Sumenep, Salam News. Id – Himpunan Mahasiswa Ilmu Keperawatan (HMIK) FIK Universitas Wiraraja menggelar Festival Kesehatan Nasional 2025 pada 13–14 September 2025. Acara ini diadakan dua hari berturut-turut dan menyuguhkan kegiatan perlombaan serta wisata edukatif dengan konsep literasi kesehatan.
Festival ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat serta mengenalkan potensi wisata lokal di daerah Sumenep. Pada hari pertama, Sabtu (13/09), digelar dua lomba utama: debat antar SMA dan videografi tingkat mahasiswa D3/S1.
Lomba videografi berhasil memilih lima finalis terbaik dari berbagai universitas dengan karya bertema kesehatan secara kreatif. Penilaian videografi mempertimbangkan teknik, estetika visual, serta pesan moral terkait isu-isu kesehatan yang disampaikan.

Para finalis menampilkan kreativitas tinggi dan pesan-pesan edukatif yang menyentuh persoalan kesehatan masyarakat masa kini. Sementara itu, lomba debat SMA berlangsung kompetitif sejak babak penyisihan hingga mencapai babak grand final.
Para peserta debat menunjukkan kemampuan berpikir kritis, retorika tajam, serta pemahaman isu sosial dan kesehatan. Tema debat yang diangkat yaitu “Adaptasi Kesehatan Remaja di tengah Budaya Produktif-Destruktif Era 5.0.”
Kompetisi debat berhasil menyedot perhatian penonton dan menciptakan suasana intelektual dalam kegiatan festival. Sorotan utama dari lomba ini adalah kepiawaian siswa dalam mengolah argumentasi secara logis dan sistematis.
Hari kedua, Minggu (14/09), festival dilanjutkan dengan kegiatan City Tour mengelilingi destinasi wisata di Sumenep. Peserta diajak mengunjungi tempat wisata alam dan budaya untuk menyegarkan pikiran serta mengenal keindahan lokal.
Kegiatan ini sekaligus menjadi sarana promosi wisata kesehatan Sumenep kepada peserta dari luar daerah. City Tour juga bertujuan menekankan pentingnya menjaga kesehatan melalui aktivitas luar ruang yang menyenangkan.
Dengan ini, peserta mendapatkan pengalaman wisata edukatif yang mendukung gaya hidup sehat dan berimbang. Ketua panitia, Tiara Chintya Bella, menyebut festival bukan hanya lomba, tetapi sarana pengembangan bakat pemuda.
Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan membentuk generasi sadar kesehatan dan aktif dalam dunia akademik. Menurutnya, Sumenep punya potensi besar menjadi pusat wisata edukasi kesehatan dan pengembangan akademik.
Festival ini membuktikan bahwa kesehatan, pendidikan, dan pariwisata bisa bersinergi secara positif dan berkelanjutan. Dengan penutupan City Tour, seluruh rangkaian Festival Kesehatan Nasional 2025 dinyatakan resmi berakhir.
Kegiatan ini disambut antusias oleh peserta dari berbagai daerah, menambah semarak dan nilai acara. Partisipasi luas membuktikan tingginya kepedulian generasi muda terhadap isu kesehatan dan pengembangan diri.
Festival juga menjadi wadah kolaborasi antara mahasiswa, akademisi, dan instansi dalam meningkatkan literasi kesehatan. HMIK Universitas Wiraraja berhasil menyelenggarakan festival yang bermanfaat dan berdampak luas bagi peserta.
Antusiasme peserta membuktikan bahwa kegiatan edukatif dapat dikemas menarik tanpa kehilangan nilai substansialnya. Festival diharapkan menjadi agenda tahunan untuk mempererat hubungan antar generasi muda lintas daerah.
Diharapkan pula dapat terus memacu semangat berinovasi dalam bidang kesehatan dan promosi gaya hidup sehat. HMIK berkomitmen menjadikan kegiatan ini sebagai awal kolaborasi jangka panjang antara dunia akademik dan masyarakat.
Festival Kesehatan Nasional 2025 ditutup dengan semangat positif dan harapan besar untuk masa depan lebih sehat.(***/Red)