SalamNews.id – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) bersama Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) kembali menggelar Festival Pesisir yang tahun ini memasuki penyelenggaraan keempat. Kegiatan dijadwalkan berlangsung di Pulau Giligenting, Kabupaten Sumenep, pada 6 Desember 2026.
Festival Pesisir #4 mengusung tema “Lengghi; Ekspresi Budaya Giligenting”. Penanggung jawab acara, Kiai Turmidzi Djaka, mengatakan kegiatan tersebut akan menampilkan beragam potensi dan talenta lokal dari masyarakat setempat.
“Sekitar 70 warga akan terlibat dalam pagelaran Festival Pesisir #4,” ujarnya, Senin (17/11).

Direktur Tabun Edu Culture Art itu menjelaskan, “lengghi” merupakan sebutan untuk bagian depan perahu khas Madura yang menjadi simbol keterbukaan masyarakat Giligenting terhadap para tamu.
“Lengghi merepresentasikan sikap masyarakat yang ramah dan menerima siapa pun yang datang,” katanya.
Manager Regional Office and Relation HCML, Hamim Tohari, menyatakan festival tersebut menjadi wujud sinergi antara perusahaan, masyarakat, pemerintah daerah, dan pelaku ekonomi di kawasan terdampak industri hulu migas. Festival juga dinilai efektif mengangkat potensi lokal.
“Setiap tahun dilakukan evaluasi agar dampaknya semakin optimal. Keterlibatan masyarakat menunjukkan keseriusan Festival Pesisir dalam mengembangkan potensi daerah,” ujarnya.
Ia menambahkan keberhasilan pelaksanaan festival tidak lepas dari dukungan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Sumenep.
“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak, terutama Pemkab Sumenep, yang terus mendukung penyelenggaraan Festival Pesisir,” katanya.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo memastikan pemerintah daerah mendukung penuh pelaksanaan festival tersebut. Ia menilai Festival Pesisir menjadi momentum untuk menggerakkan ekonomi pesisir sekaligus memperkuat posisi Giligenting sebagai destinasi wisata.
“Giligenting memiliki pesona alam, budaya, dan kuliner yang mampu bersaing dengan daerah lain. Festival ini diharapkan menjadi ruang promosi efektif agar pulau ini semakin dikenal,” ujarnya.
Bupati juga mendorong keterlibatan UMKM lokal yang dinilai berperan penting dalam perputaran ekonomi selama festival berlangsung.
“Kehadiran UMKM sangat penting, terutama dengan meningkatnya arus wisatawan,” katanya.
Apresiasi juga disampaikan Kepala SKK Migas Jabanusa, Anggono Mahendrawan. Menurut dia, dukungan HCML terhadap Festival Pesisir merupakan bentuk kepedulian industri hulu migas terhadap budaya lokal.
“Ini wujud tanggung jawab sosial yang turut menjaga keberlanjutan budaya di Madura,” ujarnya. (*)











