Sumenep, Salam News. Id – Pada pagi hari ini, acara Apel pembukaan Milad Pondok Pesantren Al Usymuni yang ke-43 dan Iktibar Madrasah Miftahul Ulum Ranting PP Sidogiri Ke-40 berlangsung meriah. Acara ini dihadiri oleh seluruh majelis keluarga, santri, ustadz, dan guru dari lingkungan Pondok Pesantren Al Usymuni. Kehadiran mereka menandai momen penting bagi perkembangan pesantren yang telah berkiprah dalam dunia pendidikan agama.Rabu, (12/02/2025)
Gus. Hisbullah Huda, S.HI, sebagai Pembina Apel, memberikan sambutan yang menginspirasi kepada seluruh hadirin. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya peringatan Milad sebagai momen refleksi dan evaluasi bagi seluruh pihak yang terlibat di Pondok Pesantren Al Usymuni. Kehadiran pesantren ini menjadi wujud dari komitmen untuk mencetak generasi yang berakhlaq mulia dan berilmu tinggi.
Tema yang diusung pada Milad kali ini adalah “Istiqomah Mothala’ah”, yang memiliki makna penting bagi seluruh santri. Gus. Hisbullah Huda menjelaskan bahwa tema tersebut menggambarkan pentingnya istiqomah atau ketekunan dalam menuntut ilmu. Santri diharapkan tidak hanya belajar, tetapi juga mempelajari, memahami, dan menghayati ilmu agama dengan sungguh-sungguh.

Milad Pondok Pesantren Al Usymuni menjadi momentum untuk menegaskan kembali tujuan utama pendidikan pesantren. Seorang insan yang tafaqquh fid-dien diharapkan dapat mendalami ilmu agama secara menyeluruh. Hal ini mencakup pemahaman yang mendalam terhadap hukum-hukum syariat, akidah, dan ajaran akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
Gus. Hisbullah Huda menekankan bahwa tujuan pendidikan pesantren adalah membentuk pribadi yang memiliki kualitas keilmuan dan akhlak. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam, bertujuan tidak hanya untuk mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membentuk santri agar mampu mengamalkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan nyata.
Pondok Pesantren Al Usymuni mengusung trilogi santri yang menjadi landasan pendidikan di pesantren ini. Triologi tersebut mencakup tiga nilai utama, yaitu Takwallah, Berahlakul Karima, dan Berilmu Amaliah dan Beramal Ilmiah. Gus. Hisbullah Huda berharap bahwa setiap santri yang menjalani pendidikan di pesantren ini dapat mengamalkan ketiga nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Takwallah sebagai landasan pertama berarti santri harus menjaga ketakwaan kepada Allah. Santri diajarkan untuk menjadikan agama sebagai pedoman hidup, menjunjung tinggi nilai-nilai keimanan dalam setiap tindakan dan perkataan. Ini adalah dasar dari semua perbuatan yang baik dalam pandangan Islam.
Selanjutnya, Berahlakul Karima menjadi landasan kedua yang penting dalam pendidikan di Pondok Pesantren Al Usymuni. Santri diharapkan memiliki akhlak yang mulia, sikap yang sopan, santun, dan penuh kasih sayang terhadap sesama. Akhlak yang baik adalah cerminan dari keimanan yang kokoh dalam diri setiap individu.
Berilmu Amaliah dan beramal ilmiah merupakan nilai ketiga dalam trilogi santri. Ilmu yang diperoleh tidak hanya dipelajari secara teori, tetapi harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu yang bermanfaat akan membimbing santri untuk menjadi individu yang tidak hanya tahu, tetapi juga mampu mengimplementasikan pengetahuan agama dalam setiap aspek kehidupannya.
Sebagai bagian dari proses pendidikan ini, Pondok Pesantren Al Usymuni juga melibatkan para ustadz dan guru sebagai pendamping yang akan membimbing santri dalam perjalanan menuntut ilmu. Mereka diharapkan dapat memberikan teladan dan dukungan yang kuat dalam memperkuat keyakinan santri terhadap ajaran agama Islam.
Acara pembukaan Milad ke-43 ini juga diwarnai dengan doa bersama agar Pondok Pesantren Al Usymuni terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Semoga dengan tema “Istiqomah Mothala’ah” ini, seluruh santri semakin giat dalam menuntut ilmu, memahami agama, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Gus Hisbullah Huda berharap Pondok Pesantren Al Usymuni terus melahirkan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Dengan komitmen ini, pesantren berharap dapat mencetak insan-insan yang bermanfaat baik untuk agama, bangsa, dan negara.(Red)