Sabar, Syukur, dan Kesadaran: Kunci Menghadapi Hidup yang Tak Pasti

- Pewarta

Selasa, 4 Maret 2025 - 10:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Ustad Juneid

Artikel, Salam News. Id – Mengakui kelalaian seseorang bukanlah hal yang terpuji. Namun, dalam pengakuan tersebut, terdapat tanda penerimaan. Mengakui kesalahan merupakan langkah pertama menuju perubahan. Itu bukan berarti seseorang lemah, tetapi lebih kepada kesadaran diri. Kesadaran akan ketidak sempurnaan ini membuka jalan untuk memperbaiki diri. Namun, di sisi lain, beberapa orang mungkin merasa enggan mengakui kelalaian. Mereka cenderung menyembunyikan kesalahan dengan alasan kebanggaan atau ego.

Menyangkal Nikmat dan Bergaul dengan Orang Bodoh
Menyangkal nikmat yang diberikan Tuhan adalah sebuah celaan terhadap diri sendiri. Bukan hanya itu, bergaul dengan orang yang bodoh juga akan membawa dampak negatif bagi seseorang. Pergaulan seperti ini hanya akan membuat seseorang terjerumus ke dalam kebodohan yang lebih dalam. Penyair menasihatkan agar kita tidak terjebak dalam dunia yang fana ini. Harapan yang panjang bisa membuat seseorang terperdaya dan lalai, padahal kematian bisa datang kapan saja.

Ucapan KPU-HPN 2025

Kematian yang Tiba-Tiba dan Pentingnya Kesabaran
Waktu sangat terbatas, dan kita tidak tahu kapan ajal akan datang. Penyair mengingatkan kita agar tidak larut dalam harapan dunia yang tidak pasti. Kematian bisa datang dengan tiba-tiba, tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Dalam menghadapi kenyataan ini, kesabaran menjadi kunci. Kesabaran dalam menghadapi kematian dan segala ujian hidup yang datang. Seseorang yang selalu bersabar akan mampu menerima kenyataan hidup dan menerima ketentuan takdir dengan hati yang lapang.

Panjang Harapan dan Kejutan Ajal
Panjang harapan yang dimiliki seseorang seringkali memperdaya dirinya. Harapan ini bisa membuat seseorang merasa aman dan terlena dalam perjalanannya. Namun, kematian adalah hal yang pasti. Meskipun demikian, seringkali seseorang tidak siap menghadapinya karena terbuai oleh dunia. Dalam hal ini, kita harus selalu waspada dan mengingat bahwa hidup ini tidak kekal. Setiap detik sangat berharga, dan kita harus siap menghadapi kematian kapan pun ia datang.

Kotak Pekerjaan dan Kematian
Pekerjaan yang tidak ada akhirnya, kecuali melalui kematian, menggambarkan betapa dunia ini begitu sementara. Manusia seringkali terfokus pada dunia dan segala ambisinya, tanpa menyadari bahwa setiap usaha yang dilakukan di dunia ini akan berakhir dengan kematian. Meskipun begitu, pekerjaan ini juga memberi kita pelajaran tentang hidup, tentang bagaimana kita harus menjalani hidup dengan penuh kesabaran dan ketabahan. Sebuah pelajaran yang tidak akan kita dapatkan tanpa menghadapi tantangan hidup.

Mengakui Kelalaian dan Tanda Penerimaan
Dalam ajaran-ajaran yang disampaikan, disebutkan bahwa mengakui kelalaian adalah suatu tanda penerimaan. Ini berarti seseorang mampu mengakui bahwa ia tidak sempurna, dan menerima ketidaksempurnaannya. Hal ini adalah tindakan terpuji yang menunjukkan kerendahan hati. Mengakui kesalahan adalah cara untuk memperbaiki diri dan bergerak maju. Hal ini bukanlah tanda kelemahan, tetapi justru sebuah kekuatan dalam diri seseorang.

Mensyukuri Nikmat dan Meninggalkan Dunia
Mensyukuri nikmat yang diberikan Allah adalah hal yang sangat penting. Namun, ketika seseorang tidak mensyukuri nikmat tersebut, itu menunjukkan kerendahan jiwa. Sebaliknya, bergaul dengan orang bodoh dan mengikuti mereka dapat menghalangi seseorang untuk berkembang. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, kita diajarkan untuk selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah kepada kita. Dengan cara ini, kita akan hidup lebih bahagia dan menerima segala ketentuan Tuhan dengan ikhlas.

Baca Juga :  PENTINGNYA INTEGRITAS BAGI SEORANG PEMIMPIN

Hadits tentang Sabar dan Syukur
Hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Amr mengajarkan bahwa seseorang yang memiliki sifat sabar dan syukur akan dicatat oleh Allah sebagai orang yang baik. Sifat ini sangat penting dalam kehidupan, karena dengan bersyukur, kita akan merasa cukup dengan apa yang kita miliki. Sabar, di sisi lain, mengajarkan kita untuk menerima segala ujian dengan hati yang lapang. Kedua sifat ini akan membawa kedamaian dalam hidup dan membuat kita lebih dekat dengan Allah.

