Patthek Ikan Khas Sumenep Menembus Pasar Nasional

- Pewarta

Rabu, 9 Februari 2022 - 16:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Sumenep, SalamNews. Id – Patthek ikan camilan sederhana yang dianggap tidak punya nilai jual tinggi oleh masyarakat Kabupaten Sumenep. 

Ucapan KPU-HPN 2025

Namun siapa sangka, patthek ikan yang diproduksi seorang pelaku UMKM asal Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep ini justru bisa merambah kepasar Nasional. 

Keripik ikan khas sejumlah daerah pesisir di Sumenep itu, dipasarkan ke beberapa kota di Indonesia, terutama di wilayah ibu kota. 

Fitria Nurul Imamah (26), pengusaha muda yang berasal dari Desa Billapora Barat Kecamatan Ganding ini berhasil mengenalkan produk patthek ikan khas Sumenep ke pangsa pasar Nasional. 

Modal Uang Jajan Kuliah 

Kesuksesan Fitria Nurul Imamah menekuni usaha patthek ikan itu sudah cukup lama, ia memulai usahanya dengan modal uang jajan kuliah di awal tahun 2019. 

“Awalnya modal Rp 50 dengan penghasilan Rp 170 ribu. Modal murni dari uang jajan kuliah saat itu,” kata Fitri saat ditemui di rumah produksinya, Sabtu, 5 Februari 2022. 

Tentu saja, kegagalan demi kegagalan dilalui Fitri. Bahkan, itu terjadi sejak tahap produksi. 

“Awalnya gagal 7 kali dalam pembuatan resep. Tapi saya terus mencoba sampai menemukan kombinasi rempah dan adonan (patthek) yang pas,” tuturnya. 

Saat resepnya berhasil, masalah baru datang. Kondisi Fitri yang tengah kuliah semester akhir di INSTIKA Guluk-Guluk tidak punya waktu memasarkan secara langsung. 

“Awalnya hanya open PO (Pre Order) di sosial media saja,” ungkap Fitri. 

Tak disangka, ternyata respon pasar bagus. Akhirnya produk patthek ikan khas Sumenep itu mulai dititipkan kepada teman-temannya yang kuliah di luar kota. 

Baca Juga :  Tagihan Terus Membengkak Meski Tidak Digunakan, Warga Batang-Batang Keluhkan Layanan PLN

“Minta bantu promotion. Dari sana mulai masuk para costumer yang tertarik join reseller,” lanjut Fitri. 

Go Nasional Berkat Join Reseller 

Melalui jaringan reseller, pemasaran produk UMKM patthek ikan khas Sumenep yang ditekuni Fitri semakin meluas. 

Dari yang semula dititipkan pada teman kuliah, hingga akhirnya punya ratusan reseller yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. 

“Reseller saat ini 192 orang yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Ada di Surabaya, Jogja, Papua, Banten, Sulawesi, Kalimatan, Bali. Jakarta reseller terbanyak,” tutur Fitri. 

Keberhasilan menembus pangsa pasar Nasional tersebut, tentu saja merupakan kolaborasi apik antara kualitas produk dan teknik pemasaran yang bagus. 

Fitri tak hanya fokus menjaga kualitas patthek ikan khas Sumenep yang diproduksinya. Dia menerapkan strategi mentoring pada semua reseller-nya yang tersebar di mana-mana. 

“Teknik untuk reseller sendiri kami memakai teknik mentoring bisnis via online full bimbingan, sehingga mereka stok produk kami ada jaminan habis dan laku keras kalau ikut mentoring,” ucap Fitri. 

Raup Omzet Rp 60 Juta per Bulan 

Berkat ketekunannya, Fitri berhasil membawa produk lokal Sumenep itu go Nasional. Patthek ikan khas Sumenep hasil produksi Fitri digandrungi penikmatnya dan tersebar ke berbagai kota di Indonesia. 

Selain patthek ikan khas Sumenep, alumnus INSTIKA Guluk-Guluk itu juga meluncurkan dua produk baru di akhir 2021 kemarin. Yakni Keripik Talas dan Keripik Ubi. 

“Patthek ikan ada varian ori dan pedas. Kalau keripik talas dan ubi rasa balado dan original. Tapi patthek ikan yang paling laris,” ujar Fitri. 

