Sumenep, Salam News. Id – Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menyelenggarakan Festival Literasi 2025, guna meningkatkan budaya baca masyarakat.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menegaskan, literasi adalah fondasi penting membentuk masyarakat cerdas, kritis, adaptif menghadapi perubahan zaman modern.
Beliau menjelaskan literasi mencakup kemampuan membaca, memahami informasi, berpikir kritis, berkomunikasi efektif, sekaligus membentuk karakter yang tangguh berdaya.

Festival Literasi bukan sekadar pameran buku, melainkan gerakan bersama untuk menumbuhkan kesadaran literasi lebih luas, mendalam, berkelanjutan. Khususnya generasi muda di era digitalisasi masif, literasi penting agar mampu memilah informasi, menghindari hoaks serta manipulasi.
Selain itu, literasi menumbuhkan kebiasaan produktif, membangun pola pikir rasional, serta membentengi generasi dari arus konsumtif tidak bermanfaat. Bupati berharap meski gawai dominan, masyarakat tetap menjaga esensi membaca. Festival Literasi diharapkan menjadi agenda rutin tahunan mendatang.
Agenda tahunan ini bertujuan mendorong minat baca semua kalangan masyarakat, mulai anak-anak, remaja, hingga orang dewasa secara menyeluruh. Festival Literasi 2025 mengusung tema “Merawat Tradisi, Menggali Inspirasi Lewat Literasi” dengan makna penting bagi pembangunan sumber daya manusia.
Tema ini menegaskan literasi bukan sebatas membaca-menulis, melainkan sarana merawat tradisi, menggali kearifan lokal, serta inspirasi kemajuan. Bupati Achmad Fauzi mengajak masyarakat menjadikan literasi jembatan menghubungkan kekayaan budaya lokal dengan tantangan era modern.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumenep, Rudi Yulianto menyampaikan rangkaian kegiatan festival penuh makna mendidik. Agenda pertama berupa bedah buku “Berteman dengan Luka Masa Kecil” dilaksanakan Senin 22 September 2025, diikuti 150 peserta.
Keesokan harinya, Selasa 23 September 2025, digelar talkshow “Membaca Budaya, Menulis Peradaban” dengan jumlah peserta sebanyak 150 orang. Berikutnya Rabu 24 September 2025, lomba mewarnai untuk anak-anak tingkat TK sederajat berlangsung, diikuti 200 anak peserta.
Selain lomba, masyarakat dapat menikmati bazar buku menarik dengan diskon hingga 80 persen, digelar dalam dua tahap besar. Tahap pertama dilaksanakan 22-24 September 2025 di kampus Uniba Madura. Tahap kedua 25-27 September 2025 di Perpustakaan Sumenep.
Kegiatan ini diharapkan semakin memperkuat citra Kabupaten Sumenep sebagai daerah berbudaya, berperadaban, sekaligus mencintai ilmu pengetahuan. Bupati menegaskan, literasi penting meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tanpa literasi, masyarakat sulit bersaing dalam era global.
Melalui Festival Literasi 2025, Pemkab Sumenep membuktikan komitmen mendorong tumbuhnya generasi pembelajar sepanjang hayat berkarakter kuat. Festival ini juga menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan pelajar untuk bersama memperkuat gerakan literasi nasional.
Dengan dukungan banyak pihak, literasi diharapkan bukan sekadar slogan, tetapi gerakan nyata membangun bangsa berdaya saing tinggi. Masyarakat diundang aktif mengikuti rangkaian acara, tidak hanya sebagai penonton, tetapi ikut berpartisipasi menumbuhkan budaya literasi.
Pemerintah optimis Festival Literasi mampu menjadi magnet baru, menginspirasi kabupaten lain melaksanakan agenda serupa dengan konsisten. Gerakan literasi selaras visi pemerintah menjadikan Sumenep sebagai daerah maju, mandiri, berbudaya, serta memiliki generasi unggul cerdas.
Dengan demikian, Festival Literasi 2025 bukan hanya sekadar perayaan, tetapi investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.(*/Red)