Dari Kernet ke Kursi DPRD: Kisah Perjuangan Hairul Anwar yang Menginspirasi

- Pewarta

Jumat, 19 September 2025 - 14:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD Sumenep yang merakyat, Hairul Anwar, Lagi Berdiskusi Dengan Masyarakat

Anggota DPRD Sumenep yang merakyat, Hairul Anwar, Lagi Berdiskusi Dengan Masyarakat

Sumenep, salam News. Id – Kisah hidup Hairul Anwar, anggota DPRD Sumenep periode 2024–2029, menjadi inspirasi banyak kalangan karena latar belakangnya yang sederhana. Ia terpilih dari Dapil 4 melalui Partai Amanat Nasional (PAN), bukan karena keturunan elit politik atau pengusaha besar, melainkan kerja keras.

Sebelum duduk di kursi legislatif, Hairul memulai hidup dari profesi sebagai kernet taksi jurusan Sumenep–Pasongsongan sejak tahun 1998. Setiap hari, Hairul muda bekerja membantu sopir, melayani penumpang, dan menyusuri jalanan dengan penuh semangat serta ketekunan.

Pengalaman hidup di jalanan membentuk karakter tangguh, menjadikan kerasnya hidup sebagai pelajaran penting tentang kesabaran dan perjuangan. Dari sanalah ia mulai memahami arti suara rakyat kecil, belajar hidup sederhana, dan tumbuh sebagai pribadi yang peka sosial.

Ucapan KPU-HPN 2025

Tahun 2004 menjadi titik balik saat ia memulai usaha kecil di bidang konstruksi, bermodalkan keberanian dan tekad besar untuk sukses. Usaha tersebut perlahan berkembang pesat, membuka lapangan pekerjaan dan memperluas jejaring dengan masyarakat di berbagai kalangan.

Meski usahanya makin dikenal, Hairul tak pernah melupakan nilai-nilai sosial, tetap merakyat, dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Perjalanan panjang itu akhirnya membuahkan hasil ketika pada 2024, ia terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Sumenep dari Dapil 4.

Baca Juga :  Wakil Bupati Sumenep Resmi Buka Konferensi Cabang IPPNU Cabang Sumenep Ke-XXI

Banyak warga menilai kemenangan Hairul sebagai bentuk penghargaan atas konsistensinya dalam membantu sesama dan menjaga kesederhanaan. “Pak Hairul itu tidak berubah. Sudah jadi dewan pun masih sering menyapa kami seperti biasa,” ujar warga Pasongsongan.

Kehadirannya di tengah masyarakat memang terasa tulus. Ia sering datang langsung, menyerap aspirasi, dan berupaya mencarikan solusi. Sifat rendah hati dan sikapnya yang mudah bergaul menjadikan Hairul dicintai warga dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi.

Tak hanya saat kampanye, bahkan setelah terpilih pun, ia tetap hadir di acara warga, diskusi RT, hingga kegiatan gotong royong lingkungan. Karakter itulah yang menjadikannya simbol baru politik yang membumi, tidak elitis, dan benar-benar berpihak kepada kepentingan rakyat.

Dengan rekam jejak seperti itu, masyarakat berharap besar bahwa Hairul bisa membawa warna baru di DPRD Kabupaten Sumenep ke depan. Mereka menginginkan sosok wakil rakyat yang tidak hanya duduk di kursi, tetapi bergerak nyata untuk kepentingan publik.

Baca Juga :  Bupati Sumenep Tunjuk Drg Ellya Fardasah Sebagai Kadinkes Yang Baru

Hairul dianggap mampu menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat, khususnya kalangan bawah yang seringkali terabaikan aspirasinya. Dari jalanan sebagai kernet, kini Hairul Anwar membuktikan bahwa kerja keras, kejujuran, dan kepedulian bisa membawa perubahan besar.

Ia adalah bukti nyata bahwa pemimpin tidak selalu harus lahir dari keluarga elite, melainkan bisa tumbuh dari rakyat biasa. Dengan pengalaman hidupnya yang penuh perjuangan, Hairul diharapkan mampu menghadirkan politik yang lebih manusiawi dan berorientasi pada rakyat.

Semangat dan konsistensinya selama ini memberi harapan baru, bahwa perubahan bisa dimulai dari niat baik dan langkah kecil yang nyata. Kini, rakyat menantikan kinerja Hairul selama lima tahun ke depan—apakah ia mampu menjaga kepercayaan yang telah diberikan dengan tulus.

Sebab, pemimpin sejati bukan dinilai dari jabatannya, melainkan dari seberapa besar manfaat yang ia hadirkan untuk masyarakat luas.(*/Red)

Berita Terkait

MEC 2025 Resmi Digelar: 100 Kostum Etnik Warnai Malam Budaya di Jantung Sumenep
Madura Ethnic Carnival 2025: Ketika Topeng Jadi Simbol Kejayaan Budaya Lokal
Ancaman Aksi dan Desakan Keadilan: Guru Honorer Sumenep Bergerak
DPRD Sumenep Soroti Makanan Basi di Program MBG: Bukti Lemahnya Pengawasan
Festival Budaya atau Ajang Penggelapan? Dana MCF 2025 Dipertanyakan
Nia Kurnia Fauzi Anggota DPRD Sumenep Raih Legislatif Jatim Awards 2025, Harumkan Nama Sumenep
Harga Daging Sapi di Sumenep Naik Signifikan, Tembus Rp150 Ribu per Kilogram
Dari Pendopo Agung, Sumenep Bersatu Meneladani Cinta dan Kasih Rasulullah

Berita Terkait

Sabtu, 20 September 2025 - 23:25 WIB

MEC 2025 Resmi Digelar: 100 Kostum Etnik Warnai Malam Budaya di Jantung Sumenep

Sabtu, 20 September 2025 - 23:15 WIB

Madura Ethnic Carnival 2025: Ketika Topeng Jadi Simbol Kejayaan Budaya Lokal

Sabtu, 20 September 2025 - 15:33 WIB

Ancaman Aksi dan Desakan Keadilan: Guru Honorer Sumenep Bergerak

Sabtu, 20 September 2025 - 13:43 WIB

DPRD Sumenep Soroti Makanan Basi di Program MBG: Bukti Lemahnya Pengawasan

Jumat, 19 September 2025 - 14:03 WIB

Dari Kernet ke Kursi DPRD: Kisah Perjuangan Hairul Anwar yang Menginspirasi

Selasa, 16 September 2025 - 17:11 WIB

Nia Kurnia Fauzi Anggota DPRD Sumenep Raih Legislatif Jatim Awards 2025, Harumkan Nama Sumenep

Selasa, 16 September 2025 - 13:08 WIB

Harga Daging Sapi di Sumenep Naik Signifikan, Tembus Rp150 Ribu per Kilogram

Selasa, 16 September 2025 - 12:23 WIB

Dari Pendopo Agung, Sumenep Bersatu Meneladani Cinta dan Kasih Rasulullah

Berita Terbaru