Imam Ghazali: Ulama yang Masuk Politik Adalah Pencuri

- Pewarta

Minggu, 17 November 2024 - 12:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep, Salam News. Id – Imam Ghazali, seorang ulama besar yang dikenal luas dengan pemikiran mendalamnya tentang agama, filsafat, dan etika, sering kali menjadi sumber inspirasi bagi banyak kalangan. Namun, pandangannya tentang peran ulama dalam politik cukup menarik dan kontroversial. Dalam beberapa karyanya, Imam Ghazali menekankan pentingnya menjaga integritas moral dan keilmuan, serta mengingatkan tentang bahaya jika seorang ulama terlibat dalam politik duniawi yang penuh dengan godaan dan konflik kepentingan.

Imam Ghazali sendiri dikenal sebagai sosok yang sangat menjaga jarak antara ilmu agama dan urusan dunia. Menurutnya, jika seorang ulama terjun ke dalam politik, ada kemungkinan besar bahwa dia akan kehilangan kemurnian niatnya dalam menyebarkan ilmu dan kebenaran agama. Ghazali bahkan menggambarkan ulama yang terlibat dalam politik sebagai “pencuri” yang mengambil hak-hak rakyat dan mengorbankan prinsip-prinsip agama demi kepentingan pribadi atau golongan.

Dalam karya terkenalnya, Ihya’ Ulum al-Din, Imam Ghazali menyatakan bahwa ilmu agama seharusnya digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan bukan untuk meraih keuntungan duniawi. Politik, dengan segala intrik dan kepentingannya, bisa menjadi jebakan yang mengalihkan perhatian ulama dari tujuan spiritual mereka. Dalam pandangannya, seorang ulama yang terjun ke dunia politik, apalagi dengan tujuan meraih kekuasaan, akan terjerumus pada perilaku yang tidak sesuai dengan tuntunan agama.

Ucapan KPU-HPN 2025
Baca Juga :  Keutamaan Bulan Rajab dan Amalan yang Dapat Dikerjakan

Pandangan Imam Ghazali ini mungkin tampak radikal, tetapi jika ditelaah lebih dalam, ia menunjukkan kegelisahan terhadap korupsi moral yang bisa terjadi ketika seorang pemimpin agama terlibat dalam politik. Dalam banyak kasus sejarah, kita melihat bahwa kekuasaan sering kali membawa perubahan pada sikap dan perilaku seseorang.

Ulama yang awalnya tulus dalam menyebarkan agama bisa berubah menjadi pribadi yang lebih mementingkan keuntungan duniawi, seperti kekuasaan dan uang.

Imam Ghazali juga tidak menutup kemungkinan bahwa seorang ulama dapat memiliki niat baik dalam politik. Namun, ia sangat khawatir bahwa niat baik tersebut dapat tergelincir ketika ulama tersebut terlibat dalam konflik politik yang penuh dengan kepentingan pribadi dan kelompok. Baginya, setiap ulama yang masuk dalam dunia politik harus siap dengan konsekuensi besar, yaitu kehilangan kemurnian ilmu dan pengaruh agama dalam masyarakat.

Konsep “pencuri” dalam pandangan Imam Ghazali mengacu pada pengambilalihan hak-hak rakyat yang seharusnya dilindungi dan dibimbing oleh para ulama, namun malah digunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu. Dalam dunia politik yang penuh dengan persaingan dan tipu daya, kata “pencuri” ini menjadi simbol dari penyalahgunaan kekuasaan yang seharusnya digunakan untuk kebaikan umat.

Sebagai ulama, menurut Imam Ghazali, tugas utama adalah menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat. Mereka harus menjadi panutan dalam hal akhlak dan moralitas, serta mengarahkan umat pada kebenaran. Jika seorang ulama terjerumus dalam politik dan mengabaikan tugas utamanya dalam membimbing umat, ia akan kehilangan peranannya sebagai penjaga moralitas dan kebenaran. Dalam konteks ini, keterlibatan ulama dalam politik bisa memicu kerusakan sosial yang lebih besar, bukan hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi masyarakat luas.