Pergaulan dengan Orang Bodoh
Salah satu nasihat penting yang disampaikan adalah untuk menghindari pergaulan dengan orang bodoh. Pergaulan ini hanya akan merugikan diri kita. Orang bodoh dalam konteks ini adalah mereka yang tidak memahami kebenaran dan selalu bertindak berdasarkan kebodohan. Sebagaimana dikatakan dalam riwayat Al-Tabarani, menyertai orang bodoh dapat merusak karakter seseorang dan membuatnya terjerumus ke dalam perbuatan yang tidak baik.

Kematian yang Datang Tiba-Tiba
Mati adalah suatu hal yang pasti dalam kehidupan ini. Tidak ada yang tahu kapan waktunya. Penyair mengingatkan kita bahwa kematian datang secara tiba-tiba. Karena itu, kita harus selalu siap untuk menghadapinya. Ketika kita terlalu sibuk dengan dunia, kita sering kali lupa bahwa kehidupan ini sangat singkat. Kematian adalah pengingat bagi kita untuk selalu memperbaiki diri dan menjalani hidup dengan lebih baik.

Meninggalkan Dunia dan Keinginan Manusia
Meninggalkan dunia adalah sebuah keputusan yang penuh dengan kesabaran. Tidak mudah untuk melepaskan segala hal yang kita cintai di dunia ini. Namun, sebagaimana yang dijelaskan dalam riwayat Al-Dailami, meninggalkan dunia adalah lebih berat daripada memotong pedang di jalan Allah. Seseorang yang mampu melepaskan dunia akan mendapatkan ganjaran dari Allah, sama seperti yang diterima oleh para syuhada. Hal ini menunjukkan bahwa dunia ini hanyalah sementara, dan yang abadi adalah kehidupan di akhirat.

Menghadapi Dunia dengan Bijaksana
Dalam hidup ini, kita harus bisa menghadapi dunia dengan bijaksana. Dunia menawarkan banyak godaan yang bisa mengalihkan perhatian kita dari tujuan hidup yang sesungguhnya. Dengan memiliki sifat sabar dan syukur, kita dapat menjalani hidup dengan lebih baik. Sifat-sifat ini akan membawa kita pada kedamaian batin dan membuat kita lebih dekat dengan Allah. Meskipun dunia ini menawarkan banyak kenikmatan, kita harus ingat bahwa semua itu tidak abadi dan akan berakhir pada kematian.

Pentingnya Bersyukur dan Sabar dalam Hidup
Kedua sifat ini, sabar dan syukur, sangat penting dalam kehidupan kita. Dengan bersyukur, kita akan selalu merasa cukup dan tidak merasa kekurangan. Sabar mengajarkan kita untuk tetap teguh dalam menghadapi segala cobaan hidup. Kedua sifat ini akan membawa kita pada kebahagiaan yang hakiki, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk selalu bersyukur dan sabar, serta menjauhi pergaulan dengan orang yang dapat merusak karakter kita.

Baca Juga :  Menghidupkan Sunnah: Prinsip Hidup Sayyidina Ali radhiyallahu 'anhu dalam Mencapai Ridha Allah

Kehidupan dan Kematian: Sebuah Pengingat
Kehidupan ini adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan ujian dan cobaan. Kematian adalah bagian dari perjalanan itu. Kita tidak tahu kapan waktu kita akan tiba, tetapi yang pasti kita harus selalu siap menghadapinya. Sifat sabar dan syukur adalah bekal yang sangat penting untuk menjalani kehidupan ini. Dengan kedua sifat ini, kita akan mampu menghadapi segala ujian hidup dengan tenang dan penuh ketenangan.(Red/Part 6)

Refrensi Kajian,

Kitab Nashaihul Ibad

 

