Sumenep, Salam News. Id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep menggelar sosialisasi pengelolaan sampah secara mandiri. Kegiatan ini melibatkan seluruh OPD, lurah, dan kepala desa se-Kecamatan Kota.
Kampanye ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal pentingnya kebersihan lingkungan. Kepala DLH Sumenep, Arif Susanto, mengatakan, peran masyarakat sangat penting dalam menjaga kebersihan berkelanjutan.
“Kami ingin semua pihak berpartisipasi aktif,” kata Arif, Selasa (01/05). Sosialisasi dan kampanye berlangsung dari 28 April hingga 9 Mei 2025. Lokasi kegiatan menyasar titik padat aktivitas warga di wilayah kota.

Beberapa titik itu termasuk pertokoan, jalan utama, dan kawasan pedagang kaki lima (PKL). LH ingin menumbuhkan kesadaran kolektif soal pentingnya lingkungan bersih. Program ini juga bertujuan menata wajah kota agar terlihat rapi dan estetis.
Tidak hanya masalah sampah, isu parkir liar juga disinggung dalam kegiatan ini. DLH turut menyoroti penataan PKL agar lebih tertib dan teratur.
“Kampanye ini bukan hanya di kantor, tapi turun langsung ke lapangan,” ujar Arif. Petugas mendatangi toko-toko satu per satu di sepanjang jalan utama kota.
DLH membangun komunikasi langsung dengan warga dan pemilik usaha. Kami lakukan pendekatan persuasif dan humanis,” lanjut Arif.
Dengan cara ini, warga diharapkan merasa lebih bertanggung jawab. DLH ingin membentuk budaya bersih dan tertib di Kabupaten Sumenep.
Arif menyebut kampanye ini adalah gerakan jangka panjang. Setelah Kecamatan Kota, kegiatan ini akan dilanjutkan ke kecamatan lainnya.
Setiap kecamatan akan mendapat sosialisasi serupa dalam waktu mendatang. Poin penting dalam kampanye ini adalah penyediaan tempat sampah mandiri.
Pemilik toko diwajibkan menyediakan tempat sampah di depan tokonya. Hal ini untuk memudahkan pengelolaan dan pengangkutan sampah. DLH menjadwalkan pengangkutan sampah tiga kali sehari. Dengan begitu, sampah bisa ditangani lebih tertib dan efisien.
Selain itu, masyarakat diminta tidak memarkir kendaraan di trotoar. Langkah ini untuk menjaga estetika dan kenyamanan lingkungan sekitar. DLH juga menegaskan pentingnya menjaga ketertiban umum. Kolaborasi pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan.
Arif berharap program ini membawa dampak nyata. Menurutnya, kota bersih bukan hanya tugas petugas kebersihan. “Tanggung jawab menjaga kota ada di tangan kita bersama,” tegasnya.
Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program. DLH terus mendorong semangat gotong royong dalam menjaga kota. Program ini menjadi bagian dari visi kota yang bersih dan berdaya saing.
Harapannya, Sumenep bisa menjadi contoh daerah lain. Semua pihak diajak untuk terlibat aktif dalam menjaga kebersihan.
DLH akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan program.
Keberlanjutan menjadi fokus utama kegiatan ini. Kampanye ini juga menjadi wadah edukasi langsung ke masyarakat. DLH yakin, perubahan bisa dimulai dari hal kecil.
Misalnya, dengan membuang sampah pada tempatnya setiap hari. Jika semua ikut, maka lingkungan akan semakin nyaman. DLH berharap gerakan ini menjadi budaya baru di Sumenep.
Sumenep bersih adalah tanggung jawab bersama, bukan individu. Dengan kepedulian bersama, kota akan tertata dan sehat. Itulah tujuan utama dari program kampanye kebersihan ini.(*)