Sumenep, Salam News. Id – Kepala Dinas Kesehatan Sumenep, drg. Ellya Fardasyah, M.Kes, ajak semua pihak sukseskan imunisasi ORI Campak Rubela. Ia menekankan pentingnya keterlibatan lintas sektor dalam memperkuat capaian imunisasi di seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Sumenep.
Program ORI Campak Rubela di Sumenep bertujuan mencegah penyebaran penyakit menular yang menyerang anak-anak dan berpotensi wabah besar. Ellya menyampaikan bahwa pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari berbagai elemen masyarakat secara luas dan menyeluruh.
“Peran aktif semua pihak, mulai pemerintah desa, kecamatan, sekolah, hingga tokoh masyarakat sangat diperlukan untuk keberhasilan program ini,” katanya.
Menurutnya, jika seluruh elemen masyarakat bersinergi, cakupan imunisasi bisa meningkat secara signifikan dalam waktu yang relatif singkat.

Hingga hari kedelapan pelaksanaan ORI, Selasa (02/09/2025), capaian imunisasi baru mencapai 49,2 persen dari total target.
Dari total 73.969 sasaran anak, baru 36.404 anak yang mendapatkan imunisasi campak rubela, dan angka ini perlu ditingkatkan.
Capaian ini menunjukkan adanya peningkatan, namun belum cukup untuk membentuk kekebalan komunitas yang dibutuhkan untuk mencegah penularan.
Kadinkes Ellya menyebut upaya ini harus dimaksimalkan melalui edukasi dan pendekatan aktif kepada masyarakat di seluruh wilayah.
Rincian cakupan berdasarkan kelompok usia juga memperlihatkan ketimpangan capaian antar kelompok sasaran imunisasi yang telah ditentukan.
Untuk usia 9–12 bulan, dari 3.404 anak baru 1.058 anak atau 31 persen yang telah menerima imunisasi campak rubela.
Kelompok usia 12–47 bulan juga menunjukkan capaian rendah, yakni 9.258 anak dari 31.237 sasaran atau sekitar 29,6 persen saja.
Sedangkan pada usia 4–6 tahun, dari 26.308 anak, sudah 16.985 atau 64,6 persen telah menerima imunisasi dengan baik.
Sementara kelompok usia 7 tahun dari total 13.020 anak, sebanyak 9.103 anak atau 69,9 persen telah menerima vaksinasi.
Data ini menunjukkan bahwa kelompok usia lebih tua cenderung lebih tinggi tingkat partisipasi imunisasinya dibanding balita.
Perbedaan capaian antar wilayah juga sangat mencolok, dengan Puskesmas Giligenting mencatat cakupan tertinggi mencapai 86,1 persen.
Sedangkan capaian terendah dicatat Puskesmas Dungkek yang hanya mencapai 12,4 persen, menjadi perhatian serius Dinkes Sumenep.
Ellya menyebut, kesenjangan capaian ini perlu disikapi dengan pendekatan yang lebih inklusif dan strategi komunikasi yang disesuaikan.
“Kami apresiasi kerja keras petugas kesehatan. Tapi kami ingin seluruh wilayah bisa bergerak bersama meningkatkan cakupan imunisasi,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa imunisasi bukan hanya program rutin, tapi bentuk perlindungan generasi muda dari ancaman penyakit serius. Dengan cakupan yang tinggi, masyarakat bisa membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity, yang efektif memutus rantai penyebaran virus.
“Imunisasi adalah investasi kesehatan jangka panjang. Setiap anak yang terlindungi hari ini, adalah kekuatan masyarakat di masa depan,” katanya. Kadinkes berharap kerja sama lintas sektor terus digencarkan agar target capaian ORI Campak Rubela bisa tercapai sesuai harapan nasional.
Dengan peran semua pihak, Sumenep diyakini bisa mencapai, bahkan melampaui, standar cakupan imunisasi nasional yang telah ditetapkan. Kesuksesan program ini tidak hanya milik Dinas Kesehatan, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat Kabupaten Sumenep.(*/Red)