Dugaan Penyelewengan Dana Partisipatif oleh LPMS, Pemuda Sapudi: Harusnya Dilaporkan oleh HCML

- Pewarta

Sabtu, 4 Februari 2023 - 15:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Sumenep, Salam News. Id – Kucuran dana sebesar Rp300 juta dari Husky-Cnooc Madura Limited (HCML) kepada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Sapudi (LPMS) masih menuai polemik. Pasalnya uang anggaran yang digadang-gadang untuk pendidikan dan organisasi masyarakat belum terealisasi sampai saat ini.
Ketua LPMS Haryono saat ditemui di kediamannya berdalih, dana program untuk pendidikan dan ormas masyarakat belum terealisasi dikarenakan uangnya masih dipinjam humas HCML.
“Kami mau terus terang, Mas. Kalau dananya dipinjam humas HCML, Mas” terangnya, Senin, 30/01/2023.
Ia menambahkan bahwa uang yang dipinjamkan ke humas HCML sudah dapat persetujuan dari seluruh anggota LPMS. 
“Kami koordinasikan, dan sudah dapat persetujuan organisasi, Mas,” tambahnya.
Di tempat lain, penyataan Ketua LPMS dibantah oleh salah satu anggotanya yang meminta namanya diinisialkan. Panggil saja ia O.
O menyatakan ke tim jurnalis via WhatsApp, bahwa Ketua LPMS tidak pernah koordinasi dan meminta persetujuan dari anggota terkait dana yang dipinjam humas HCML.
“Tida ada itu. Saya tidak pernah di beritahu tentang itu. Anggota lain juga tidak tahu. Koordinasi tidak ada. Apa alagi persetujuan,” jelasnya.
Selanjutnya, O memberi kesaksian bahwa ia menalangi biaya program  RTLH yang sampai saat ini belum dibayar oleh LPMS. 
“Saya juga ikut nalangin itu kemarin untuk Program RTLH. Sampai saat ini uang saya masih di sana, belum dibayar,” ungkapnya.
Sementara, polemik kasus dugaan penyelewengan dana Rp300 juta oleh LPMS sampai saat ini sedang hangat dibahas di ruang publik, utamanya masyarakat Pulau Sapudi Sumenep. 
Kabar hangat ini tidak hanya viral di pulau Sapudi, tapi juga melebar ke luar daerah Pulau Sapudi Sumenep.
Fajar misalnya, salah satu aktivis yang juga lulusan hukum yang saat ini berkarir di Jakarta, juga ikut mengomentari kasus dugaan penyelewengan dana tersebut.
Menurut Fajar, jika benar ada unsur penyelewengan dana partisipatif oleh LPMS, maka pihak HCML patut memberikan garis merah pada pokmasnya, atau memberhentikan oknumnya saja. 
“Saya dengar kalau tidak salah, ada tiga program ya yang diajukan. Hanya RTLH kan yang terlaksana. Tapi ada dua program yang masih belum dilakukan. Kalau begitu pihak HCML harus tegas. Kalau ada pengajuan lagi dari LPMS jangan terima. Atau oknum yang terlibat berhentikan,” kata Fajar. 
Ia menambahkan, uang partisipasipatif dari HCML adalah uang amanah. Jadi sudah seharusnya bagi HCML untuk menindak tegas oknum yang tidak transparan. 
“Lagi-lagi saya tidak mau berbicara hukum disini. Saya mau mengambil sudut pandang yang berbeda. Karena selama HCML tidak melaporkan LPMS ke pihak berwajib atas dasar penyelewengan dana tersebut, kalau terbukti ya. Ini berarti HCML-nya perlu dipertanyakan. Ada apa HCML dengan LPMS. Karena sudah jelas programnya tidak dijalankan dan uangnya justru dipinjamkan. Ini kan udah salah LPMS. Main-main dengan dana itu,” bebernya.
Terakhir, pria asli kelahiran Sapudi ini mengimbau kepada masyarakat Pulau Sapudi untuk selalu mengawal HCML dari orang orang yang tidak bertanggung jawab. Dan juga terus mendorong pihak HCML untuk memberikan haknya seperti CSR atau lainnya kepada masyarakat sapudi.
“Ayo kita sama sama mengawal ini, walupun saya sekarang di luar daerah. Saya selalu siap untuk nimbrung demi kepentingan masyarakat. Kawal terus HCML supaya masyarakat Sapudi sebagai wilayah utama yang terdampak daerah ekploitasi pengeboran minyak mendapatkan haknya,” pungkasnya. (kiki/red)
Baca Juga :  Peduli Pesantren, IKA Unair Sumenep Adakan Seminar Kesehatan Santri dan Donor Darah

Berita Terkait

Pesan Kebangsaan dari Sumenep: Bupati Fauzi dan Simbol Persatuan di Hari Kemerdekaan
Nabila dan Rekan Paskibraka Sumenep Tampilkan Pengibaran Penuh Makna
80 Tahun Merdeka, Bupati Fauzi dan BPRS Bhakti Sumekar Kokohkan Persatuan dan Integritas di Sumenep
Transparansi Brida Sumenep Dipertanyakan, Proses Seleksi Riset Picu Polemik
Di Balik Merah Putih: Ketulusan Seorang Perempuan Penjaja Bendera
Baznas Sumenep Hadir hingga Pelosok: Bantu Ibu Melahirkan dari Pulau Terpencil
DPRD Sumenep Tunda Anggaran Rp1 Miliar: Program Wirausaha Santri Dinilai Belum Jelas
Bupati Sumenep Buka Peluang Pabrik Rokok Baru, Wajib Serap Tembakau & Tenaga Kerja Lokal

Berita Terkait

Minggu, 17 Agustus 2025 - 15:22 WIB

Pesan Kebangsaan dari Sumenep: Bupati Fauzi dan Simbol Persatuan di Hari Kemerdekaan

Minggu, 17 Agustus 2025 - 15:07 WIB

Nabila dan Rekan Paskibraka Sumenep Tampilkan Pengibaran Penuh Makna

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 12:20 WIB

80 Tahun Merdeka, Bupati Fauzi dan BPRS Bhakti Sumekar Kokohkan Persatuan dan Integritas di Sumenep

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 07:38 WIB

Transparansi Brida Sumenep Dipertanyakan, Proses Seleksi Riset Picu Polemik

Jumat, 15 Agustus 2025 - 16:05 WIB

Di Balik Merah Putih: Ketulusan Seorang Perempuan Penjaja Bendera

Kamis, 14 Agustus 2025 - 15:20 WIB

DPRD Sumenep Tunda Anggaran Rp1 Miliar: Program Wirausaha Santri Dinilai Belum Jelas

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:35 WIB

Bupati Sumenep Buka Peluang Pabrik Rokok Baru, Wajib Serap Tembakau & Tenaga Kerja Lokal

Senin, 11 Agustus 2025 - 17:31 WIB

Jaga Stabilitas Industri Tembakau Lokal, TIHT 2025 Resmi Ditetapkan Pemkab Sumenep

Berita Terbaru