisa diperoleh dengan menjaga ibadah, seperti menebar salam, memberi makan, dan mendirikan shalat malam dan siang.(Red/Part 10)
Refrensi Kajian,