Karapan Sapi di Sumenep Makan Korban: Pagar Roboh, 1 Meninggal, 3 Luka-Luka

- Pewarta

Senin, 23 Juni 2025 - 20:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep, Salam News. Id – Peristiwa tragis mewarnai lomba karapan sapi yang digelar di Lapangan Giling, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Minggu lalu. Empat orang penonton menjadi korban setelah pagar pembatas di sisi timur lapangan roboh secara tiba-tiba dan menimpa mereka.

Pagar yang roboh berada di dekat garis finish. Lokasi tersebut diketahui dipenuhi penonton yang naik ke atas pagar. Salah satu korban, Sueb (60), warga Desa Aeng Merah, Kecamatan Batuputih, dinyatakan meninggal dunia usai sempat dirawat.

Menurut keterangan AKP Widiarti, Plt. Kasi Humas Polres Sumenep, korban meninggal pada pukul 19.40 WIB di RSUD dr. H. Moh. Anwar. “Sueb mengalami sesak napas berat pasca kejadian dan sempat mendapat perawatan intensif sebelum akhirnya dinyatakan meninggal,” ujar Widiarti.

Ucapan KPU-HPN 2025

Tiga korban lainnya mengalami luka-luka dan saat ini masih menjalani perawatan di RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep. Korban kedua adalah Aldi (35), warga Desa Batuputih Laok. Ia mengalami sakit serius pada bagian punggung dan masih dirawat.

Selanjutnya adalah Sudahnan (55), warga Desa Tenonan, Kecamatan Manding, yang mengalami luka robek pada mata kaki kanan. Ia harus menjalani penanganan medis karena lukanya cukup parah dan membutuhkan perawatan lanjutan dari tenaga kesehatan.

Baca Juga :  Resmi dilaunching, buku ketiga Sahabat Qudsiyanto mendapat banyak apresiasi

Korban keempat bernama Ahmad Baidi (40), warga Desa Rajun, Kecamatan Pasongsongan, mengalami patah tulang paha kanan. Kondisinya cukup serius dan memerlukan penanganan ortopedi khusus di rumah sakit rujukan milik pemerintah daerah.

Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 17.20 WIB, saat suasana penonton di arena lomba sedang sangat ramai dan padat. Dugaan sementara, pagar roboh akibat banyaknya penonton yang naik ke atas pagar, padahal sudah dalam kondisi miring.

“Panitia sebenarnya telah mengimbau penonton agar tidak naik ke atas pagar pembatas, namun imbauan itu tidak dihiraukan,” jelas Widiarti.  Pada akhirnya, pagar tak mampu menahan beban dan ambruk ke bawah, menimpa empat orang yang berada di sisi bawahnya.

Panitia bersama petugas segera mengevakuasi para korban ke Puskesmas Pamolokan untuk mendapatkan pertolongan pertama. Selanjutnya, seluruh korban dirujuk ke RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep pada pukul 18.15 WIB guna perawatan lebih lanjut.

Insiden ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan menjadi pelajaran penting bagi pelaksanaan acara publik. Pihak kepolisian menyatakan akan menyelidiki lebih lanjut kelalaian yang menyebabkan pagar roboh dan korban berjatuhan.

Baca Juga :  Pemkab Sumenep Luncurkan Kapal Cepat Express Rute Kalianget Menghubungkan Ra'as Dan Jangkar Situbondo

Sementara itu, kegiatan lomba karapan sapi dihentikan seketika dan para penonton diarahkan keluar oleh petugas keamanan. Kapolres Sumenep juga turun langsung meninjau lokasi kejadian dan memerintahkan evaluasi menyeluruh terhadap acara serupa.

Masyarakat berharap kejadian ini menjadi perhatian agar keamanan penonton lebih dijaga dalam ajang budaya Madura tersebut. Ajang karapan sapi merupakan tradisi yang sangat populer di Madura, namun keselamatan tetap harus menjadi prioritas utama.

Pihak penyelenggara dan pemerintah daerah diimbau meninjau ulang standar keselamatan acara-acara tradisional yang masif. Sampai saat ini, kondisi tiga korban lainnya masih terus dipantau oleh pihak rumah sakit dan keluarga masing-masing.

Pihak RSUD dr. H. Moh. Anwar menyatakan telah memberikan perawatan maksimal dan koordinasi dengan keluarga korban. Dengan kejadian ini, masyarakat diingatkan untuk selalu mematuhi arahan panitia dalam setiap kegiatan publik berskala besar.

Polisi mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi hoaks terkait insiden tragis di Lapangan Giling. Pemerintah daerah akan melakukan evaluasi menyeluruh guna meningkatkan keamanan dalam pelaksanaan kegiatan adat ke depan. (*)

Berita Terkait

Pesan Kebangsaan dari Sumenep: Bupati Fauzi dan Simbol Persatuan di Hari Kemerdekaan
Nabila dan Rekan Paskibraka Sumenep Tampilkan Pengibaran Penuh Makna
80 Tahun Merdeka, Bupati Fauzi dan BPRS Bhakti Sumekar Kokohkan Persatuan dan Integritas di Sumenep
Transparansi Brida Sumenep Dipertanyakan, Proses Seleksi Riset Picu Polemik
Di Balik Merah Putih: Ketulusan Seorang Perempuan Penjaja Bendera
Baznas Sumenep Hadir hingga Pelosok: Bantu Ibu Melahirkan dari Pulau Terpencil
DPRD Sumenep Tunda Anggaran Rp1 Miliar: Program Wirausaha Santri Dinilai Belum Jelas
Bupati Sumenep Buka Peluang Pabrik Rokok Baru, Wajib Serap Tembakau & Tenaga Kerja Lokal

Berita Terkait

Minggu, 17 Agustus 2025 - 15:22 WIB

Pesan Kebangsaan dari Sumenep: Bupati Fauzi dan Simbol Persatuan di Hari Kemerdekaan

Minggu, 17 Agustus 2025 - 15:07 WIB

Nabila dan Rekan Paskibraka Sumenep Tampilkan Pengibaran Penuh Makna

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 12:20 WIB

80 Tahun Merdeka, Bupati Fauzi dan BPRS Bhakti Sumekar Kokohkan Persatuan dan Integritas di Sumenep

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 07:38 WIB

Transparansi Brida Sumenep Dipertanyakan, Proses Seleksi Riset Picu Polemik

Jumat, 15 Agustus 2025 - 16:05 WIB

Di Balik Merah Putih: Ketulusan Seorang Perempuan Penjaja Bendera

Kamis, 14 Agustus 2025 - 15:20 WIB

DPRD Sumenep Tunda Anggaran Rp1 Miliar: Program Wirausaha Santri Dinilai Belum Jelas

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:35 WIB

Bupati Sumenep Buka Peluang Pabrik Rokok Baru, Wajib Serap Tembakau & Tenaga Kerja Lokal

Senin, 11 Agustus 2025 - 17:31 WIB

Jaga Stabilitas Industri Tembakau Lokal, TIHT 2025 Resmi Ditetapkan Pemkab Sumenep

Berita Terbaru