Sumenep, Salam News. Id – Warga Dusun Paojajar, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, dikejutkan oleh peristiwa yang tidak biasa. Pada Selasa (11/3), semburan air sumur bor milik Muhammad Suji (43) mencuat setinggi 15 hingga 20 meter dan mengeluarkan bau gas yang menyengat.
Kejadian ini langsung membuat geger warga setempat, yang belum pernah menyaksikan fenomena seperti ini sebelumnya. Hal ini menambah kekhawatiran warga tentang kemungkinan dampak yang ditimbulkan dari semburan tersebut.
Sumur bor milik Suji sudah lama beroperasi dan sebelumnya diketahui mengeluarkan air tawar yang bercampur bau telur busuk. Namun, kejadian ini berbeda karena air yang keluar dari sumur bor tersebut terasa asin dan memiliki bau gas yang kuat.

Suji sendiri merasa terkejut, mengingat sebelumnya ia telah mengebor air di 40 lokasi dan tidak pernah mengalami hal serupa. Ia pun segera memberi tahu pihak terkait mengenai fenomena ini.
Sebelum kejadian tersebut, Suji telah menggunakan alat bor untuk mengebor sumur hingga kedalaman 56 meter. Pengeboran ini dimulai sejak Juni 2024 dan bertujuan untuk pengairan sawah.
Meskipun sebelumnya air dari sumur bor tersebut terasa tawar dan berbau tidak sedap, semburan air yang terasa asin dan bercampur gas kali ini menjadi kejadian pertama yang cukup mengkhawatirkan. Kejadian ini menambah ketegangan di kalangan warga yang merasa khawatir akan potensi bahaya yang dapat ditimbulkan.
Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, menyebutkan bahwa peristiwa semburan air tersebut terjadi sekitar pukul 06.00 WIB pada hari Selasa, 11 Maret 2025. Ia juga menjelaskan bahwa sumur bor tersebut dibangun di lahan milik keluarga almarhum Sabura, seorang warga setempat.
Pada siang harinya, sekitar pukul 14.00 WIB, pihak kepolisian setempat bersama anggota Koramil Pasongsongan segera mendatangi lokasi untuk melakukan pemantauan dan memberikan imbauan kepada warga agar tidak mendekati area tersebut demi keselamatan.
Petugas yang turun ke lokasi segera mengantisipasi risiko yang dapat terjadi akibat semburan air yang mengandung gas. Imbauan untuk menjaga jarak ini disampaikan kepada warga sebagai langkah pencegahan agar tidak terjadi hal-hal yang lebih berbahaya. Masyarakat pun diingatkan untuk tetap tenang dan mengikuti arahan pihak berwenang.
Pada hari Rabu, 12 Maret 2025, sekitar pukul 13.00 WIB, tim dari Dinas Provinsi ESDM Jawa Timur dan SKK Migas melakukan peninjauan langsung ke lokasi sumur bor. Hasil penelusuran yang dilakukan oleh tim ESDM dan SKK Migas menunjukkan bahwa gas yang keluar dari sumur tersebut tidak beracun, dengan kadar H2S dan CO yang terdeteksi pada angka 0 ppm.
Meskipun demikian, gas tersebut memiliki kandungan oksigen sebesar 18,3%, yang berpotensi menyebabkan kebakaran apabila terkena sumber api.
Menindaklanjuti temuan tersebut, pihak berwenang langsung menutup lokasi semburan air untuk mencegah terjadinya hal yang lebih buruk. Dinas ESDM dan SKK Migas juga merencanakan tes ulang untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait fenomena ini.
Kejadian ini menjadi perhatian lebih bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat yang merasa perlu untuk memahami lebih dalam potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh fenomena semburan air yang mengandung gas tersebut.
Pihak berwenang berharap agar masyarakat dapat lebih berhati-hati dan selalu mengikuti petunjuk keselamatan yang diberikan untuk mencegah risiko lebih lanjut. Sampai hasil penelitian lebih lanjut keluar, kawasan tersebut akan tetap dijaga dan diawasi ketat.(*)