Sumenep, Salam News. Id – Gerakan Pemuda Timur Daya (GARDA RAYA) menggelar unjuk rasa Jilid II dan melurug Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Sumenep Jum’at 01/November/2023
Para demonstran menuntut keadilan atas meninggalnya Bayi Adelia Pasangan dari Abd. Azis dan Ibu Rumnaini yang disebabkan oleh kelalaian tugas oleh oknum bidan Puskesmas Batang Batang.
Sekitar pukul 15.20 Wib 100 lebih massa aksi mulai berkumpul di depan Kantor Dinkes Kabupaten Sumenep.

Korlap aksi Abd. Halim mengatakan, kasus yang menimpa bayi Adelia jangan sampai terulang kembali, untuk itu pihaknya menuntut DKP2KB Kabupaten Sumenep segera melakukan evaluasi besar-besaran terhadap seluruh Puskesmas khususnya Puskesmas Batang-Batang.
“Segera lakukan evaluasi, jangan sampai terjadi kasus serupa dengan menumbalkan nyawa seoeang bayi” Tegas Halim
Tak lama setelah sang orator bergantian orasi, Plt. DKP2KB Agustiono Sulasno keluar menemui para demonstran, massa pun memberikan klarifikasi dengan merujuk kepada Peraturan Menteri Kesehatan No. 37 tahun 2012 dan No. 78 Tahun 2014. Dan meminta keadilan bagi bayi Adelia.
Massa aksi mendesak DKP2KB menyetujui Kepala Puskesmas dan Bidan Windu untuk dicopot dari jabatannya serta melakukan evaluasi kepada Puskesmas terkait secara khusus.
“Walau bagaimanapun Puskesmas ini adalah kepanjangan tangan dari Dinkes, jadi kami akan melakukan evaluasi, masukan teman-teman tentang pelayanan kesehatan Kita akan evaluasi” ucap Plt. Agus
Bagi Agus, mencopot bukanlah perkara mudah jika tidak punya alasan yang fundamental.
Mendengar ketidakpastian jawaban.Plt. Agus, Massa aksi kembali melakukan orasi.
Ach. Yondi salah satu orator Garda Raya mengatakan bahwa kasus demi kasus yang menimpa PKM Batang-Batang adalah bukti nyata pelayanan PKM Batang-Batang tidak maksimal, terlebih kasus anyar meninggalnya bayi Adelia yang sampai kakinya membiru usai dilakukan SHK.
“Puskesmas Batang-Batang bukan pelayanan kesehatan, tapi pelayanan kematian, untuk itu Dinkes harus tegas menyikapi itu, ini soal nyawa” ucap Yondi.
Ditengah adu argumen hampir akan terjadi bentrok, sambil sedekap dan melangkah, Plt Agus mau menyambangi massa, beruntung pihak kepolisian menahan ke posisi semula agar massa tidak terprovokasi.
Tidak puas terhadap jawaban Plt. Agus, akhirnya massa aksi melakukan aksi lanjutan di depan Kantor Pemda Kabupaten Sumenep.(W)