Sumenep, Salam News. Id – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, memberi sinyal akan membuka izin pendirian Pabrik Rokok (PR) baru di wilayahnya. Namun izin tidak diberikan bebas. Pemerintah daerah menetapkan sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap calon investor.
Langkah ini bagian dari strategi pemerintah daerah untuk menumbuhkan perekonomian berbasis industri tembakau lokal yang berkelanjutan. Selain ekonomi, kebijakan ini juga bertujuan melindungi kepentingan petani tembakau agar hasil panennya terserap maksimal.
“Kita akan buka kesempatan PR baru, tapi tak sembarangan. Ada syarat teknis dan administratif,” kata Bupati Fauzi. Ia menekankan, calon PR wajib menyerap tembakau Madura, gunakan tenaga kerja lokal, dan jalankan bisnis berkelanjutan.

Ahmad Fauzi menambahkan, perusahaan juga harus memiliki legalitas lengkap, fasilitas produksi standar, dan rencana distribusi jelas. Salah satu syarat utama adalah menjalin kemitraan resmi dengan petani lokal agar produksi tembakau terserap maksimal.
Kebijakan ini dinilai strategis untuk mendorong iklim usaha sehat serta mengurangi praktik monopoli industri tembakau lokal. Ia juga berharap PR baru menciptakan banyak lapangan kerja, terutama bagi warga lokal yang masih menganggur.
“Kami ingin PR di Sumenep produktif dan memberi efek positif bagi masyarakat,” tegas Bupati Sumenep, Ahmad Fauzi. Langkah ini bukan hanya soal industri, tapi strategi menghidupkan ekonomi Madura dari bawah, kata Bupati Fauzi lanjut.
Dengan syarat ketat menyerap tembakau lokal, tenaga kerja lokal, ekonomi Madura diharapkan lebih mandiri dan kuat. PR baru diprediksi ciptakan ribuan lapangan kerja, dari buruh linting, staf administrasi, hingga tenaga pengangkut dan pemasaran.
Dampak ekonomi industri ini dinilai luas. Warung, jasa transportasi, hingga UMKM diperkirakan ikut terdampak positif. Bupati menyebut sirkulasi ekonomi lokal akan bergerak lebih cepat dengan hadirnya industri PR di berbagai kecamatan.
Langkah ini juga dianggap solusi jitu mengatasi pengangguran usia produktif yang sulit bersaing di sektor lain. “Ketika pengangguran berkurang, daya beli masyarakat meningkat. Ini efek lanjutan dari berkembangnya industri,” kata Fauzi.
Pemimpin yang dijagokan sebagai calon Gubernur Jawa Timur ini disebut visioner karena kebijakan pro-rakyatnya. Jika daya beli meningkat, maka kemiskinan secara perlahan akan menurun karena ekonomi rakyat ikut tumbuh.
Banyak pihak menilai kebijakan ini bukan sekadar membuka usaha, tapi membuka harapan ribuan keluarga di Sumenep. Dengan syarat yang adil, langkah ini menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan sosial masyarakat.(*)