Sumenep, Salam News. Id – Dzikir dan Sholawat digelar dalam rangka malam 1 Sura atau Muharram 1447 Hijriah, Kamis malam, 26 Juni 2025. Acara tersebut diselenggarakan di kawasan Batu Ampar, Saronggi, sebuah tempat yang dulunya dikenal sebagai kawasan hitam atau lokalisasi.
Kini, lokasi tersebut telah berubah fungsi menjadi lahan yang dihibahkan untuk pembangunan masjid dan fasilitas keagamaan lainnya. Lahan itu dihibahkan oleh Ibu Asmiyatun, Bapak Rasuli, Bunda Ma’ani, dan Bapak Saleh kepada KH. Busyro Karim.
Seiring waktu, KH. Busyro Karim, atau yang akrab disapa Abuya, menyerahkan pengelolaan tempat kepada K.R. Arya Mohammad Rusli. Rencana pembangunan mencakup Masjid Al Karimiyyah, ruang-ruang pendukung, serta asrama untuk kegiatan keagamaan dan pendidikan masyarakat.

Dalam sambutannya, Kiyai Arya Rusli mengajak semua pihak untuk mendoakan agar pembangunan bisa segera terealisasi dengan baik.
Ia juga berharap dapat menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab serta istiqomah dalam membangun dan mengelola tempat tersebut.
“Kami sangat berharap doa dan dukungan semua pihak agar niat mulia ini dimudahkan oleh Allah SWT,” ujar Kiyai Arya Rusli. Beliau menambahkan bahwa tantangan pasti ada, namun tekad dan niat yang kuat akan menjadi bekal dalam menjalankan misi ini.
Gus Azmi, menantu dari KH. Busyro Karim, turut hadir dan memberikan pesan semangat kepada seluruh jamaah yang hadir malam itu. Ia menyampaikan bahwa membangun tempat ibadah tidak hanya fisiknya, namun perlu juga diisi dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat.
Menurutnya, pembangunan masjid dan lembaga pendidikan adalah awal, namun selanjutnya harus dijaga dengan kegiatan berkelanjutan. “Kesabaran dan ketekunan sangat dibutuhkan dalam membangun dan menghidupkan tempat ini,” ujar Gus Azmi kepada para hadirin.
Ia menegaskan bahwa semua pihak perlu bersinergi agar cita-cita mulia ini terus berjalan sesuai tujuan awalnya. Acara dzikir dan sholawat malam itu juga dihadiri oleh sejumlah tokoh agama dan masyarakat sekitar wilayah Saronggi.
Di antaranya hadir K. Sufyanussauri dari Brangbang Kalianget, K. Abdullah, dan Takmir Masjid Nurul Iman Saronggi. Turut hadir pula rombongan dari Pondok Pesantren Al Karimiyyah Beraji yang turut meramaikan suasana malam penuh berkah tersebut.
Acara berlangsung dengan khidmat dan penuh haru, menunjukkan perubahan besar yang kini terjadi di Batu Ampar Saronggi. Warga yang dulunya jauh dari nilai keagamaan kini menyambut positif hadirnya kegiatan spiritual dan rencana pembangunan masjid.
Panitia pelaksana acara terdiri dari Ustadz Adi Yono, Ustadz Masrul, Pak Ali, Mas Yayan, Bang Miftahol, dan Cak Andiyanto. Mereka bersama masyarakat sekitar bahu membahu demi menyukseskan acara yang penuh makna dalam memperingati tahun baru Islam.
Dzikir dan sholawat dipimpin oleh para ulama setempat, disambut oleh jamaah dengan lantunan penuh semangat dan harapan. Kegiatan ini menjadi simbol transformasi spiritual dari sebuah tempat yang dulu kelam menjadi pusat keagamaan dan harapan baru.
Semangat gotong royong dan kebangkitan spiritual sangat terasa dalam acara ini yang berlangsung hingga menjelang tengah malam. Dengan semangat Muharram, masyarakat Batu Ampar kini menatap masa depan yang lebih baik dengan nilai-nilai Islam sebagai landasan.
Mereka percaya bahwa perubahan besar dimulai dari niat baik dan usaha bersama yang diridhai oleh Allah SWT. Semoga pembangunan Masjid Al Karimiyyah segera terealisasi dan menjadi pusat cahaya ilmu serta dakwah di Saronggi dan sekitarnya. (Red)