![]() |
Pesarean Sayyid Abdul Karim Di Kampung Bhalang Desa Pakondang Kecamatan Rubaru Kabupaten Sumenep Madura ( Foto Wardi/Salam News. Id ) |
Sumenep, Salam News. Id – Napak tilas kyai Sayyid Abdul Karim bin Syits tokoh ulama termasyhur yang banyak melahirkan tokoh besar di Kabupaten Sumenep. Beliau merupakan keturunan dari kyai Syits yang merupakan putra dari Sunan Cendana (Syeikh Zainal Abidin).

Dalam perjalanan hidupnya beliau pernah mengabdikan diri di Kerajaan Mataram, dan setelah itu kembali ke Madura tepatnya di Desa Pakondang Kecamatan Rubaru daerah yang dibabat oleh beliau yang saat ini dikenal dengan Kampung Balang, nama kampung tersebut disesuaikan dengan jabatan beliau sebagai hulu balang yang diberikan oleh Pangeran Lor II. Sehingga beliau diberi julukan agung balang.
Kyai Sayyid Abdul Karim menikah dengan Dewi Khalifah yang merupakan keturunan Raden Mas Rangsang, Panembahan Agung Prabu Pandita Cakra Kusuma (Senopati Ingalaga) Khalifatullah Sultan Agung, dan memiliki tujuh keturunan.
Diantaranya, yang pertama namanya Abdul Kuddus, Abdul Kuddus diambil menantu oleh Pangeran Lor II dan bertempat tinggal di daerah karangduak kecamatan Kota Sumenep, yang kedua namanya Abdus Sidqih atau yang dikenal dengan buju’ karongkong yang berada di bukit pal Desa Matanair Kecamatan Rubaru, yang ketiga Syeikh Adul Elma yang dikenal dengan julukan agung kokap, yang keempat Syeikh Abdul Adil yang dikenal dengan julukan agung balang II, yang kelima Nyi Nur Safi yang menempati anjuk, yang keenam Nyi Nur Aminah yang menempati di kampung toros Desa Babbalan Kecamatan Batuan, dan yang terakhir Agung Panjelin yang berada di kampung manjelin di Desa Pakondang.
K.H. Talabuddin Muslim, Pengasuh Pondok Pesantren Assasul Muttaqin sekaligus keturunan buju’ balang yang berada di Dusun Balang Desa Pakondang Kecamatan Rubaru, beliau mengatakan, delapan puluh persen ulama-ulama yang ada di Jawa Timur memiliki sanad keturunan ke kyai Sayyid Abdul Karim bin Syits.
“Diantaranya yang mendirikan Pondok Pesantren Tarate yaitu K.H. Zainal Arifin bin K. Talabuddin, selain itu juga Pondok Pesantren Karay, Pondok Pesantren Pajung, Pondok Pesantren Guluk-Guluk, Pondok Pesantren Banyuanyar, Pondok Pesantren Lembung, Pondok Pesantren Al-amin, bahkan Pondok Pesantren Situbondo yang didirikan oleh K.H. As’ad Syamsul Arifin dan beliau juga masih keturunan Sayyid Abdul Karim (agung balang),” tuturnya.
Beliau menambahkan, banyak dari keturunan kyai Sayyid Abdul Karim bin Syits menjadi ulama yang membantu masyarakat dalam memahami agama islam.
“Dari keturunan Sayyid Abdul Karim banyak yang menjadi pewaris nabi yang menegakkan agama islam,” tambahnya.
Tidak hanya itu, selain menjadi tokoh agama, keturunan buju’ balang juga banyak yang berada dipemerintahan.
“Biasanya keturunan bani buju’ balang ini selalu taat dan patuh terhadap pemerintahan yang sah, karena memang dari dulu selalu dekat dengan pemerintah dan bahkan menjadi hulu balang dan selalu bersama dengan pemerintah,” kata kyai K.H. Talabuddin Muslim.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, setiap tahun ada haul Sayyid Abdul Karim yang dilaksanakan pada tanggal 8 syawal setelah delapan hari dari hari raya idul fitri yang dihadiri oleh keluarga keturunan bani buju’ balang.
“Setiap tiga tahun sekali ada haul akbar yang mendatangkan seluruh perwakilan dari keluarga Buju’ Bhalang baik yang ada di Kalimantan, Makasar, dan Pulau-Pulau lain yang ada di Indonesia,” tutupnya. (Wardi/Jhon)