Sumenep, Salam News. Id – Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, di mana umat Muslim berlomba-lomba untuk menebar kebaikan dan memperoleh pahala dari Allah SWT.
Dalam semangat bulan suci ini, LKK PCNU Sumenep menggelar kegiatan webinar bedah buku pada Selasa, 11 Maret 2025. Acara ini diselenggarakan via Zoom meeting, yang dihadiri oleh berbagai peserta untuk mendapatkan wawasan baru.
Webinar tersebut membahas buku berjudul Pengasuhan Gotong Royong yang Melintas Batas Cerita Perubahan dari Desa, sebuah karya luar biasa dari Tanoker Ledokombo Jember.

Buku ini menawarkan perspektif tentang pentingnya pengasuhan secara gotong royong, yang menjadi nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur untuk generasi sekarang. “Buku ini sangat relevan untuk dibaca oleh kita semua,” ujar Aimmah, panitia yang memberikan prakata pada acara tersebut.
Menurut Aimmah, pengasuhan gotong royong adalah bentuk perhatian bersama terhadap anak-anak di sekitar kita. Buku ini menunjukkan bagaimana anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya karena bekerja sebagai buruh migran tidak merasa sendirian.
Mereka mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari pengasuh yang menjadi tempat mereka bergantung, sehingga mereka tetap bisa tumbuh dan berprestasi meskipun menghadapi kesulitan hidup.
Ketua LKK PCNU Sumenep, Raudlatun, juga menyampaikan harapan besar terkait pengasuhan gotong royong di Sumenep. Dalam sambutannya, ia menyatakan bahwa webinar ini diharapkan dapat mendorong aksi nyata dalam pengasuhan anak di kabupaten tersebut.
Raudlatun berharap kerjasama antara PC Muslimat NU, Banom, dan lembaga terkait lainnya bisa menghasilkan program pengasuhan gotong royong yang bermanfaat bagi masyarakat.
Lebih lanjut, Raudlatun menekankan pentingnya lima pilar pengasuhan anak dalam perspektif keluarga maslahat, yaitu rohmah, fitroh, mas’uliyyah, maslahat, dan uswah.
Pilar-pilar ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam mendidik dan mengasuh anak-anak agar tumbuh dengan baik dan menjadi generasi yang berguna bagi bangsa dan negara.
Webinar ini juga menghadirkan dua narasumber hebat, yakni Ibu Farha Ciciek, founder Tanoker Ledokombo Jember, dan Ibu Latifah, kepala sekolah Bok-Ebok Chairun Nisa Jember.
Ibu Farha Ciciek menyampaikan materi yang sangat menarik mengenai pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan dalam memenuhi kebutuhan pengasuhan anak.
“Kolaborasi antara berbagai pihak mulai disadari di ruang belajar dan bermain anak-anak. Dengan adanya kerjasama ini, manfaat besar akan dirasakan oleh anak-anak di sekitar kita,” ungkap Ibu Farha.
Hal ini menggambarkan bahwa pengasuhan anak bukan hanya tanggung jawab keluarga, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.
Selama acara webinar, para peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya mengenai implementasi pengasuhan gotong royong di tingkat lokal.
Ini membuka wawasan tentang bagaimana pengasuhan dapat dilakukan secara kolektif, dengan melibatkan berbagai pihak dalam upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak-anak.
Acara webinar ini menjadi salah satu langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran dan aksi nyata dalam pengasuhan gotong royong di Sumenep.
Dengan adanya kerjasama yang solid antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan, diharapkan akan tercipta lingkungan yang mendukung perkembangan anak-anak dengan baik dan penuh kasih sayang.(Red?*)