Menghidupkan Sunnah: Prinsip Hidup Sayyidina Ali radhiyallahu ‘anhu dalam Mencapai Ridha Allah

- Pewarta

Jumat, 28 Maret 2025 - 13:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Ustad Juneid

Artikel, Salam News. Id – Ali radhiyallahu ‘anhu, salah satu sahabat Nabi yang sangat dihormati, memberikan pengajaran yang sangat berharga terkait dengan kehidupan yang dijalani berdasarkan prinsip sunnah Allah dan Rasul-Nya.

Dalam salah satu riwayat, beliau mengatakan bahwa seseorang yang tidak memiliki sunnah Allah, sunnah Rasul-Nya, dan sunnah Ali, maka dia tidak mempunyai apa-apa di tangannya. Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya mengikuti petunjuk dan ajaran yang telah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya dalam setiap aspek kehidupan.

Ucapan KPU-HPN 2025

Salah satu pertanyaan yang sering diajukan kepada Ali adalah mengenai hukum Tuhan. Ali menjawab bahwa hukum Tuhan adalah sebuah rahasia. Rahasia ini mencakup banyak hal yang tidak bisa dijelaskan secara terbuka, namun dapat dipahami oleh orang yang memiliki pemahaman dan ketakwaan yang mendalam terhadap Allah.

Rahasia tersebut mengarah pada pemahaman bahwa hukum Tuhan bukan hanya tentang aturan yang tertulis, tetapi juga tentang penerapan nilai-nilai Ilahi dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, Ali juga ditanya mengenai sunnah Rasulullah. Beliau menjawab dengan sederhana bahwa sunnah Rasulullah adalah sopan santun antar sesama manusia. Sopan santun ini mencakup cara berbicara, bertindak, dan berinteraksi dengan orang lain.

Nabi Muhammad SAW selalu mengajarkan umatnya untuk berlaku baik kepada sesama, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Sopan santun adalah salah satu kunci penting dalam menjalin hubungan harmonis dalam masyarakat.

Ketika ditanya mengenai amalan para wali Allah, Ali menjelaskan bahwa amalan mereka adalah kemampuan untuk menoleransi kejahatan yang dilakukan oleh orang lain. Para wali memiliki kesabaran dan kemampuan untuk memaafkan, bahkan ketika mereka dihina atau disakiti.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam perjalanan spiritual, seseorang perlu memiliki keteguhan hati dan kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi ujian dari manusia maupun dunia.

Ali juga menjelaskan bahwa orang-orang sebelum kita memiliki cara komunikasi yang sangat bijak. Mereka sering mengirimkan pesan dan tulisan yang berisi tiga hal penting. Pertama, barangsiapa yang dapat menahan godaan dan ujian hidup, maka Allah akan melindunginya dari segala kesulitan duniawi.

Kedua, orang yang memiliki akhlak baik, Allah akan menjadikan perilakunya selalu baik. Ketiga, siapa saja yang berusaha mendamaikan hubungan antara dirinya dengan Allah, maka Allah akan mendamaikan hubungan antara dirinya dan manusia.

Baca Juga :  Kemarin Anies Kampanye di Setiap Tempat Ramainya Tak Ketulungan: Sebuah Refleksi Politik

Ali menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan Allah dan sesama manusia. Ia mengajarkan bahwa ketika kita mendekatkan diri kepada Allah dengan penuh kesungguhan, maka Allah akan memudahkan segala urusan kita, baik di dunia maupun di akhirat.

Dalam prinsip kehidupan ini, Ali mengingatkan kita untuk selalu menjaga kesucian hati dan berusaha untuk berbuat baik kepada orang lain, meskipun mereka mungkin tidak selalu berlaku baik kepada kita.

Ali juga menyatakan bahwa seseorang harus menjadi manusia yang terbaik di sisi Allah, namun menjadi orang yang paling buruk di mata diri sendiri. Maksudnya, seorang Muslim harus senantiasa merasa rendah hati dan tidak pernah merasa puas dengan amalannya.

Dia harus selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah, meskipun dia sudah berusaha keras untuk berbuat baik.

