Kritik Bukan Sekadar Teriakan: BEM Sumenep Konsolidasikan Gerakan Publik

- Pewarta

Minggu, 29 Juni 2025 - 17:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep, Salam News. Id – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Sumenep (BEM-SU) menyelenggarakan Kongres ke-VI di Institut Kariman Wirayuda (INKADHA) pada Minggu, 29 Juni.Kegiatan ini diangkat dengan tajuk “Merawat Nalar Kritis Mahasiswa dalam Menakar Kebijakan Publik: Demokrasi atau Sekedar Aksi?”.

Koordinator BEM-SU, Moh. Syauqi, menyatakan mahasiswa kerap disalahpahami dalam perjuangan mereka membela kepentingan rakyat dan bangsa. Menurut Syauqi, demonstrasi serta gerakan mahasiswa bukan semata eksistensi, tetapi bagian dari bentuk keberpihakan pada masyarakat.

“Sekarang mahasiswa sering distigmakan hanya ingin eksistensi, tidak menyentuh substansi persoalan rakyat,” jelas Syauqi dalam sambutannya. Dia menambahkan bahwa stigma tersebut menjadi tantangan moral bagi mahasiswa untuk membuktikan diri sebagai pejuang rakyat sejati.

Ucapan KPU-HPN 2025

“Mahasiswa harus bisa memberikan jawaban konkret terhadap tudingan miring yang selama ini berkembang di tengah masyarakat,” katanya. Syauqi juga menyerukan pentingnya keterlibatan aktif seluruh elemen mahasiswa dalam mengawal dan menakar kebijakan publik.

Baca Juga :  Bupati Sumenep Gelar Prosesi Hari Jadi Ke-754 Sumenep Pertama Kalinya Terselenggara di Kota Tua Kalianget

“Perlu adanya keterlibatan yang menyatu antara gerakan mahasiswa dan denyut kehidupan rakyat secara langsung,” tegasnya. Dia menekankan bahwa mahasiswa harus berada di garis depan, mendampingi masyarakat dalam dinamika pembangunan yang sedang berlangsung.

Kongres ini dihadiri oleh berbagai pengurus BEM dari kampus-kampus di Sumenep dan tamu undangan dari instansi pemerintahan. Salah satu narasumber dalam acara ini, Kepala Bappeda Sumenep, Arif Firmanto, turut memberikan pandangannya.

Arif menyampaikan apresiasinya terhadap tema kongres yang dianggap relevan dan menyentuh peran strategis mahasiswa. “Mahasiswa merupakan aset penting dalam pembangunan daerah, sehingga perannya sangat dibutuhkan,” kata Arif Firmanto.

Menurut Arif, pembangunan tidak bisa hanya diserahkan kepada pemerintah saja, tetapi perlu partisipasi seluruh lapisan masyarakat. Ia menambahkan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam mengawal serta memberi masukan terhadap arah pembangunan daerah.

Pemerintah Kabupaten Sumenep saat ini sedang menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Arif menjelaskan bahwa RPJMD ini menjadi arah dan kerangka utama pembangunan Sumenep dalam lima tahun ke depan.

Baca Juga :  Gelar Haul Akbar KH Abdul Limah Agung Kokap di Pakondang

“RPJMD kini tengah dibahas oleh Panitia Khusus (Pansus) DPRD, dan partisipasi publik tetap terbuka,” ucapnya. Ia berharap mahasiswa dapat mempelajari substansi RPJMD dan memberikan kritik maupun saran yang konstruktif.

“Dengan memahami RPJMD, mahasiswa bisa menyusun langkah strategis untuk terlibat dalam pembangunan,” ujarnya. Selain itu, Arif mengingatkan pentingnya mahasiswa memahami prioritas pembangunan baik di tingkat kabupaten maupun nasional.

Keterlibatan mahasiswa menurutnya akan memperkuat akuntabilitas publik dan membuat pembangunan lebih tepat sasaran. Kongres ini juga menjadi forum silaturahmi dan konsolidasi antar-BEM se-Sumenep untuk memperkuat gerakan bersama.

BEM-SU berharap hasil dari kongres ini bisa menjadi rujukan dalam memperkuat posisi mahasiswa dalam dinamika kebijakan publik.(Red)

Berita Terkait

Pesan Kebangsaan dari Sumenep: Bupati Fauzi dan Simbol Persatuan di Hari Kemerdekaan
Nabila dan Rekan Paskibraka Sumenep Tampilkan Pengibaran Penuh Makna
80 Tahun Merdeka, Bupati Fauzi dan BPRS Bhakti Sumekar Kokohkan Persatuan dan Integritas di Sumenep
Transparansi Brida Sumenep Dipertanyakan, Proses Seleksi Riset Picu Polemik
Di Balik Merah Putih: Ketulusan Seorang Perempuan Penjaja Bendera
Baznas Sumenep Hadir hingga Pelosok: Bantu Ibu Melahirkan dari Pulau Terpencil
DPRD Sumenep Tunda Anggaran Rp1 Miliar: Program Wirausaha Santri Dinilai Belum Jelas
Bupati Sumenep Buka Peluang Pabrik Rokok Baru, Wajib Serap Tembakau & Tenaga Kerja Lokal

Berita Terkait

Minggu, 17 Agustus 2025 - 15:22 WIB

Pesan Kebangsaan dari Sumenep: Bupati Fauzi dan Simbol Persatuan di Hari Kemerdekaan

Minggu, 17 Agustus 2025 - 15:07 WIB

Nabila dan Rekan Paskibraka Sumenep Tampilkan Pengibaran Penuh Makna

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 12:20 WIB

80 Tahun Merdeka, Bupati Fauzi dan BPRS Bhakti Sumekar Kokohkan Persatuan dan Integritas di Sumenep

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 07:38 WIB

Transparansi Brida Sumenep Dipertanyakan, Proses Seleksi Riset Picu Polemik

Jumat, 15 Agustus 2025 - 16:05 WIB

Di Balik Merah Putih: Ketulusan Seorang Perempuan Penjaja Bendera

Kamis, 14 Agustus 2025 - 15:20 WIB

DPRD Sumenep Tunda Anggaran Rp1 Miliar: Program Wirausaha Santri Dinilai Belum Jelas

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:35 WIB

Bupati Sumenep Buka Peluang Pabrik Rokok Baru, Wajib Serap Tembakau & Tenaga Kerja Lokal

Senin, 11 Agustus 2025 - 17:31 WIB

Jaga Stabilitas Industri Tembakau Lokal, TIHT 2025 Resmi Ditetapkan Pemkab Sumenep

Berita Terbaru