Bupati Sumenep Dorong Tradisi Jamasan Keris Mendunia: Warisan Budaya Lokal Menuju Pengakuan Internasional

- Pewarta

Rabu, 2 Juli 2025 - 23:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep, Salam News. Id – Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan komitmennya mengangkat tradisi Jamasan Keris ke tingkat budaya internasional yang lebih luas. Pernyataan ini disampaikan saat kegiatan Jamasan Keris berlangsung di Desa Aeng Tong-Tong, Rabu 2 Juli 2025 kemarin.

Fauzi menuturkan, tahun ini kegiatan Jamasan tidak hanya seremoni biasa, tetapi disertai pemaparan sejarah panjang tentang keris. Ia menyinggung masa lalu, ketika kepemilikan keris sempat dilarang, sebagai bagian penting dari narasi budaya keris.

Menurutnya, konsistensi pelaksanaan Jamasan Keris selama tiga tahun terakhir adalah modal penting untuk pengakuan secara internasional. Fauzi ingin tradisi tersebut tidak sekadar menjadi tontonan tahunan, tetapi tercatat resmi dalam kalender budaya internasional.

Ucapan KPU-HPN 2025

Desa Aeng Tong-Tong sendiri telah dikenal sebagai Desa Wisata Keris, menjadi contoh keberhasilan pelestarian budaya lokal. “Komunitas dan paguyuban empu di Sumenep sangat konsisten menjaga budaya keris,” jelas Fauzi dalam sambutannya kepada peserta.

Ia berharap pemerintah pusat mendukung penuh usulan tersebut agar bisa mendapat pengakuan dari Kementerian Kebudayaan dan UNESCO. Selain mendorong pelestarian budaya, Fauzi juga menekankan pentingnya regenerasi empu atau perajin keris muda di Sumenep.

Baca Juga :  Anggota Polisi Juga Terjaring Razia Tilang Elektronik

Dalam kesempatan itu, ia membeli sebuah keris buatan pemuda usia 20 tahun sebagai bentuk apresiasi dan motivasi. Menurutnya, pembelian tersebut bukan karena pamor keris, melainkan karena nilai karya dari generasi muda pembuatnya.

“Generasi muda perlu terus dilibatkan agar keris tetap hidup dan dikenali di masa mendatang,” tegas Fauzi. Regenerasi empu juga dilakukan melalui edukasi kepada pelajar SD, SMP, dan SMA yang wajib ikut dalam setiap kegiatan budaya.

Melalui pelibatan sejak dini, anak-anak dikenalkan tentang sejarah, filosofi, hingga proses pembuatan keris secara langsung. “Kalau tidak dikenalkan, mereka tidak tahu. Edukasi adalah bagian penting dari pelestarian budaya,” jelasnya lebih lanjut.

Ia juga menyampaikan bahwa digitalisasi pemasaran keris telah dimulai sejak tiga tahun lalu oleh Pemkab Sumenep. Namun, ada tantangan karena sebagian besar pembeli masih ingin melihat bentuk fisik keris secara langsung, bukan lewat foto.

Baca Juga :  Relokasi PKL di Sumenep Tak Merata. Ada Yang Tergusur, Ada Yang Bebas Jualan

“Untuk souvenir bisa dijual online. Tapi keris pusaka tetap harus dilihat langsung oleh pembeli,” jelasnya tentang kendala digital. Pembeli ingin memastikan bentuk, pakem, dapur, serta pamor keris sesuai harapan, sehingga butuh pertemuan tatap muka.

Meski begitu, Bupati tetap optimis pada strategi kombinasi antara pelestarian budaya langsung dan ekspansi digital. Ia menilai penting menjaga keseimbangan antara pelestarian tradisional dan promosi modern melalui platform digital.

Dengan cara itu, budaya keris tetap hidup, dikenal lebih luas, dan dapat diwariskan kepada generasi masa depan. Bupati berharap langkah ini menjadi inspirasi daerah lain dalam melestarikan dan memajukan kekayaan budaya lokal Indonesia.

“Kita jaga bersama warisan budaya ini agar tetap relevan dan mendunia,” pungkas Bupati Sumenep Achmad Fauzi dengan penuh semangat.(*)

Berita Terkait

Bupati Fauzi Resmikan Penyerahan 5.252 SK PPPK Paruh Waktu, Wujudkan Transformasi Birokrasi di Sumenep
PWRI Sumenep Hibahkan Mukena sebagai Apresiasi pada Guru Ngaji dalam Semangat Hari Guru Nasional 2025
PWRI Sumenep Gelar Raker 2025, Kukuhkan Transformasi Menuju Organisasi yang Profesional dan Mandiri
Dampak Nyata Event Strategis pada Ekonomi, Pemerintah Sumenep Perkuat Komitmen dengan 110 Agenda 2026
PWRI Sumenep Gelar Forum Strategi, FGD Semangat Menuju Porprov 2027
SKK Migas-HCML Bakal Gelar Festival Pesisir ke-4 di Giligenting
Sumenep Bangun Ketangguhan Sekolah melalui Pelatihan Komprehensif Kebencanaan dan Psikososial
Strategis Naghfir’s Institut dan BMTNU Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah di Sumenep

Berita Terkait

Senin, 1 Desember 2025 - 18:20 WIB

Bupati Fauzi Resmikan Penyerahan 5.252 SK PPPK Paruh Waktu, Wujudkan Transformasi Birokrasi di Sumenep

Rabu, 26 November 2025 - 14:54 WIB

PWRI Sumenep Hibahkan Mukena sebagai Apresiasi pada Guru Ngaji dalam Semangat Hari Guru Nasional 2025

Minggu, 23 November 2025 - 09:28 WIB

PWRI Sumenep Gelar Raker 2025, Kukuhkan Transformasi Menuju Organisasi yang Profesional dan Mandiri

Rabu, 19 November 2025 - 10:39 WIB

PWRI Sumenep Gelar Forum Strategi, FGD Semangat Menuju Porprov 2027

Selasa, 18 November 2025 - 10:43 WIB

SKK Migas-HCML Bakal Gelar Festival Pesisir ke-4 di Giligenting

Senin, 17 November 2025 - 16:07 WIB

Sumenep Bangun Ketangguhan Sekolah melalui Pelatihan Komprehensif Kebencanaan dan Psikososial

Jumat, 14 November 2025 - 14:49 WIB

Strategis Naghfir’s Institut dan BMTNU Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah di Sumenep

Minggu, 9 November 2025 - 07:23 WIB

Fethum Muxin Harumkan Sumenep Sabet Perak Popnas 2025 di Cabang Pencak Silat

Berita Terbaru