Ajaran ini mengingatkan kita agar selalu introspeksi dan mengevaluasi diri sendiri, agar kita tidak merasa sombong atas amal perbuatan yang telah kita lakukan.

Kita juga harus menyadari bahwa hanya Allah yang berhak menilai kita, dan setiap amal yang kita lakukan harus didasari dengan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah.

Dalam konteks kehidupan sosial, Ali juga mengajarkan bahwa ketika kita bertemu dengan seseorang, kita harus selalu melihat keistimewaannya. Jika orang tersebut lebih muda dari kita, kita seharusnya menghormatinya karena dia lebih baik dalam taat kepada Allah.

Sedangkan jika orang tersebut lebih tua, kita harus menghargainya karena dia lebih dulu dalam menyembah Allah daripada kita. Ini adalah cara untuk menjaga adab dalam berinteraksi dengan orang lain dan menghindari sikap sombong.

Prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Ali radhiyallahu ‘anhu adalah pedoman hidup yang sangat relevan hingga saat ini. Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh tantangan ini, sangat penting bagi kita untuk terus mengingat ajaran-ajaran ini.

Mengamalkan sunnah Allah dan Rasul-Nya, serta meneladani akhlak para wali, akan membawa kita pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Ali mengajarkan kita bahwa kehidupan ini harus dijalani dengan penuh kesabaran, ketulusan, dan kebaikan hati, untuk mendapatkan ridha Allah yang Maha Pengasih.(Rid/part 13)

Refrensi Kajian,
Kitab Nashaihul Ibad

Berita Terkait

Sambut Tahun Baru Islam 1447 H, MWC NU Rubaru Gelar Aksi Bersih Masjid
Dari Lokalisasi Menuju Cahaya: Dzikir dan Sholawat Sambut Tahun Baru Islam di Batu Ampar
Takbir Menggema, Iman Menguat: Pemkab Sumenep Sambut Iduladha 1446 H
Pemerintah Tetapkan 1 Zulhijah 1446 H Jatuh pada 28 Mei 2025, Idul Adha Dirayakan 6 Juni
Jalan Menuju Kemuliaan: Kedermawanan, Ilmu, dan Cinta Akhirat
Tiga Pilar Iman: Cinta, Takut, dan Malu kepada Allah SWT
Jangan Merasa Paling Benar, Akhir Hidup Kita Masih Rahasia
Rapat Efisiensi Anggaran DPRD Sumenep: Menyelaraskan Kepentingan Daerah Demi Kesejahteraan Masyarakat

Berita Terkait

Minggu, 29 Juni 2025 - 19:09 WIB

Sambut Tahun Baru Islam 1447 H, MWC NU Rubaru Gelar Aksi Bersih Masjid

Jumat, 27 Juni 2025 - 07:28 WIB

Dari Lokalisasi Menuju Cahaya: Dzikir dan Sholawat Sambut Tahun Baru Islam di Batu Ampar

Kamis, 5 Juni 2025 - 22:23 WIB

Takbir Menggema, Iman Menguat: Pemkab Sumenep Sambut Iduladha 1446 H

Kamis, 29 Mei 2025 - 18:20 WIB

Pemerintah Tetapkan 1 Zulhijah 1446 H Jatuh pada 28 Mei 2025, Idul Adha Dirayakan 6 Juni

Sabtu, 24 Mei 2025 - 10:33 WIB

Jalan Menuju Kemuliaan: Kedermawanan, Ilmu, dan Cinta Akhirat

Kamis, 15 Mei 2025 - 22:26 WIB

Tiga Pilar Iman: Cinta, Takut, dan Malu kepada Allah SWT

Sabtu, 19 April 2025 - 20:14 WIB

Jangan Merasa Paling Benar, Akhir Hidup Kita Masih Rahasia

Jumat, 28 Maret 2025 - 13:02 WIB

Menghidupkan Sunnah: Prinsip Hidup Sayyidina Ali radhiyallahu ‘anhu dalam Mencapai Ridha Allah

Berita Terbaru

Berita

Bappeda Sumenep Ajak Mahasiswa Kawal Pembangunan Daerah

Minggu, 29 Jun 2025 - 17:19 WIB