Sumenep, Salam News. Id – Pemerintah Kabupaten Sumenep terus menyalurkan bantuan logistik bagi korban gempa Pulau Sepudi berkekuatan 6,5 magnitudo. Hingga Jumat, 3 Oktober 2025, distribusi bantuan berlangsung di sejumlah titik terdampak yang tersebar di wilayah Pulau Sepudi.
Pemkab Sumenep mengerahkan tujuh tim terdiri dari sepuluh orang gabungan BPBD dan instansi terkait dalam penyaluran bantuan. Tim tersebut ditugaskan khusus menjangkau kawasan terdampak paling parah di Kecamatan Gayam serta wilayah Kecamatan Nonggunong yang rusak.
Kepala BPBD Sumenep, Ahmad Laili, menegaskan penyaluran bantuan logistik tidak berhenti sehari pascagempa, melainkan dilakukan bertahap. Menurutnya, pendistribusian terus digelar hingga seluruh korban gempa memperoleh bantuan kebutuhan dasar yang benar-benar dibutuhkan masyarakat setempat.

“Kami terus bergerak menyalurkan bantuan. Tujuh tim diterjunkan bergantian memastikan korban Gayam dan Nonggunong menerima bantuan,” jelasnya.
Berdasarkan data terbaru Pusat Data Call Center 112 Sumenep, kerusakan bangunan akibat gempa tercatat mencapai 316 unit. Rinciannya, Kecamatan Nonggunong mencatat 18 rumah mengalami kerusakan parah, sementara kerusakan terbanyak terpusat di wilayah Gayam.
Di Kecamatan Gayam, tercatat kerusakan meliputi 279 rumah, sepuluh masjid, tiga mushalla, satu puskesmas, serta fasilitas penting lainnya. Selain itu, satu toko, dua sekolah, dan satu polindes juga dilaporkan rusak akibat guncangan gempa cukup dahsyat tersebut.
Sementara itu, di Kecamatan Talango, data mencatat terdapat satu rumah rusak, meski tidak separah di Gayam. Menurut Laili, pendistribusian logistik dilakukan bertahap mengingat kondisi geografis Pulau Sepudi yang menantang dan korban cukup banyak.
Dengan pola ini, Pemkab Sumenep berharap kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi sembari menunggu langkah perbaikan rumah dan fasilitas umum. “Kami pastikan tidak ada warga terdampak terlewat. Pemkab berkomitmen hadir langsung membantu masyarakat korban bencana,” tambahnya.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menuturkan bahwa selain menyalurkan bantuan, pemerintah juga mendata kerusakan rumah dan fasilitas pendidikan. Tempat ibadah, layanan kesehatan, serta kondisi warga mengalami luka-luka maupun yang masih mengungsi juga masuk dalam pendataan pemerintah.
“Kami tidak ingin ada masyarakat terabaikan. Seluruh tim bekerja maksimal menjadikan asesmen dasar pemulihan jangka panjang,” ujarnya. Bantuan tahap awal telah disalurkan sejak Rabu, 1 Oktober 2025 di Desa Gapurana, Kecamatan Talango, pascagempa terjadi.
Distribusi bantuan ke Kecamatan Gayam dan Nonggunong dilakukan sejak Kamis, 2 Oktober 2025 hingga Jumat, 3 Oktober 2025.(W)