Sumenep, Salam News. Id – Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Annuqayah tahun 2025 hadir dengan gebrakan baru. Salah satu program unggulannya adalah pembentukan Sekolah Ekologi dan pembangunan Laboratorium Sampah di wilayah Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Annidhamiyah Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Minggu (30/08). Program ini menjadi sorotan karena mengedepankan isu lingkungan yang sedang menjadi perhatian global, terutama di wilayah pesantren.
Ketua kelompok KKN, Zainal Abidin, menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir dari hasil survei langsung pasca penempatan posko KKN di lokasi tersebut. Survei mengungkap banyak persoalan terkait tata kelola lingkungan.

“Kegiatan ini digelar atas dasar kebutuhan bersama, dengan melihat langsung kondisi lingkungan sekitar yang memerlukan penanganan serius dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sekolah ekologi ini diisi oleh pemateri berpengalaman, salah satunya adalah A. Hafi Badali. Ia merupakan pengurus UPT Jatian PP Annuqayah Daerah Lubangsa sekaligus anggota kelompok KKN.
“Ada anggota kelompok kami yang bernama A. Hafi Badali. Ia paham benar bagaimana tata kelola sampah yang baik,” tambah Zainal.
Program tidak hanya berisi penyampaian materi di dalam kelas, tetapi juga praktik langsung. Santri dan siswa didampingi turun ke lapangan agar memahami secara nyata pengelolaan sampah.
“Teori saja tidak cukup. Kami ingin santri dan siswa melihat serta melakukan langsung di lapangan. Ini akan lebih efektif,” jelas Zainal lagi.
Karena posko KKN berada di lingkungan PP Annidhamiyah, para mahasiswa bisa memantau langsung progres dan keterlibatan para santri setiap harinya selama masa KKN berlangsung.
Kepala Desa Bindang, yang hadir saat pembukaan sekolah ekologi, menyambut program ini dengan antusias. Ia menyebut pengelolaan sampah di pesantren sangat menarik untuk dicontoh.
“Santri di sini jumlahnya banyak, tapi pengelolaan sampahnya cukup rapi. Ini patut dipelajari bersama,” katanya saat acara pembukaan.
Sebagai pemateri utama, A. Hafi Badali mengungkapkan bahwa pemahaman awal para santri terhadap isu sampah masih sangat minim, sehingga perlu pendekatan ekstra.
“Saya merasa tertantang. Kami ingin mewujudkan laboratorium sampah ini agar santri dapat belajar langsung secara aplikatif,” ungkapnya, Senin (31/08).
Pengasuh PP Annidhamiyah pun menyambut baik kegiatan ini. Ia bahkan sempat berencana mengirim santri belajar ke Annuqayah sebelum program KKN datang.
“Alhamdulillah ada mahasiswa KKN. Ini membantu sekali. Saya ingin satu-dua santri belajar ke Annuqayah,” ujarnya saat ditemui tim pers.
Kegiatan ini mempertegas komitmen KKN Posko 55 Universitas Annuqayah terhadap pelestarian lingkungan dan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah.
Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa berharap dapat memberi inspirasi luas agar semua pihak lebih peduli terhadap lingkungan dan menjaga kebersihan bersama.(*/Red)