Sumenep, Salam News. Id – Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim, mengapresiasi Lomba Baca Puisi dan Pidato Gaya Bung Karno se-Madura yang digelar meriah. Acara tersebut resmi dibuka di Pendopo Agung Keraton Sumenep pada Rabu (11/6/2025), dengan peserta dari seluruh Madura.
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang digagas Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumenep dan mendapat dukungan berbagai kalangan masyarakat. Menurut Imam Hasyim, lomba ini bukan sekadar ajang seni, tetapi ruang strategis melahirkan budayawan muda dari Pulau Garam.
Ia menyebutkan bahwa ruang semacam ini sangat penting bagi generasi muda untuk tumbuh dengan karakter kebudayaan yang kuat. Imam Hasyim mengatakan bahwa semangat Bung Karno tetap relevan dan perlu ditanamkan melalui medium ekspresi seperti puisi dan pidato.

“Lewat panggung seni, anak muda bisa menyerap nilai-nilai perjuangan, sejarah, dan kebangsaan seperti diajarkan Bung Karno,” ujarnya. Wabup menegaskan, generasi muda Madura perlu diberi ruang berekspresi agar tidak kehilangan arah dalam memaknai jati diri bangsa.
Dengan kegiatan ini, menurutnya, masyarakat Madura akan lebih sadar sejarah dan lebih mencintai tanah air secara mendalam.
Ia menyebut semangat berbicara, bernarasi, dan berbudaya harus terus ditanamkan agar bangsa tidak kehilangan arah ideologis.
Optimisme Wabup terlihat saat ia menyampaikan harapannya agar lomba ini menjadi langkah konkret membentuk karakter generasi penerus. Imam Hasyim percaya kegiatan seperti ini mampu mendorong semangat nasionalisme sekaligus membangun keberanian dalam menyampaikan gagasan.
“Anak-anak muda butuh ruang aktualisasi, bukan hanya untuk seni, tapi juga membangun keberanian menyuarakan nilai perjuangan bangsa,” katanya. Ia juga mendoakan agar peserta diberikan kelancaran dalam tampil dan mendapatkan manfaat terbaik dari pengalaman berkompetisi.
Dengan semangat kolaborasi, ia berharap acara ini menjadi pemantik lahirnya pemuda-pemudi Madura yang cerdas dan cinta tanah air. Ketua IWO Sumenep, Imam Mustaim R, mengatakan lomba ini digelar tiap Juni untuk memperingati kelahiran Presiden Soekarno.
Menurutnya, ajang tersebut telah menjadi bagian penting dari kalender tahunan Pemkab Sumenep dan konsisten mendapat sambutan antusias. Ia menyebut bahwa kegiatan ini bukan hanya lomba, melainkan wahana edukasi sejarah dan ekspresi diri bagi seluruh kalangan muda.
Jumlah peserta tahun ini meningkat signifikan, dengan 87 peserta baca puisi dan 69 peserta pidato gaya Bung Karno. Peserta berasal dari berbagai unsur, seperti pelajar, OPD, perangkat desa, kecamatan, puskesmas, dan masyarakat umum Madura.
Dewan juri lomba terdiri dari tokoh berpengalaman seperti Ibnu Hajar, Awaris Rofi, dan Iryanti untuk kategori puisi. Sementara untuk kategori pidato, juri adalah Ibnu Hajar, Awaris Rofi, dan Didik Nurhadi, semua dikenal ahli di bidangnya.
Imam Mustaim menyebut acara ini sukses menjaring partisipasi generasi muda, termasuk mahasiswa dan pelajar dari seluruh Madura. “Alhamdulillah, ini tahun ketiga IWO menyelenggarakan lomba ini dengan dukungan penuh Pemkab dan masyarakat luas,” tutupnya penuh syukur.
Acara ini diharapkan terus berlanjut dan menjadi ikon kegiatan kebudayaan serta kebangsaan yang kuat di Madura setiap tahunnya. (*)