
Surabaya, Salam News. Id – Media sosial riuh mengomentari kerumunan dalam
acara harlah gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Emil
Elestianto Dardak yang inisiasi oleh Pelaksana Harian (PLH) Sekdaprov Heru
Tjahjono. Heru mengaku dialah yang punya inisiatif mengadakan acara pesta ulang
tahun, bukan Gubernur Khofifah.
Sukron Kasir sebagai Barisan Pendukung Khofifah (BPK)
memin
ta Sekda bertanggung jawab dan siap menanggung konsekuensi yang bakal
terjadi terkait kejutan pesta ulang tahun di rumah dinas Gubernur Jatim. Baik
konsekuensi moral mau pun hukum.
“Pesta-pesta itu bukan karakter Bu Khofifah, saya tahu
persis itu. Karena ini ide Sekdaprov dan sudah diakui oleh yang bersangkutan.
Kami berharap Sekdaprov siap menanggung konsekuensi terkait perbuatannya itu,”
tegas Sukron, Jumat (21/5/2021).
Aktivis muda nahdiyin ini menjelaskan, mantan Menteri Sosial tersebut tidak tahu
menahu hadirnya artis ibu kota Katon Bagaskara. Khofifah hadir dalam acara
tersebut untuk memberikan santunan anak yatim dan peluncuran buku penanganan
Covid-19 di Jatim.
Karena itu, Sukron berharap tidak ada lagi tudingan negatif
yang diarahkan ke Gubernur Khofifah. Sebab, pesta itu diinisiasi oleh Sekda.
Bahkan tanpa izin dan sepengetahuan Khofifah.
“Ibu Khofifah dalam hal ini justru menjadi korban dari
penghakiman publik. Padaha pesta itu murni ide dari Sekdaprov Heru Tjahjono.
Jadi Heru yang harusnya menerima konsekuensi, bukan Khofifah,” ucap
Sukron.
Sebelumnya, Plh Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono memberikan
keterangan mengenai Pesta Ulang Tahun kelahiran Gubernur Jatim Khofifah Indar
Parawansa ke-56 di Rumah Dinas, sisi timur Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Heru Tjahjono menolak dibilang pesta. Menurutnya itu adalah
tasyakuran biasa. Namun dirinya mengakui yang menginisiasi kegiatan itu dengan
mengundang beberapa Kepala OPD. Sedangkan Gubernur tidak tahu menahu soal itu.
Karena sebenarnya gubernur tidak mau diagendakan ulang tahun.
“Bu Gub (Khofifah) sama sekali tidak tahu dengan acara itu.
Dan itu merupakan kegiatan spontanitas sebagai bentuk apresiasi bawahan kepada
pimpinnnya,” tandas Heru Tjahjono kepada wartawan. (red)