Di Balik Merah Putih: Ketulusan Seorang Perempuan Penjaja Bendera

- Pewarta

Jumat, 15 Agustus 2025 - 16:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep, Salam News. Id – Di tengah gegap gempita merah putih di sudut-sudut Kota Sumenep, terselip kisah perjuangan penuh ketulusan dan semangat. Tania Bintang Indriani, perempuan asal Garut, Jawa Barat, rela menempuh ratusan kilometer untuk menjajakan bendera kebanggaan bangsa Indonesia.

Selama 16 tahun terakhir, Tania setia datang ke Madura setiap bulan Agustus, menjadikan momentum ini sebagai ladang rezeki. Menurutnya, usaha menjual bendera bukan sekadar mencari nafkah, melainkan juga bagian dari warisan keluarga yang penuh nilai.

Tania menyaksikan langsung ayahnya memulai usaha ini sejak lama, dan kini ia meneruskan perjuangan sang ayah tercinta. “Saya hanya melanjutkan jejak ayah. Dulu beliau datang ke sini, sekarang giliran saya meneruskannya,” katanya penuh senyum.

Ucapan KPU-HPN 2025

Sejak 2009, setiap pertengahan Juli, ia meninggalkan Garut dengan semangat, berharap bisa kembali membawa hasil untuk keluarga. “Saya rela merantau sejauh ini demi keluarga saya. Itu motivasi saya sejak awal,” ujar Tania saat ditemui Jumat (15/8).

Baca Juga :  Polsek Rubaru Melakukan Pengalihan Arus Lalu Lintas di Beberapa Titik di jalan Kecamatan Rubaru

Namun, jalan hidup sebagai perantau tidak selalu mudah. Banyak hari sepi tanpa pembeli, membuatnya harus tetap bertahan. Tania mengaku pernah tiga hari berturut-turut tak mendapat penghasilan sepeser pun, sebuah ujian berat bagi mentalnya.

“Kadang pernah cuma dapat Rp10 ribu atau Rp15 ribu. Ya sedih banget, tapi saya harus tetap semangat,” jelasnya. Ujian paling berat dialami saat pandemi Covid-19 melanda. Pendapatannya anjlok drastis dari biasanya Rp3 juta per hari.

“Pandemi bikin semua berubah. Yang biasa ramai jadi sepi, penghasilan saya turun di bawah Rp1,5 juta,” katanya pasrah. Selain pandemi, kini tantangan datang dari banyaknya pesaing yang menjual bendera di sekitar lokasi ia berjualan.

“Sudah banyak penjual bendera sekarang. Mungkin orang juga belum ganti bendera karena masih pakai yang lama,” jelasnya.

Meski begitu, ia tak menyerah. Menurutnya, menjadi perantau artinya harus kuat menghadapi apapun tantangan di depan. “Saya harus kuat mental. Mau nggak mau harus tahan dan tetap berjuang demi keluarga,” kata Tania menegaskan tekadnya.

Baca Juga :  Workshop Digitalisasi Marketing & Affiliate: Wujud Nyata Pengabdian UNIA Bersama Ansor & Fatayat NU Banasare

Setiap hari, Tania membuka lapak dari pagi hingga malam. Ia menunggu pembeli dengan sabar, berharap dagangannya laris. Pelanggan Tania berasal dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat umum hingga instansi pemerintahan di Sumenep.

“Kalau instansi biasanya beli dalam jumlah besar. Tapi masyarakat beli sesuai kebutuhan saja,” jelasnya ramah melayani. Ia juga berharap masyarakat lebih sadar pentingnya mengganti bendera yang sudah lusuh dengan yang baru setiap tahun.

“Menurut saya, itu bentuk nasionalisme kita. Mengganti bendera baru berarti menghargai simbol perjuangan,” ujarnya yakin. Selama di Sumenep, Tania tinggal di kamar kos sederhana. Ia hidup hemat agar bisa membawa pulang hasil ke kampung halaman.

Ketika bulan Agustus berakhir, Tania kembali ke Garut, menutup lembaran tahunan penuh pengorbanan dan kerja keras luar biasa. Bagi Tania, bendera merah putih bukan hanya simbol negara, tapi juga simbol perjuangan hidup demi keluarga tercinta.(*/Red)

Berita Terkait

Pemkab Sumenep Bergerak Cepat Tangani Dampak Gempa Salurkan Logistik
Bupati Fauzi Pastikan Bantuan Tiba Cepat untuk Korban Gempa Sumenep
Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Sumenep
Pesan Tegas Bupati Sumenep PPPK Wajah Pemerintah di Mata Rakyat
Workshop Digitalisasi Marketing & Affiliate: Wujud Nyata Pengabdian UNIA Bersama Ansor & Fatayat NU Banasare
Bupati Fauzi Tekankan Integritas dan Moralitas PPPK Sumenep
Semangat Guru SMP Plus Miftahul Ulum Mewujudkan Generasi Berkualitas melalui Pembelajaran Mindfull Meaningfull dan Joifull
Aliansi BEM Gelar Maulid Nabi dan Ngaji Kebangsaan

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 14:34 WIB

Pemkab Sumenep Bergerak Cepat Tangani Dampak Gempa Salurkan Logistik

Rabu, 1 Oktober 2025 - 14:25 WIB

Bupati Fauzi Pastikan Bantuan Tiba Cepat untuk Korban Gempa Sumenep

Rabu, 1 Oktober 2025 - 14:16 WIB

Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Sumenep

Selasa, 30 September 2025 - 21:35 WIB

Pesan Tegas Bupati Sumenep PPPK Wajah Pemerintah di Mata Rakyat

Selasa, 30 September 2025 - 21:23 WIB

Workshop Digitalisasi Marketing & Affiliate: Wujud Nyata Pengabdian UNIA Bersama Ansor & Fatayat NU Banasare

Selasa, 30 September 2025 - 10:40 WIB

Semangat Guru SMP Plus Miftahul Ulum Mewujudkan Generasi Berkualitas melalui Pembelajaran Mindfull Meaningfull dan Joifull

Selasa, 30 September 2025 - 09:23 WIB

Aliansi BEM Gelar Maulid Nabi dan Ngaji Kebangsaan

Senin, 29 September 2025 - 13:31 WIB

Permodalan Syariah BPRS Bhakti Sumekar Percepat Pertumbuhan Ekonomi Lokal Lewat MBG

Berita Terbaru

Berita

Gempa Magnitudo 6,5 Guncang Sumenep

Rabu, 1 Okt 2025 - 14:16 WIB