Sumenep, Salam News. Id – Baru-baru ini masyarakat Batang-Batang gempar dengan beredarnya sebuah video di berbagai sosial media. Orang dalam video tersebut diduga Camat Batang-Batang, Sumenep, Madura. Video tersebut tersebar di WAG, dan FB, Sabtu (14/8/2021), malam.
Dekor di belakang orang yang diduga Camat Batang-Batang itu bertuliskan Rapat Koordinasi Kecamatan Batang-Batang Kabupaten Sumenep.

Tanpa mencantumkan hari dan tanggal di dekor tersebut.
Orang yang diduga Camat Batang-Batang itu, dalam video tersebut menyerukan seluruh kepala desa maksimal dalam upaya vaksinasi kepada masyarakat.
Bahkan, para kepala desa diperintahkan untuk mencuci Sapi piaraan warga apabila tidak mau divaksin.
“Keco’ Sapena, oreng-oreng setak endhe’ e Vaksin (curi Sapi piaraan warga yang tidak mau divaksin,red),” begitu pernyataan orang yang diduga Camat Batang-Batang dalam video tersebut.
Terkait video tersebut, Mata Madura mencoba menghubungi Camat Batang-Batang Joko Suwarno via telepon genggam miliknya, Ahad (15/8/2021) siang.
Camat Joko mengakui bahwa orang dalam video tersebut adalah dirinya yang sedang memimpin rapat koordinasi terkait vaksinasi di Batang-Batang, di Pendopo Kecamatan setempat, Jumat (13/8/2021), sekira pukul 13.00 WIB.
Menurutnya, video yang tersebar itu hanya merekam sebagian dari rangkaian rapat koordinasi.
“Sebenarnya itu hanya guyon. Semua itu saya sampaikan mengingat vaksinasi di Kecamatan Barang-Batang masih rendah,” terang Camat Joko.
“Alasan yang disampaikan dari beberapa kepala desa kenapa banyak masyarakat yang enggan untuk divaksin, sebagian dari mereka karena termakan hoax tentang vaksin,” imbuhnya.
Terkait ‘perintah bupati’, lanjut Camat Joko, yang dimaksud bukan perintah untuk nyuri Sapi warga, tetapi perintah bupati yang dimaksud dalam pernyataan itu, adalah memaksimalkan vaksinasi. Agar pandemi covi segera berlalu.
“Hanya saja, diksinya nyambung dengan kata ‘keco’ Sapena muntak ende’ e Vaksin, sehingga wajar yang tidak ikut rapat atau hanya berdasar potongan video itu mengira Bapak Bupati menyuruh para Kades nyuri Sapi warga yang menolak divaksin,” paparnya.
Camat Joko juga mengaku meminta maaf, kepada Bapak Bupati dan masyarakat Sumenep, apabila guyonannya itu telah membuat resah.
“Saya mohon maaf, sekali lagi tidak ada maksud untuk membuat resah masyarakat,” ujarnya.
Terakhir, dia meminta agar pemilik video agar tidak disebar lagi. Karena itu merekam kejadian tidak utuh.
“Saya berharap agar video tersebut tidak usah disebar ulang, karena itu tidak menyampaikan secara utuh tentang jalanny rapat koordinasi yang kami ikuti,” pungkasnya.(rfk/Wrd)