Sumenep, Salam News. Id – Di tengah tekanan politik yang seabrek, Bupati Fauzi justru memilih turun ke jalan, bukan untuk orasi, tapi jalan santai. Puluhan ribu warga ikut serta dalam acara Jalan-Jalan Sehat (JJS) yang digelar Pemerintah Desa Pangarangan. Alih-alih bicara politik, sang bupati berbaur dan menikmati momen santai bersama warga dari berbagai kalangan.
Mulai anak-anak, remaja, hingga lansia, semua tumpah ruah meramaikan jalan-jalan santai ini. Bupati tidak hanya hadir sebagai pemimpin, tapi sebagai manusia yang juga butuh rehat dari rutinitas berat. Banyak peserta mengaku terhibur dengan kehadiran langsung sang bupati yang ramah dan santai.
Kehangatan dan kedekatan terasa nyata saat Bupati berjalan tanpa pengawalan ketat di antara warganya. Momen ini dianggap langka oleh warga karena jarang melihat pemimpin hadir tanpa formalitas. Tak ada panggung tinggi atau pidato panjang, hanya senyum dan langkah bersama masyarakat.

Bupati menyebut JJS ini sebagai cara healing bersama di tengah tekanan kehidupan. “Ini bukan sekadar jalan-jalan. Ini cara untuk kembali segar, fisik dan mental,” ujar Bupati Fauzi.
Ia menegaskan pentingnya pemimpin hadir di tengah masyarakat tanpa sekat. Bagi Fauzi, JJS adalah momen untuk menyatu dan mendengarkan langsung aspirasi warganya. Kegiatan ini juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antar warga dan antar generasi.
Selain menyenangkan, acara ini membawa manfaat fisik yang signifikan bagi semua peserta. Menurut Fauzi, kesehatan fisik adalah fondasi utama dalam menjalani kehidupan sehari-hari. “Jalan kaki adalah olahraga murah, mudah, dan sangat bermanfaat,” ujarnya lagi.
Ia mengajak warga untuk menjadikan JJS sebagai bagian dari rutinitas mingguan. “Kalau bisa, bukan hanya saat acara, tapi menjadi kebiasaan sehat sehari-hari,” tambahnya. Bupati juga menyinggung pentingnya budaya hidup sehat sejak dini.
Kebiasaan ini bisa mencegah berbagai penyakit kronis yang umum terjadi di usia tua. Selain itu, jalan santai juga mengurangi stres dan meningkatkan mood positif. Dampaknya bukan hanya untuk tubuh, tapi juga keseimbangan mental dan sosial.
Warga menyambut baik ajakan ini karena terasa ringan namun penuh manfaat. Acara ditutup dengan senam bersama dan pembagian doorprize yang meriah. Banyak warga berharap acara seperti ini bisa rutin digelar tiap bulan. Mereka merasa lebih dekat dengan pemimpinnya, tidak hanya saat kampanye.
Para pedagang juga diuntungkan karena banyak pengunjung yang belanja. JJS memberi dampak ekonomi kecil bagi UMKM lokal yang ikut serta. Acara ini jadi bukti bahwa kegiatan sederhana bisa memberi dampak besar. Bukan hanya kesehatan, tapi juga kebahagiaan dan keharmonisan sosial.
Kehadiran pemimpin di tengah rakyat menjadi pesan kuat akan pentingnya empati. Kegiatan ini menyampaikan bahwa pemimpin juga manusia yang butuh rileks. Warga merasa diperhatikan, bukan hanya sebagai angka pemilu. JJS ini membuktikan bahwa pendekatan personal lebih menyentuh daripada retorika politik.
Semangat warga terlihat nyata lewat senyum dan canda sepanjang rute JJS. Banyak yang berfoto bersama Bupati dan langsung mengunggah ke media sosial. Kegiatan ini viral karena sederhana tapi menyentuh banyak hati. Pemimpin yang bisa tertawa dan berjalan bersama rakyat selalu dikenang.
Bupati Fauzi memberi contoh kepemimpinan yang membumi dan penuh empati. JJS bukan hanya gerakan fisik, tapi simbol kehadiran nyata pemimpin. Warga berharap kegiatan seperti ini terus dilanjutkan oleh siapa pun pemimpinnya nanti. Mereka percaya bahwa pendekatan semacam ini menyatukan masyarakat.
JJS hari itu menjadi hari yang tidak terlupakan bagi ribuan warga Pangarangan. Jalan sederhana, tapi penuh makna dan kebersamaan yang dalam. Langkah kaki yang serempak menjadi simbol persatuan di tengah perbedaan.
Sebuah pengingat bahwa kadang, solusi ada dalam hal paling sederhana. Bupati menunjukkan bahwa healing bisa dilakukan bersama rakyat, bukan di ruangan tertutup. Dan dari situlah kekuatan baru muncul: dari senyum, peluh, dan langkah bersama.(*/Red)