Sumenep, Salam News. Id – Pada hari terakhir pelaksanaan PKKMB STAIM, panitia menyelenggarakan kegiatan sosial yang berkesan dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar kampus. Kegiatan tersebut berupa program bantuan sosial (bansos), yang diinisiasi sebagai bentuk pembelajaran sosial bagi mahasiswa baru angkatan 2025 di STAIM.
Ketua pelaksana menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan membangun kepedulian sosial mahasiswa sejak awal masuk dunia perkuliahan di kampus. “Bansos ini saya masukkan dalam rangkaian PKKMB agar mahasiswa baru memahami pentingnya kepekaan terhadap masalah sosial di sekitarnya.”
Menurutnya, mahasiswa harus peka terhadap kondisi masyarakat dan tidak hanya sibuk dalam urusan akademik semata selama kuliah berlangsung. Ketua pelaksana mengaku ide kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari pesan Presiden Mahasiswa Ahmad Fadlan Masykuri.

Fadlan berpesan agar mahasiswa baru tidak hanya dikenalkan lingkungan kampus, tapi juga diarahkan pada kepedulian terhadap sosial masyarakat. Dalam pesannya, Fadlan mengatakan bahwa fungsi mahasiswa tak sebatas belajar, tetapi juga mengabdi dan bergerak secara sosial nyata.
“Didiklah mahasiswa baru agar paham tri fungsi mahasiswa: akademik, sosial, dan pengabdian,” kata Fadlan kepada ketua pelaksana PKKMB. Pesan tersebut ditanggapi serius oleh panitia, sehingga bansos dipilih sebagai salah satu program utama penutup kegiatan PKKMB STAIM.
Fadlan mengungkapkan bahwa peran eksekutif mahasiswa tidak boleh hanya difokuskan pada akademik, sebab itu sudah ditangani kampus. “Sebagai Presiden Mahasiswa, saya merasa tidak cukup hanya mengurus akademik. Fungsi kemanusiaan juga harus dikedepankan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan, yang seharusnya mulai digerakkan sejak awal melalui aksi nyata dan edukatif. Melalui kegiatan bansos ini, mahasiswa baru diajak langsung mengenal realitas sosial di luar kampus, terutama masyarakat sekitar STAIM.
Bentuk kegiatan bansos meliputi pembagian sembako, pakaian layak pakai, serta pelayanan kesehatan gratis untuk warga yang membutuhkan. Panitia PKKMB bekerja sama dengan beberapa pihak untuk menyukseskan kegiatan, termasuk Lembaga Sosial dan Unit Kesehatan STAIM sendiri.
Respon masyarakat sangat positif. Banyak yang merasa terbantu dan mengapresiasi kegiatan mahasiswa sebagai bentuk kepedulian nyata. Mahasiswa baru juga menyampaikan bahwa kegiatan ini membuka mata mereka terhadap realitas sosial yang sebelumnya jarang mereka pikirkan.
Salah satu mahasiswa baru mengungkapkan rasa bangganya bisa langsung berkontribusi membantu masyarakat dalam kegiatan PKKMB tahun ini. “Saya jadi sadar bahwa kuliah itu bukan hanya belajar di kelas, tapi juga belajar peduli dan berbagi,” ujarnya saat diwawancara.
PKKMB STAIM 2025 bukan hanya seremonial perkenalan kampus, tetapi momentum menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan tanggung jawab sosial. Ketua pelaksana berharap kegiatan seperti ini menjadi program rutin, agar nilai kepedulian terus tertanam dalam diri mahasiswa STAIM.
Begitu pula Fadlan, yang berharap kepengurusan mahasiswa selanjutnya tetap menjaga semangat sosial yang kini mulai tertanam kuat. Dengan berakhirnya PKKMB melalui kegiatan bansos, diharapkan mahasiswa baru memahami bahwa tugas mereka lebih luas dari sekadar kuliah.
STAIM melalui BEM dan panitia PKKMB telah memberikan contoh konkret bagaimana tri dharma mahasiswa bisa diterapkan sejak masa awal.(Red)