Banten, Salam News. Id – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengunjungi Stadion Internasional Banten bersama Gubernur Banten, Andra Soni, pada Jumat, 22 Agustus. Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka melihat langsung fasilitas stadion berkapasitas 35.000 penonton yang diklaim bertaraf nasional.
Erick menyampaikan apresiasi mendalam atas kualitas stadion yang dinilainya luar biasa dan sangat layak untuk pertandingan resmi.
“Saya terkejut dan bangga melihat stadion ini. Fasilitasnya lengkap, ini aset besar untuk sepak bola nasional,” ucap Erick.
Erick menyoroti tidak hanya kapasitas stadion, tetapi juga fasilitas pendukung seperti ruang ganti, lapangan latihan, dan aksesibilitas umum. Menurutnya, infrastruktur seperti ini sangat penting dalam mendukung prestasi dan perkembangan sepak bola di daerah maupun nasional.
Ia juga menambahkan bahwa stadion ini dapat menjadi venue yang strategis untuk pertandingan-pertandingan internasional di masa mendatang. Dengan infrastruktur memadai, stadion Banten berpeluang besar mengangkat citra sepak bola Indonesia di mata dunia internasional.
Dalam semangat kolaborasi, Erick menyatakan kesiapan PSSI bekerja sama dengan Pemprov Banten, walikota, dan bupati di sekitar stadion. Ia menekankan perlunya sinergi lintas pemerintahan untuk menyempurnakan infrastruktur pendukung dan fasilitas transportasi yang terhubung stadion.
“Kami akan dorong ini bersama. Saya akan bawa isu ini ke pusat supaya dukungan bisa maksimal,” lanjut Erick Thohir.
PSSI berkomitmen memfasilitasi proses percepatan pembangunan dan integrasi fasilitas demi kelangsungan kegiatan olahraga di Banten.

Erick juga mengungkapkan rencana PSSI menggelar turnamen internasional kelompok umur di stadion ini pada Juni tahun depan. Sebelumnya, Timnas U17 putra sukses berlaga di Sumatera Utara dan Timnas U16 putri bermain di Solo dengan dukungan penuh.
Kini, giliran Banten akan menjadi tuan rumah pertandingan internasional sebagai bentuk pemerataan kegiatan sepak bola nasional.
“Ini akan menjadi momentum besar bagi Banten untuk naik level di peta sepak bola nasional dan internasional,” ujarnya.
Turnamen kelompok umur itu diharapkan memberikan pengalaman bertanding bagi pemain muda serta memperkenalkan Banten ke publik luas. Erick yakin Banten bisa menyelenggarakan turnamen dengan standar tinggi karena dukungan infrastruktur dan antusiasme masyarakat setempat.
PSSI berharap kehadiran turnamen tersebut akan menggairahkan kembali kompetisi lokal dan meningkatkan partisipasi generasi muda.
Selain itu, penyelenggaraan event berskala internasional juga diyakini mampu menggerakkan sektor ekonomi daerah sekitar stadion.
Tak hanya fokus nasional, Erick juga menyoroti kesiapan Asprov, Askot, dan Askab PSSI Banten memutar Liga 4 di daerah mereka.
Kompetisi Liga 4 dinilai sangat penting sebagai ajang pembinaan pemain lokal dan menjaring talenta muda berbakat dari seluruh Banten.
Erick menyampaikan dukungannya dan berharap kompetisi ini bisa berjalan rutin dan profesional demi kemajuan sepak bola daerah.
“Liga 4 jadi sarana penting. Para juara nanti akan tampil di Liga 3 dan memperebutkan Piala Gubernur,” tuturnya.
Langkah ini menunjukkan keseriusan PSSI dalam membangun fondasi kuat untuk pembinaan sepak bola dari bawah hingga tingkat nasional. Dengan kompetisi yang merata dan terstruktur, PSSI ingin memastikan proses regenerasi pemain berjalan maksimal di seluruh Indonesia.
Erick percaya pembinaan dari daerah seperti Banten akan melahirkan pemain-pemain berkualitas untuk memperkuat tim nasional ke depan. Ia pun menutup kunjungan dengan harapan besar agar Stadion Internasional Banten menjadi pusat perkembangan sepak bola yang berkelanjutan.(*/Red)