وَقِيلَ : المُقِرُ بِالتَّقْصِيرِ أَبَداً مَحْمُودٌ، وَالإِقْرَارُ بِالتَّقْصِيرِ عَلَامَةُ القَبُولِ .
وَقِيلَ : كُفْرَانُ النَّعْمَةِ لَّوْمٌ وَصُحَبَةُ الأَحْمَقِ شُومٌ. وَقَالَ الشَّاعِرُ :
يَا مَنْ بِدُنْيَاهُ اشْتَغَلَ أَوَلَمْ يَزَلْ فِي غَفْلَةٍ الموتُ يَأْتِي بَغْتَةً اصْبِرْ عَلَى أَهْوَالِهَا
قَدْ غَرَهُ طُولُ الأمل حَتَّى دَنَا مِنْهُ الأَجَلْ والقَبْرُ صُندوق العمل لَا مَوْتَ إِلَّا بِالأَجل
(و) المقالة الخامسة والعشرون (قيل : المقر بالتقصير) أي بالعجز عن الطاعة أبداً محمود والإقرار بالتقصير علامة القبول لأنه إشارة إلى عدم العجب والكبر.
(و) المقالة السادسة والعشرون (قيل : كفران النعمة لوم) أي عدم الشكر للنعمة دليل على دناءة النفس وصحبة الأحمق) وهو واضع الشيء في غير محله مع العلم بقيحه (شوم) أي غير مبارك كما روى الطبراني عن بشير أنه قال : اصرم الأحمق» بكسر الهمزة والراء : أي اقطع وده، والمعنى لا تصاحبه لقبححالته ولأن الطباع سراقة وقد يسرق طبعك منه .
وروى الترمذي عن ابن عمرو أن النبي ﷺ قال : الخَصْلَتَانِ مَنْ كَانَنَا فِيهِ كَتَبَهُ الله شَاكِراً صَابِراً وَمَنْ لَمْ تَكُونَا فِيهِ لَمْ يَكْتُبُهُ اللهُ شَاكِراً وَلَا صَابِراً : مَنْ نَظَرَ فِي دِينِهِ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَهُ فَاقْتَدَى بِهِ وَنَظَرَ فِي دُنْيَاءُ إِلَى مَنْ هُوَ دُونَهُ فَحَمِدَ اللَّهَ عَلَى مَا فَضَّلَهُ بِهِ عَلَيْهِ كَتَبَهُ اللهُ شَاكِراً صَابِراً، وَمَنْ نَظَرَ فِي دِينِهِ إِلَى مَنْ هُوَ دُونَهُ وَنَظَرَ فِي دُنْيَاهُ إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَهُ فَأَسِفَ عَلَى مَا فَاتَهُ لَمْ يَكْتُبُهُ اللهُ شَاكِراً وَلا صَابِراً» اهـ هذا الحديث جامع الجميع أنواع الخير.
(و) المقالة السابعة والعشرون (قال الشاعر): من بحر الكامل المجزوء]
يا من بدنياه اشتغل
قد غره طول الأمل
أو لم يزل في غفلة
الموت يأتي بغتة
حتى دنا منه الأجل
والقبر صندوق العمل
اصبر على أهوالها
لا موت إلا بالأجل
وروى الديلمي أنه قال: «تَرْكُ الدُّنْيَا أَمَرُ مِنَ الصَّبْرِ وَأَشَدُّ مِنْ حَطْمِ السيوف في سَبِيلِ اللهِ وَلَا يَتْرُكُهَا أَحَدٌ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ مِثْلَ مَا يُعْطِي الشُّهَدَاءَ، وَتَرْكُهَا قلة الأكل والشَّبْع وَبُغْضُ الثَّنَاءِ مِنَ النَّاسِ فَإِنَّهُ مَنْ أَحَبُّ الثَّنَاءَ مِنَ النَّاسِ أَحَبَ
الدُّنْيَا وَنَعِيمَهَا، وَمَنْ سَرَّهُ النَّعِيمُ كُلُّ النَّعِيمِ فَلْيَدَعِ الدُّنْيَا وَالثَّنَاءَ مِنَ النَّاسِ .

Berita Terkait

Jangan Jadi Zombie Digital: Waktumu Terlalu Berharga untuk Disia-siakan
Mencari Ketenangan Dalam Kesunyian Hati
Sambut Tahun Baru Islam 1447 H, MWC NU Rubaru Gelar Aksi Bersih Masjid
Dari Lokalisasi Menuju Cahaya: Dzikir dan Sholawat Sambut Tahun Baru Islam di Batu Ampar
Takbir Menggema, Iman Menguat: Pemkab Sumenep Sambut Iduladha 1446 H
Pemerintah Tetapkan 1 Zulhijah 1446 H Jatuh pada 28 Mei 2025, Idul Adha Dirayakan 6 Juni
Jalan Menuju Kemuliaan: Kedermawanan, Ilmu, dan Cinta Akhirat
Tiga Pilar Iman: Cinta, Takut, dan Malu kepada Allah SWT

Berita Terkait

Rabu, 6 Agustus 2025 - 15:50 WIB

Jangan Jadi Zombie Digital: Waktumu Terlalu Berharga untuk Disia-siakan

Senin, 7 Juli 2025 - 16:16 WIB

Mencari Ketenangan Dalam Kesunyian Hati

Minggu, 29 Juni 2025 - 19:09 WIB

Sambut Tahun Baru Islam 1447 H, MWC NU Rubaru Gelar Aksi Bersih Masjid

Jumat, 27 Juni 2025 - 07:28 WIB

Dari Lokalisasi Menuju Cahaya: Dzikir dan Sholawat Sambut Tahun Baru Islam di Batu Ampar

Kamis, 5 Juni 2025 - 22:23 WIB

Takbir Menggema, Iman Menguat: Pemkab Sumenep Sambut Iduladha 1446 H

Kamis, 29 Mei 2025 - 18:20 WIB

Pemerintah Tetapkan 1 Zulhijah 1446 H Jatuh pada 28 Mei 2025, Idul Adha Dirayakan 6 Juni

Sabtu, 24 Mei 2025 - 10:33 WIB

Jalan Menuju Kemuliaan: Kedermawanan, Ilmu, dan Cinta Akhirat

Kamis, 15 Mei 2025 - 22:26 WIB

Tiga Pilar Iman: Cinta, Takut, dan Malu kepada Allah SWT

Berita Terbaru