Sumenep, Salam News. Id — Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati setiap 25 November, memiliki makna yang mendalam bagi para pendidik di Indonesia. Tema peringatan tahun ini mengingatkan kita pada betapa pentingnya peran guru dalam kehidupan seseorang, terutama dalam menanamkan nilai-nilai kehidupan dan agama. Gus. Hisbullah Huda, seorang Lora dan tokoh pendidikan, mengungkapkan pandangannya mengenai pentingnya peran guru dalam mengenalkan Allah kepada murid-muridnya.
Menurut Gus. Hisbullah Huda, guru bukan hanya sekadar pengajar pengetahuan duniawi, namun lebih dari itu, guru juga menjadi pembimbing spiritual bagi para siswa. “Jika bukan karena guru, aku tidak akan mengenal Tuhan,” ujar Gus Hisbullah Huda dalam wawancaranya. Pernyataan ini mengandung makna yang dalam bahwa guru merupakan sosok yang memberikan pemahaman pertama kali mengenai Tuhan dan agama, serta mengajarkan cara hidup yang sesuai dengan ajaran-Nya.
Gus Hisbullah Huda bercerita tentang pengalamannya semasa kecil yang tidak lepas dari peran seorang guru dalam membentuk pandangan hidupnya. “Guru saya, seorang kiai, memberikan pengajaran bukan hanya lewat teori, tetapi dengan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya. Di mata Gus Hisbullah Huda, guru adalah sosok yang tidak hanya mengajarkan ilmu, namun juga mengarahkan siswa untuk mengenal Tuhannya lebih dekat.

Guru, menurut Gus Hisbullah Huda, harus mampu menanamkan nilai-nilai agama yang kuat pada muridnya. Ia berpendapat bahwa pendidikan agama yang diberikan oleh guru sangat mempengaruhi perkembangan spiritual siswa. “Seorang guru yang baik adalah guru yang mampu menjelaskan konsep agama dengan cara yang mudah dipahami oleh siswa dan juga dapat menumbuhkan rasa cinta kepada Tuhan,” tambahnya.
Gus. Hisbullah Huda juga menekankan pentingnya kesabaran dalam mendidik. Sebagai pendidik, kata beliau, seorang guru harus memiliki kesabaran luar biasa, karena tidak semua murid dapat memahami ajaran agama dengan cepat. “Seperti halnya Nabi Muhammad SAW yang penuh dengan kesabaran, seorang guru juga harus siap menghadapi berbagai tantangan dalam mengajar,” ungkapnya. Guru yang sabar, menurutnya, akan mampu membimbing siswa hingga mereka menemukan kebenaran dan kedamaian hati.
Guru juga diharapkan dapat menjadi teladan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Gus Hisbullah Huda menyebutkan bahwa banyak siswa yang akan meniru perilaku gurunya, sehingga seorang guru harus menjaga akhlaknya. “Akhlak guru sangat berpengaruh kepada perkembangan moral dan spiritual siswa,” ujarnya. Oleh karena itu, guru tidak hanya harus pintar dalam bidangnya, tetapi juga harus menunjukkan perilaku yang sesuai dengan ajaran agama yang mereka ajarkan.
Mengakhiri wawancaranya, Gus Hisbullah Huda mengajak masyarakat untuk menghargai peran guru dalam kehidupan sehari-hari. “Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Mereka mendidik kita dengan penuh cinta dan perhatian, sehingga kita dapat mengenal Tuhan dan mencapai kehidupan yang lebih baik,” tutupnya. Menurutnya, peringatan Hari Guru merupakan momen yang tepat untuk menghargai jasa para guru yang telah berkontribusi dalam pendidikan dan pembentukan karakter bangsa.
Pendidikan adalah salah satu pilar penting dalam membangun sebuah negara yang maju. Sebagai bagian dari masyarakat, sudah sepatutnya kita memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para guru. Tanpa mereka, kita tidak hanya kehilangan ilmu pengetahuan, tetapi juga kehilangan kesempatan untuk mengenal Tuhan, yang menjadi landasan hidup kita. Sebagai generasi penerus, mari kita hormati jasa para guru, yang dengan penuh dedikasi mendidik anak bangsa menuju kehidupan yang lebih baik.(Red)