Cirebon, SalamNews.id – Kasubdit Kontra Ideologi Densus 88 Antiteror Polri, KBP Moh Dofir, menegaskan peran ulama sangat penting dalam menangkal penyebaran paham radikal di era digital.
Hal itu disampaikan Dofir saat menjadi narasumber dalam Mudzakaroh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cirebon yang diikuti sekitar 150 ulama se-Kabupaten Cirebon, Sabtu.
“Radikalisme hari ini banyak menyusup melalui ruang digital. Karena itu, ulama dan tokoh agama harus menjadi garda terdepan dalam menangkal narasi yang merusak persatuan bangsa,” kata Dofir.

Ia menyebutkan, media sosial hingga kini masih menjadi sarana utama kelompok radikal untuk menyebarkan propaganda ideologi mereka.
Dofir menambahkan, pencegahan tidak bisa hanya mengandalkan aparat keamanan, melainkan harus dilakukan secara bersama-sama dengan masyarakat.
“Kunci utamanya ada pada deteksi dini, partisipasi masyarakat, dan sinergitas. Ulama dan penyuluh agama diharapkan aktif melaporkan aktivitas mencurigakan sebagai langkah awal pencegahan,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung di Jalan R Dewi Sartika No.130, Sumber, Kabupaten Cirebon, itu berjalan khidmat, aman, dan tertib.
Forum tersebut sekaligus mempertegas komitmen bersama antara aparat negara dan ulama untuk menjaga keutuhan NKRI dari ancaman radikalisme. (*)