Sumenep, Salam News. Id – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur melaksanakan sosialisasi gerakan diversifikasi pangan lokal dan gelar pangan rumah bertempat di Pendopo Kecamatan Lenteng, Sumenep 29/09/2021.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak, khususnya pada Bupati Sumenep (Ach. Fuazi, SH. MH) yang telah berpartisipasi aktif ikut mendukung pelaksanaan gelar pangan murah berkualitas dan gerakan diversifikasi pangan lokal, dengan mengusung tema “Kenyang Tidak Harus Dengan Nasi”.

Pandemi Covid-19 yang melanda sejak bulan maret menganggu banyak sekali sektor-sektor yang menyokong kehidupan masyarakat, termasuk diantaranya sektor pertanian.
“Pada masa pandemi yang sulit seperti sekarang ini ketahanan pangan menjadi sesuatu yang harus diupayakan untuk menghindari dari krisis pangan yang seakan menghantui indonesia”, ucapnya.
Meskipun menurut data yang dilansir dari Badan Pusat Statistik stok pangan akan mengalami surplus hingga bulan Desember 2021. “Namun hal ini bukan berarti bahwa serta merta terbebas dari ancaman krisis pangan yang akan terjadi dimasa mendatang. Ditambah lagi , masa pandemi Covid-19 yang belum pasti akan berakhir kapan, dampak yang sangat dirasakan dibidang pertanian”, tambahnya.
Sedangkan prognosa ketersediaan pangan strategis di Jawa Timur untuk tahun 2021, beras surplus sebesar 2.811.598 ton, jagung surplus 2.074.201 ton, kecuali kedelai defisit 222.138 ton. Begti pula dengan ketersediaan daging, telur, susu, ikan dan gula di Jawa Timur surplus.
Untuk menjaga ketahanan pangan ditengah pandemi Covid-19 Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur mengajak masyarakat, “melakukan optimalisasi pemanfaatan pekarangan lestari, melalui pemberdayakan masyarakat untuk menyediakan panganyannya secara mandiri, sekaligus dapat menghemat pengeluaran karena bahan pangan diperoleh dari sekitar tanpa harus membeli ke pasar”, ajaknya.
Disaat daya beli masyarakat turun dengan banyaknya pegawai di rumahkan dan PHK terjadi dimana-mana. Sedangkan kebutuhan pangan harus tetap tersedia untuk menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari ancaman Covid-19.
Stabilitas harga komoditas strategis harus dijaga, khususnya pada pandemi Covid-19, karena komoditas strategis berkontribusi terhadap garis kemiskinan. Jika harga naik maka garis kemiskinan akan naik.
Gelar pangan murah berkualitas bertujuan untuk membantu masyarakat Sumenep bisa mengakses kebutuhan pangan dengan harga dibawah pasar. “Pada hari ini Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan Provinsi Jawa Timur menggelar pangan murah berkualitas dengan menyediakan komoditas berupa : Beras 1 ton, Minyak goreng 500 liter, Telur ayam ras 500 kg, Bawang merah 250 kg, Gula pasir 1000 kg, Sayur, buah, dan produk pangan olahan lainnya”, kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provisi Jawa Timur.
Gelar Pangan Murah Berkualitas dan Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal hari ini mari jadikan momentum gerakan penganekaragaman pangan yang berbasis pangan lokal untuk mewujudkan kedaulatan pangan.(Rfk/Wrd)