Sumenep, Salam News. Id – Sebuah kapal nelayan kayu bernama KM Titipan Ilahi terbakar hebat di perairan Pulau Sapangkur, Kecamatan Sapeken, Sumenep, Madura. Peristiwa kebakaran tersebut terjadi pada Sabtu siang, 19 April 2025, sekitar pukul 14.30 WIB di tengah laut terbuka.
Kapal yang sehari-hari digunakan untuk mengangkut ikan dari Banyuwangi ke Sapeken itu sedang proses loading saat api muncul. Api dengan cepat membesar dan melahap hampir seluruh badan kapal, membuat warga sekitar panik dan waspada.
Warga yang melihat kejadian dari kejauhan melaporkan bahwa kobaran api tampak sangat jelas dan besar membakar kapal. Seorang warga bernama Badrul Aini menyatakan kapal terbakar hebat sekitar lima mil dari laut Pulau Sapangkur.

“Kapal besar terbakar di laut, jaraknya kira-kira lima mil dari Sapangkur,” tutur Badrul kepada wartawan setempat. Menurutnya, asap hitam tebal mengepul ke udara, terlihat jelas dari bibir pantai dan mengundang perhatian masyarakat.
Banyak warga yang mendokumentasikan peristiwa itu lewat ponsel dan mengunggahnya ke media sosial hingga jadi viral. Dalam video yang beredar, terlihat api menjalar di bagian dek kapal dan menjilat seluruh bagian hingga nyaris habis.
Kapal terlihat masih berada di tengah perairan saat api berkobar hebat tanpa adanya tanda pemadaman berlangsung. Sementara itu, Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang mengecek kejadian tersebut.
“Saya cek,” jawabnya singkat saat dikonfirmasi oleh awak media mengenai kebakaran kapal KM Titipan Ilahi itu. Hingga berita ini ditulis, belum ada informasi resmi mengenai penyebab pasti kebakaran yang melanda kapal nelayan tersebut.
Pihak berwenang termasuk aparat kepolisian masih berada di lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Belum dapat dipastikan pula apakah ada korban jiwa dalam insiden ini karena laporan dari lapangan masih sangat minim.
Tim penyelamat serta petugas terkait dikerahkan ke lokasi guna memastikan keselamatan serta memadamkan sisa api. Petugas juga tampak memeriksa kemungkinan adanya tumpahan bahan bakar yang dapat memperparah situasi di laut.
Upaya penanganan juga difokuskan pada pengumpulan keterangan dari saksi yang berada di sekitar lokasi kebakaran. Para nelayan setempat juga turut membantu proses penanganan dan memberikan informasi awal kepada aparat.
Hingga kini, identitas awak kapal dan jumlah pasti orang yang berada di atas kapal saat kejadian masih ditelusuri. Pemerintah daerah setempat telah berkoordinasi dengan otoritas maritim untuk pengawasan dan evakuasi lebih lanjut.
Kapal KM Titipan Ilahi diketahui sering hilir mudik antar pulau membawa hasil tangkapan nelayan untuk dipasarkan. Kehilangan kapal tersebut menjadi pukulan bagi komunitas nelayan di wilayah Sapeken yang sangat bergantung padanya.
Pihak keluarga awak kapal juga mulai berdatangan ke pos pengaduan untuk mencari kabar kerabat mereka. Kejadian ini menambah daftar panjang insiden kebakaran kapal nelayan yang sering terjadi akibat kelalaian atau kerusakan teknis.
Diharapkan, investigasi segera dilakukan agar penyebab kebakaran bisa diungkap dan kejadian serupa tak terulang. Masyarakat diminta tidak menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya demi menghindari kepanikan yang tidak perlu.
Otoritas kelautan akan melakukan evaluasi terhadap standar keselamatan kapal tradisional di perairan Sumenep dan sekitarnya. (*)