Anggaran Berubah: Ada Kementerian Sultan, Ada yang Miskin

- Pewarta

Selasa, 11 Februari 2025 - 12:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep, Salam News. Id – Penyesuaian anggaran negara berdampak besar pada berbagai kementerian dan lembaga (K/L). Ada yang mendapat anggaran melimpah, ada yang justru mengalami pemangkasan drastis. Salah satunya adalah Perpustakaan Nasional RI, yang kini menghadapi keterbatasan dana untuk operasionalnya.

Dalam percakapan antara Bung Hambali dan temannya, mereka menyoroti ketimpangan ini. Bung Hambali menilai bahwa sistem anggaran saat ini tidak efisien. Menurutnya, sistem fraksi di DPR RI dan mekanisme reses perlu ditinjau ulang. “Buang-buang uang negara dan rakyat,” ujarnya.

Sistem reses DPR RI juga dikritik. Menurut Bung Hambali, reses hanya menjadi ajang basa-basi tanpa hasil konkret. Ia berpendapat bahwa lebih baik jika reses dilakukan bersama anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota. Hal ini karena anggota DPR daerah lebih memahami kondisi masyarakat di daerah pemilihannya.

Ucapan KPU-HPN 2025
Baca Juga :  Wakil Ketua DPRD Sumenep Turun Langsung Penyaluran BLT DD Desa Tambak Sari Kecamatan Rubaru

Ketidakefektifan anggaran juga terlihat pada jumlah menteri dan wakil menteri yang terus bertambah. “Kalau serius mau efisien, kenapa bikin kabinet menteri dan wamennya sampai ratusan?” tanya temannya. Mereka menilai kebijakan ini tidak sejalan dengan semangat efisiensi keuangan negara.

Pemangkasan anggaran di beberapa sektor dianggap tepat, seperti perjalanan dinas dan biaya rutin kantor. Namun, menurut Bung Hambali, hanya 40% dari anggaran tersebut benar-benar digunakan sesuai kebutuhan. Sisanya, 60%, sering kali “diakali” dalam pertanggungjawaban.

Dalam satu dekade terakhir, utang negara terus membengkak tanpa diimbangi pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Beberapa ekonom kritis menilai bahwa pengeluaran negara tidak sebanding dengan pemasukan, sehingga sekarang dampaknya dirasakan oleh seluruh kementerian dan lembaga.

Salah satu contoh penggunaan anggaran yang dinilai berlebihan adalah perjalanan dinas pejabat. Di pemerintahan Presiden Jokowi sebelumnya, ada menteri yang sering melakukan kunjungan ke berbagai daerah, bahkan di akhir pekan. Tidak jarang perjalanan tersebut melibatkan rombongan besar dengan biaya tinggi.

Baca Juga :  Nabila dan Rekan Paskibraka Sumenep Tampilkan Pengibaran Penuh Makna

Bung Hambali juga mengingat bagaimana ada kementerian yang sering mengadakan perayaan, seperti ulang tahun kantor atau acara lainnya, yang melibatkan pertunjukan musik besar-besaran. “Saya ikutin Instagram-nya sampai mbatin, duit dari mana itu,” katanya. Kini, kondisi keuangan negara memburuk, dan pemangkasan anggaran pun tidak bisa dihindari.

Dengan kondisi ini, banyak yang berharap pemerintah lebih bijak dalam mengelola anggaran. Kebijakan harus berpihak pada efisiensi dan kepentingan rakyat, bukan sekadar mengakomodasi kepentingan politik dan birokrasi. Apakah reformasi anggaran akan benar-benar dilakukan, atau hanya menjadi wacana belaka? Waktu yang akan menjawabnya.(Red)

Berita Terkait

Pesan Kebangsaan dari Sumenep: Bupati Fauzi dan Simbol Persatuan di Hari Kemerdekaan
Nabila dan Rekan Paskibraka Sumenep Tampilkan Pengibaran Penuh Makna
80 Tahun Merdeka, Bupati Fauzi dan BPRS Bhakti Sumekar Kokohkan Persatuan dan Integritas di Sumenep
Transparansi Brida Sumenep Dipertanyakan, Proses Seleksi Riset Picu Polemik
Di Balik Merah Putih: Ketulusan Seorang Perempuan Penjaja Bendera
Baznas Sumenep Hadir hingga Pelosok: Bantu Ibu Melahirkan dari Pulau Terpencil
DPRD Sumenep Tunda Anggaran Rp1 Miliar: Program Wirausaha Santri Dinilai Belum Jelas
Bupati Sumenep Buka Peluang Pabrik Rokok Baru, Wajib Serap Tembakau & Tenaga Kerja Lokal

Berita Terkait

Minggu, 17 Agustus 2025 - 15:22 WIB

Pesan Kebangsaan dari Sumenep: Bupati Fauzi dan Simbol Persatuan di Hari Kemerdekaan

Minggu, 17 Agustus 2025 - 15:07 WIB

Nabila dan Rekan Paskibraka Sumenep Tampilkan Pengibaran Penuh Makna

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 12:20 WIB

80 Tahun Merdeka, Bupati Fauzi dan BPRS Bhakti Sumekar Kokohkan Persatuan dan Integritas di Sumenep

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 07:38 WIB

Transparansi Brida Sumenep Dipertanyakan, Proses Seleksi Riset Picu Polemik

Jumat, 15 Agustus 2025 - 16:05 WIB

Di Balik Merah Putih: Ketulusan Seorang Perempuan Penjaja Bendera

Kamis, 14 Agustus 2025 - 15:20 WIB

DPRD Sumenep Tunda Anggaran Rp1 Miliar: Program Wirausaha Santri Dinilai Belum Jelas

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:35 WIB

Bupati Sumenep Buka Peluang Pabrik Rokok Baru, Wajib Serap Tembakau & Tenaga Kerja Lokal

Senin, 11 Agustus 2025 - 17:31 WIB

Jaga Stabilitas Industri Tembakau Lokal, TIHT 2025 Resmi Ditetapkan Pemkab Sumenep

Berita Terbaru