Sumenep, Salam News. Id – Pagi- pagi heboh di instagram Pak Mahfud, MD, ” Masih sangat pagi di hari ini, ketika seorang teman memberitahu kpd saya bahwa ada seorang Menteri baru yang mengundang acara Haul (peringatan hari wafat) ibunya yang kedua sekaligus syukuran di Ponpes menggunakan surat dengan kop dan stempel resmi kementerian.
Kalau benar ada surat itu maka hal tersebut salah. Kop surat dan stempel resmi tak boleh dipakai untuk acara pribadi dan keluarga, termasuk ponpes dan ormas sekali pun. Harus hati-hati menggunakan atribut dan simbol-simbol pemerintahan”.
Mantan Menteri Hukum dan HAM, menanggapi fenomena ini sebagai hal yang wajar. “Setelah pelantikan kabinet baru, biasanya ada beberapa langkah menteri yang dianggap kontroversial, tapi ini bagian dari dinamika pemerintahan,” ucap Mahfud.

Mahfud MD menambahkan, adaptasi menteri baru memang memerlukan waktu. Ia meminta publik untuk sabar dan menunggu hasil nyata dari kinerja mereka sebelum membuat penilaian. “Tak perlu reaksi berlebihan, mari beri mereka waktu untuk membuktikan diri,” lanjutnya.
Selain itu, tokoh nasional lainnya, seperti Jusuf Kalla, turut memberikan pandangan serupa. “Kabinet baru ini harus mampu menunjukkan langkah-langkah konkret untuk menenangkan situasi,” ungkapnya, sambil mengingatkan agar para menteri fokus pada tugas mereka.
Peneliti politik, Salim Said, menilai kehebohan ini adalah bagian dari strategi politik dan bukan masalah besar jika segera ditangani dengan baik.
Menurut salah satu Tokoh Muda Kiai Madura niatnya mungkin baik. Hanya dalam melaksanakan tata kelola pemerintahan tidak hanya berdasar niat baik saja. Perlu kepekaan implementasi asas kepatutan birokrasi juga. Harusnya, aparatur di lingkungannya memberikan masukan dan saran.(Red)