Sumenep, Salam News. Id – Tradisi sapi Sonok merupakan budaya lokal Madura, termasuk kabupaten Sumenep. dan melalui Kontes Sapi Sonok ini mampu mengangkat harga sapi, sehingga kepulauan Madura yang termasuk peternak sapi Madura terbesar mampu.memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat.
Kepala desa Kecer Matlanair yang merupakan ketua paguyuban neter kolenangFundacion dan juga sebagai panitia festival sapi Sonok yang di selenggarakan di lapangan desa Banasare menyampaikan, ini suatu perlombaan tradisi Madura, “Sapi Sonok”
“Festival sapi Sonok merupakan suatu bentuk pelestarian budaya Madura, dan juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat baik pelaku UMKM dan pedagang kaki lima,” ucap Kades Kecer Matlani.

Kades Kecer yang merupakan senior Kades di kecamatan Rubaru menegaskan bahwa, festival sapi Sonok di ikuti oleh semua paguyuban sapi Sonok seluruh Madura dengan peserta.
” Peserta sapi Sonok lebih dari 100 pasang sapi yang terdaftar di setiap paguyuban sapi Sonok yakni, Kompas, Pantura, neter kokengang fundaciin, dan paguyuban lokal yang ada di kabuoaten Sumenep,” tutu Matlabi.
Kontes sapi Sonok ungkap Matlani, dapat mencakup segala aspek, termasuk pemberdayaan masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Kontes sapi Sonok melibatkan lapisan masyarakat baik, pelaku seni pengrajin, tukang kayu, bahkan pedagang sapi sangat di untungkan,” jelasnya
“Harga bakalan sapi Sonok mampu menembus harga Rp 25 juta dibandingkan sapi biasa yang harganya cuma Rp 5 juta,” tuturnya
“Saya kepanjangan tangan pemerintah, bagaimana berharap pemerintah memberikan perhatian budaya lokal, demi peningkatan segala sektor bagi masyarakat,,” pungkasnya.
.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojuda mengapresiasi atas terselenggaranya kontes sapi Sonok.
“Kami sangat mendukung sekali masyarakat turut andil dalam kontestasi sapi Sonok yang merupakan budaya tradisi yang harus di lestarikan,” kata Bupati Achmad Fauzi
Memelihara sapi Sonok sangat berbeda dengan sapi biasa, butuh ketelatenan dan perhatian khusus, sehingga nilainya sangat tinggi, melebihi sapi biasa.
“Pemerintah hadir untuk bersama sama melestarikan sapi Sonok dengan pagelaran kontes sapi Sonok yang dilakukan oleh paguyuban,” terangnya