Baca Juga :  Kemarin Anies Kampanye di Setiap Tempat Ramainya Tak Ketulungan: Sebuah Refleksi Politik

Pada akhirnya, pandangan Imam Ghazali tentang ulama yang masuk politik sebagai “pencuri” menggambarkan betapa pentingnya menjaga integritas dan kesucian ilmu agama. Ulama yang terlibat dalam politik, jika tidak hati-hati, bisa kehilangan posisi mereka sebagai pembimbing spiritual dan malah menjadi bagian dari masalah besar yang dihadapi masyarakat. Dengan demikian, Imam Ghazali mengingatkan kita untuk selalu waspada terhadap godaan duniawi yang bisa menyesatkan, terlebih bagi mereka yang memiliki tanggung jawab moral dan spiritual yang besar.

Kesimpulannya, Imam Ghazali mengajarkan kita bahwa peran ulama dalam masyarakat adalah untuk menjaga nilai-nilai moral dan agama. Politik, dengan segala godaannya, bisa menjadi jebakan bagi ulama yang tidak cukup kuat menjaga niat dan integritasnya. Sehingga, keterlibatan ulama dalam politik harus dilakukan dengan sangat hati-hati, agar tidak tergelincir menjadi “pencuri” yang merugikan umat. (Red)

Berita Terkait

Sambut Tahun Baru Islam 1447 H, MWC NU Rubaru Gelar Aksi Bersih Masjid
Dari Lokalisasi Menuju Cahaya: Dzikir dan Sholawat Sambut Tahun Baru Islam di Batu Ampar
Takbir Menggema, Iman Menguat: Pemkab Sumenep Sambut Iduladha 1446 H
Pemerintah Tetapkan 1 Zulhijah 1446 H Jatuh pada 28 Mei 2025, Idul Adha Dirayakan 6 Juni
Jalan Menuju Kemuliaan: Kedermawanan, Ilmu, dan Cinta Akhirat
Tiga Pilar Iman: Cinta, Takut, dan Malu kepada Allah SWT
Jangan Merasa Paling Benar, Akhir Hidup Kita Masih Rahasia
Menghidupkan Sunnah: Prinsip Hidup Sayyidina Ali radhiyallahu ‘anhu dalam Mencapai Ridha Allah

Berita Terkait

Minggu, 29 Juni 2025 - 19:09 WIB

Sambut Tahun Baru Islam 1447 H, MWC NU Rubaru Gelar Aksi Bersih Masjid

Jumat, 27 Juni 2025 - 07:28 WIB

Dari Lokalisasi Menuju Cahaya: Dzikir dan Sholawat Sambut Tahun Baru Islam di Batu Ampar

Kamis, 5 Juni 2025 - 22:23 WIB

Takbir Menggema, Iman Menguat: Pemkab Sumenep Sambut Iduladha 1446 H

Kamis, 29 Mei 2025 - 18:20 WIB

Pemerintah Tetapkan 1 Zulhijah 1446 H Jatuh pada 28 Mei 2025, Idul Adha Dirayakan 6 Juni

Sabtu, 24 Mei 2025 - 10:33 WIB

Jalan Menuju Kemuliaan: Kedermawanan, Ilmu, dan Cinta Akhirat

Kamis, 15 Mei 2025 - 22:26 WIB

Tiga Pilar Iman: Cinta, Takut, dan Malu kepada Allah SWT

Sabtu, 19 April 2025 - 20:14 WIB

Jangan Merasa Paling Benar, Akhir Hidup Kita Masih Rahasia

Jumat, 28 Maret 2025 - 13:02 WIB

Menghidupkan Sunnah: Prinsip Hidup Sayyidina Ali radhiyallahu ‘anhu dalam Mencapai Ridha Allah

Berita Terbaru

Berita

Bappeda Sumenep Ajak Mahasiswa Kawal Pembangunan Daerah

Minggu, 29 Jun 2025 - 17:19 WIB