Sumenep, Salam News. Id – Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pelantikan pengurus baru Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC PERGUNU) Kabupaten Sumenep yang akan dirangkaikan dengan penyelenggaraan seminar nasional bertajuk “Deep Learning dalam Pemikiran Syaikhona dan Hadratussyaikh.”
Komitmen itu disampaikan langsung saat menerima audiensi pengurus PC PERGUNU di Kantor Bupati Sumenep, Senin, 16 Juni 2025.
Dalam pernyataannya, Bupati Sumenep menegaskan bahwa pemerintah daerah sangat terbuka dan siap memfasilitasi kegiatan-kegiatan strategis yang mendorong penguatan nilai-nilai pendidikan, khususnya yang berakar pada tradisi pesantren dan pemikiran para ulama besar Nahdlatul Ulama.

“Pemerintah Kabupaten Sumenep menyambut baik kegiatan ini karena merupakan bagian dari upaya membumikan kembali warisan keilmuan para tokoh besar seperti Syaikhona Kholil dan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari. Seminar ini bukan hanya forum akademik, tetapi juga ruang refleksi spiritual dan kebangsaan,” ujar Bupati Fauzi.
Bupati juga menilai bahwa pendekatan deep learning yang diusung dalam seminar ini sangat relevan, karena mampu menjembatani tradisi keilmuan Islam klasik dengan tantangan pendidikan modern.
Sosok orang nomer satu di Kabupaten Sumenep itu berharap kegiatan ini menjadi tonggak awal bagi kebangkitan peran guru NU dalam membangun karakter generasi muda.
“Kita membutuhkan guru-guru yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga kuat secara spiritual dan berkarakter kebangsaan. PC PERGUNU memiliki peran sentral dalam hal ini, dan kami siap mendukung agar pelantikan dan seminar nasional ini berjalan sukses,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua PC PERGUNU Sumenep, Mohammad Saleh, dalam audiensi tersebut memaparkan bahwa kegiatan pelantikan dan seminar nasional akan digelar pada Kamis, 3 Juli 2025, bertempat di Pendopo Agung Keraton Sumenep.
Ia menyebut, tema yang diusung bukan sekadar akademik, melainkan sebagai gerakan kolektif untuk menegaskan kembali peran guru Nahdlatul Ulama dalam membentuk peradaban bangsa.
“Kami ingin mengangkat kembali pemikiran ulama besar seperti Syaikhona Kholil dan Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, bukan hanya sebagai bahan kajian sejarah, tapi sebagai inspirasi yang hidup dalam dunia pendidikan kita hari ini,” ujar Mohammad Saleh.
Ia menjelaskan, seminar ini juga dirancang untuk menjadi ruang dialektika antara nilai-nilai keislaman dan kemajuan teknologi, khususnya dalam merespons tantangan pendidikan berbasis digital.
Melalui pendekatan deep learning, para guru NU diharapkan mampu menanamkan pemahaman yang mendalam, tidak hanya pada aspek kognitif, tetapi juga spiritual dan moral.
“Kami berkomitmen menjadikan PERGUNU sebagai wadah transformasi intelektual dan spiritual para guru. Dukungan dari Bapak Bupati menjadi energi besar bagi kami untuk melangkah lebih progresif ke depan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mohammad Saleh menuturkan bahwa PC PERGUNU Sumenep juga tengah menyusun sejumlah program lanjutan, seperti pelatihan literasi Aswaja digital, penguatan kurikulum pesantren, dan forum kajian rutin pemikiran ulama Nusantara.
“Kami ingin menjadikan momentum pelantikan ini sebagai titik awal kebangkitan baru guru-guru NU di Sumenep. Kami yakin, jika guru-guru NU bersatu dalam visi yang sama, kita bisa ikut menentukan arah pendidikan bangsa,” pungkasnya.(*)