Sumenep, Salam News. Id – Gempa berkekuatan magnitudo 6,5 mengguncang wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu malam 30 September 2025, pukul 23.49. Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudi, menegaskan pemerintah daerah segera memberikan bantuan cepat kepada masyarakat terdampak gempa tersebut, termasuk kawasan kepulauan.
Menurutnya, tim lapangan sedang melakukan pendataan korban dan kerusakan, terutama di daerah kepulauan Talango dan pulau Sapudi. Data awal menyebutkan kerusakan cukup parah terjadi di beberapa desa, membuat warga membutuhkan perhatian serius serta bantuan segera pemerintah.
Bupati Fauzi menambahkan, pihaknya kini mengutamakan keselamatan warga dengan mengerahkan tim evakuasi serta posko darurat kesehatan lapangan. Ia juga memastikan koordinasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dinas sosial, dan relawan agar distribusi bantuan lebih cepat.

“Bantuan tahap pertama berupa makanan siap saji dan selimut akan segera disalurkan kepada korban terdampak,” jelas Bupati Fauzi.
Sementara itu, bantuan berupa perbaikan rumah rusak masih menunggu data valid agar tepat sasaran dan benar-benar dibutuhkan. Pemerintah menekankan asesmen lapangan harus selesai lebih dulu, sehingga program pemulihan rumah berjalan efektif dan benar-benar membantu korban.
Di Kecamatan Talango, puluhan rumah mengalami kerusakan berat. Beberapa warga terpaksa mengungsi ke lokasi aman yang disediakan. Pulau Sapudi tercatat sebagai wilayah paling parah terdampak, dengan banyak rumah roboh serta fasilitas umum mengalami kerusakan berat.
Tim medis dari pemerintah daerah dikerahkan memberikan layanan kesehatan darurat, termasuk obat-obatan, perawatan luka, dan kebutuhan vital. Selain bantuan fisik, dukungan psikologis juga penting. Pemda berencana menghadirkan tenaga konselor guna membantu warga mengatasi trauma pascagempa.
Pihak kepolisian bersama TNI turut mengamankan lokasi terdampak agar distribusi bantuan berjalan lancar tanpa hambatan keamanan masyarakat. Bupati menegaskan pemerintah tak tinggal diam. Segala upaya dilakukan memastikan warga terdampak mendapatkan bantuan adil dan menyeluruh.
Gempa juga menyebabkan aliran listrik terganggu di beberapa wilayah, sehingga PLN setempat bergerak cepat melakukan perbaikan jaringan darurat. Komunikasi awal sempat terputus, namun kini jaringan telepon dan internet perlahan dipulihkan demi memudahkan koordinasi distribusi bantuan.
Warga setempat berharap proses bantuan tidak berlarut-larut, mengingat kondisi mereka semakin sulit akibat kehilangan rumah dan pekerjaan. Relawan lokal bersama mahasiswa turun tangan mengumpulkan donasi, menyiapkan dapur umum, serta membantu evakuasi warga terdampak gempa.
Situasi darurat ini menunjukkan pentingnya sinergi pemerintah, aparat, relawan, dan masyarakat dalam menghadapi bencana besar seperti gempa Sumenep.(*)