Baca Juga :  Kepala DKPP Sumenep Turun Langsung Ke Lapangan

Selama sebulan, Fitri bisa memproduksi 1.500  kg patthek ikan khas Sumenep untuk dikirim ke para reseller dan beberapa agen oleh-oleh di luar kota. Tak heran, jika dia harus mempekerjakan 20 orang karyawan. 

“Awalnya di rumah tanpa karyawan. Pas punya rumah produksi Mei 2021, ada 5 dan sampai sekarang ada 20 orang,” tuturnya. 

Dari usahanya itu, selama setahun terakhir Fitri bisa meraup omzet Rp 60 juta per bulan. Dengan harga jual patthek ikan Rp 10 ribu untuk kemasan 100 gram dan Rp 15 ribu untuk kemasan 250 gram. 

“Omzet tiap bulan Rp 60 juta. Bersihnya (profit) Rp 28 – 30 juta,” ungkap Fitri. 

Agar produknya bisa menembus pasar Nasional dan mampu bersaing, Fitri membeberkan, yang terpenting adalah kemasan (packaging) harus menarik, produknya enak, lezat, dan higienis. 

“Awalnya kemasan pakai plastik transparan. Mulai pakai kemasan aluminium foil dengan desain menarik sejak 2020,” ujar Fitri. 

Meski sudah meraup omzet puluhan juta dengan packaging dan pangsa pasar yang bagus, usaha Fitri masih punya beberapa kendala. Di antaranya produksi masih menggunakan peralatan manual (belum mesin), juga di bidang perizinan. 

“Kendala kami saat ini di perizinan, baru punya P-IRT saja, belum punya IUMK atau NIB dan label halal,” tutur istri Moh. Azizi itu. 

Fitri berharap, Pemerintah Daerah dapat membantu fasilitasi usahanya untuk memiliki izin berstandar Nasional. Karena melalui patthek ikan, dia ikut berkontribusi mengenalkan produk camilan khas Sumenep ke berbagai penjuru Indonesia.(Rfq/Jhon)

Berita Terkait

Pesan Kebangsaan dari Sumenep: Bupati Fauzi dan Simbol Persatuan di Hari Kemerdekaan
Nabila dan Rekan Paskibraka Sumenep Tampilkan Pengibaran Penuh Makna
80 Tahun Merdeka, Bupati Fauzi dan BPRS Bhakti Sumekar Kokohkan Persatuan dan Integritas di Sumenep
Transparansi Brida Sumenep Dipertanyakan, Proses Seleksi Riset Picu Polemik
Di Balik Merah Putih: Ketulusan Seorang Perempuan Penjaja Bendera
Baznas Sumenep Hadir hingga Pelosok: Bantu Ibu Melahirkan dari Pulau Terpencil
DPRD Sumenep Tunda Anggaran Rp1 Miliar: Program Wirausaha Santri Dinilai Belum Jelas
Bupati Sumenep Buka Peluang Pabrik Rokok Baru, Wajib Serap Tembakau & Tenaga Kerja Lokal

Berita Terkait

Minggu, 17 Agustus 2025 - 15:22 WIB

Pesan Kebangsaan dari Sumenep: Bupati Fauzi dan Simbol Persatuan di Hari Kemerdekaan

Minggu, 17 Agustus 2025 - 15:07 WIB

Nabila dan Rekan Paskibraka Sumenep Tampilkan Pengibaran Penuh Makna

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 12:20 WIB

80 Tahun Merdeka, Bupati Fauzi dan BPRS Bhakti Sumekar Kokohkan Persatuan dan Integritas di Sumenep

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 07:38 WIB

Transparansi Brida Sumenep Dipertanyakan, Proses Seleksi Riset Picu Polemik

Jumat, 15 Agustus 2025 - 16:05 WIB

Di Balik Merah Putih: Ketulusan Seorang Perempuan Penjaja Bendera

Kamis, 14 Agustus 2025 - 15:20 WIB

DPRD Sumenep Tunda Anggaran Rp1 Miliar: Program Wirausaha Santri Dinilai Belum Jelas

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:35 WIB

Bupati Sumenep Buka Peluang Pabrik Rokok Baru, Wajib Serap Tembakau & Tenaga Kerja Lokal

Senin, 11 Agustus 2025 - 17:31 WIB

Jaga Stabilitas Industri Tembakau Lokal, TIHT 2025 Resmi Ditetapkan Pemkab Sumenep

Berita Terbaru