Sumenep, Salam News. Id – Ramadan tahun ini, masyarakat Sumenep kembali merayakan bulan suci dengan semangat yang luar biasa. Pasar Takjil 1445 Hijriah kembali hadir, kali ini berlokasi di depan Labheng Mesem. Pasar ini menjadi salah satu tradisi tahunan yang dinantikan, sebagai wadah untuk berbagi kebahagiaan, mempererat silaturahmi, dan memperkuat ekonomi masyarakat. Pasar ini bukan sekadar tempat jual beli makanan, tetapi juga tempat untuk menjaga kebersamaan.
Pada Senin (3/2/2025), acara pembukaan Pasar Takjil dilakukan secara resmi oleh Wakil Bupati Sumenep, K. H. Imam Hasyim. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa pasar takjil adalah bagian dari syiar Ramadan. Lebih dari sekadar tempat untuk berbuka puasa, pasar ini menjadi sarana mempererat tali persaudaraan dan mendukung pelaku UMKM lokal. K. H. Imam Hasyim juga menekankan pentingnya kebersamaan yang tercipta melalui pasar ini.
Antusiasme masyarakat sangat terlihat di hari pertama pembukaan pasar takjil. Ratusan pedagang menyemarakkan pasar dengan berbagai macam sajian makanan tradisional seperti tajin sobih, lopis, dan apem. Selain itu, terdapat juga kuliner kekinian yang banyak diminati oleh pengunjung. Sejak sore, jalanan di sekitar pasar takjil dipadati oleh warga yang datang untuk berburu hidangan berbuka favorit mereka.

Pemerintah daerah bekerja sama dengan berbagai dinas terkait dan aparat keamanan untuk memastikan kelancaran jalannya pasar takjil. Mereka melakukan penataan yang baik agar pasar tetap tertib dan nyaman bagi pengunjung. Penerapan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik juga menjadi perhatian utama, guna menjaga kebersihan selama pasar berlangsung.
Pasar takjil di Sumenep bukan hanya menjadi tempat membeli makanan berbuka puasa, tetapi juga menjadi bagian dari tradisi yang terus hidup dan diwariskan dari generasi ke generasi. Momen Ramadan ini menjadi waktu yang penuh keberkahan bagi seluruh masyarakat Sumenep. Keberadaan pasar takjil juga semakin memperkuat hubungan sosial dan solidaritas antarwarga.
Ramadan di Sumenep memang menjadi momen yang sangat istimewa. Masyarakat memanfaatkan waktu ini untuk berkumpul, berbagi kebahagiaan, dan merasakan kebersamaan yang semakin erat. K. H. Imam Hasyim berharap bahwa pasar takjil ini bisa memberikan manfaat bagi pelaku UMKM dan juga mempererat jalinan persaudaraan di tengah masyarakat. Keberadaan pasar ini menjadi bukti bahwa Ramadan dapat memperkuat nilai-nilai kebersamaan di masyarakat.
Pada acara pembukaan pasar takjil, hadir juga jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, serta Aparatur Sipil Negara (ASN). Kehadiran mereka menambah semarak suasana, yang semakin menunjukkan bahwa Ramadan di Sumenep selalu menjadi momentum kebersamaan yang penuh makna.
Pasar Takjil 1445 Hijriah ini menjadi simbol semangat kebersamaan dan syiar Ramadan yang tak lekang oleh waktu. Setiap tahunnya, pasar takjil ini semakin mempererat hubungan antarwarga Sumenep dan memberikan berkah bagi ekonomi lokal. Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah, pasar takjil terus berkembang menjadi tempat yang penuh warna dan kenangan indah bagi seluruh masyarakat Sumenep.(*)