Sumenep, Salam News. Id – Kasus penyakit campak di Kabupaten Sumenep kini masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB), dengan jumlah penderita melebihi 2.000 orang. Meningkatnya jumlah penderita ini membuat World Health Organization (WHO) turut turun tangan memberikan sosialisasi tentang bahaya dan penanggulangan penyakit campak.
Sosialisasi berlangsung di ruang pertemuan Puskesmas Rubaru dan dihadiri berbagai unsur dari masyarakat dan instansi pemerintahan setempat. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Puskesmas Rubaru dr Dony, perwakilan WHO, kepala sekolah, kepala desa, dan tokoh masyarakat.
Tujuan utama dari sosialisasi ini adalah memberikan pemahaman tentang bahaya campak serta pentingnya vaksinasi untuk mencegah penyebaran. Kepala Puskesmas Rubaru, dr Dony, menyampaikan bahwa campak Rubella dapat dicegah melalui vaksinasi yang dilakukan secara berkala dan menyeluruh.

Ia berharap semua elemen masyarakat bersatu padu membantu penanganan kasus campak yang makin meluas di Kabupaten Sumenep.
“Kami mengajak semua pihak untuk mendukung program vaksinasi agar kasus campak dapat segera dikendalikan,” ujar dr Dony.
Menurutnya, vaksinasi merupakan langkah pencegahan paling efektif yang harus segera dioptimalkan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dukungan dari orang tua, sekolah, dan pemerintah desa sangat dibutuhkan untuk mensukseskan kegiatan imunisasi massal ini.
Sementara itu, perwakilan WHO, dr Fatur, menegaskan bahwa virus campak sangat menular dan paling rentan menyerang anak-anak usia dini. Ia menyampaikan bahwa daya tahan tubuh anak yang belum sempurna menjadi faktor utama dalam tingginya penularan penyakit ini.
Karena itu, penanggulangan cepat dan terkoordinasi sangat penting melalui program Outbreak Response Immunization (ORI). ORI dinilai efektif dalam menghentikan penyebaran virus campak di tengah masyarakat yang mulai menunjukkan gejala menyebar luas.
Pemerintah dan masyarakat diminta bekerja sama demi keberhasilan pelaksanaan ORI yang saat ini sedang dijalankan di Rubaru. Berdasarkan survei di Kabupaten Sumenep, sebagian besar kasus campak terjadi pada anak usia 0 hingga 4 tahun.
Anak-anak dalam rentang usia tersebut sangat rentan karena imunitas tubuh mereka belum terbentuk secara maksimal. Dr Fatur menjelaskan bahwa vaksinasi lengkap sangat penting agar tubuh anak-anak memiliki kekebalan terhadap virus campak.
Ia mengimbau agar para orang tua segera membawa anak mereka ke pos pelayanan imunisasi terdekat tanpa menunda lagi. Keberhasilan vaksinasi sangat ditentukan oleh kesadaran orang tua dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.
Selain itu, dr Fatur juga mengajak semua masyarakat untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi ORI secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Menurutnya, langkah ini penting agar wabah campak tidak semakin meluas dan menyebabkan komplikasi yang lebih serius.
“Melalui vaksinasi, kita bisa menekan angka penyebaran virus dan melindungi generasi muda dari ancaman penyakit berbahaya ini,” ujarnya. Ia menekankan bahwa penanganan campak bukan hanya tugas tenaga medis, tetapi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.
Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan dalam menanggulangi kejadian luar biasa seperti wabah campak ini. Penutupan acara sosialisasi diakhiri dengan ajakan dari seluruh pihak untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya vaksinasi.
Seluruh peserta diharapkan menyampaikan informasi yang didapat kepada warga di wilayah masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Kepala desa, guru, dan tokoh masyarakat memiliki peran penting dalam menyebarkan pemahaman mengenai bahaya dan pencegahan campak.
Harapannya, seluruh anak di Kabupaten Sumenep dapat terlindungi dan bebas dari ancaman campak melalui langkah pencegahan dini.
Dengan sinergi semua pihak, wabah campak di Rubaru dan sekitarnya bisa segera teratasi dan tidak menyebar lebih luas lagi.(*/Red)