 |
MWC NU Dasuk, Sumenep, menggelar Haul Muassis dalam rangka Harlah Ke-99 Nahdlatul Ulama, Kamis 03 Februari 2022/Foto Abu for SalamNews.Id. |
Sumenep, SalamNews.Id – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Dasuk, Sumenep, menggelar Haul Muassis. Bertempat di Masjid As-shalihin, Desa Jelbudan, Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, Kamis, 03 Februari 2022.
Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan Hari Lahir (Harlah) ke-99 Nahdlatul Ulama yang dilaksanakan oleh MWC NU Dasuk.
Kegiatan dihadiri oleh jajaran pengurus dan Banom MWC NU Dasuk, serta elemen masyarakat setempat.
Kegiatan diawali dengan pembacaan tahlil bersama, dipimpin oleh Habib Muhsin Bin Muhsin Bin Ali Al-Hinduan, dan dilanjutkan dengan pembacaan selawat yang dipimpin K. Taufiq Mustasyar MWC NU Dasuk.
Mustasyar MWC NU Dasuk KH. Farid Mannan Jazuli mengatakan bahwa, Nahdlatul Ulama memiliki peran besar dalam kemerdekaan Republik Indonesia.
“Acara malam ini menjadi kesempatan untuk belajar dari kisah perjuangan muassis NU Alm. KH. Abdul Mannan Jazuli,” katanya.
Dijelaskan, Alm. KH. Abdul Mannan Jazuli merupakan salah satu muassis NU di Kecamatan Dasuk. Dalam sejarahnya, selama 9 bulan ia berguru langsung kepada Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari di Tebuireng.
KH. Abdul Mannan Jazuli berangkat ke Tebuiren Jombang setelah mondok di Annuqayah Latee, Guluk-Guluk, Sumenep. Namun tidak sampai lama, karena di Jombang sedang ada serbuan dari tentara Jepang.
“Sehingga KH. Abdul Manna Jazuli diminta pulang oleh Hadratussyaikh,” kata KH. Farid Mannan Jazuli bercerita.
Menurutnya, KH. Abdul Mannan Jazuli memiliki komitmen dalam mencari ilmu. “Dan memperjuangkan kemerdekaan,” kata KH. Farid Mannan Jazuli.
Sementara, Habib Muhsin Bin Muhsin Bin Ali Al-Hinduan juga menyampaikan, perjuangan Nadhlatul Ulama bagi Republik Indonesia tidak hanya dilihat dari satu sisi saja. Tapi harus dilihat dari berbagai macam sisi.
“NU memilki andil besar bagi Republik Indonesia. Baik sebelum kemerdekaan, bahkan sampai saat ini,” kata Habib Muhsin dalam tausiyahnya.
Habib Muhsin berpesan, jangan sampai melupakan kiai pesantren yang menyebarkan ilmu bagi masyarakat.
“Atas peran besar kiai itu, kita bisa mengerti ilmu agama,” jelasnya.
Perlu diketahui, rangkaian Harlah ke-99 NU ini diakhiri dengan ziarah muassis NU se-Kecamatan Dasuk. Dimulai dari maqbarah KH. Abdul Mannan Jazuli, sampai maqbarah masyaikh NU di Desa Kecer, Dasuk, Sumenep. (Rifqi)