Densus 88 Polri Silaturrahmi Dengan Dai dan Khatib di Pamekasan Untuk Indonesia Damai

- Pewarta

Sabtu, 18 Juni 2022 - 14:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pamekasan, SalamNews.Id – Direktorat Pencegahan Densus 88 Antiteror Mabes Polri terus inten silaturrahim dengan para dai dan khatib di Madura.
Setelah dua kali kegiatan telah berlangsung di Sumenep, kegiatan selanjutnya di Kabupaten Pamekasan.
Kegiatan silaturrahmi dai dan khatib dalam rangka penguatan Islam Wasathiyah untuk Indonesia damai itu berlangsung di ruang rapat Wihana Bima Praja Pemkab Pamekasan Sabtu, 18 Juni 2022.
Kanit 1 Subdit Kontra Ideologi Densus 88 Antiteror Mabes Polri AKBP Moh. Dofir dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, para tokoh agama memiliki peran penting.
Karena, keberadaannya di tengah-tengah masyarakat untuk menyampaikan narasi keagamaan. Fungsi para dai dan khatib diharap ikut andil memerangi bahaya dan ancaman intoleransi dan radikalisme.
Karena radikalisme, lahan subur berkembangnya kejahatan terorisme. Salah satu indikator bibit radikalisme itu subur adalah intoleransi.
Intoleransi. lanjut AKBP Moh. Dofir, sangat meresahkan. Sering dipertontonkan di ruang publik sengaja  untuk mengaduk-aduk perasaan masyarakat.
Padahal masyarakat sebenarnya memiliki akar budaya tenggang rasa. Saling menghargai dan menghormati antar orang perorang. Antar kelompok masyarakat dengan kelompok lain. Termasuk antar penganut agama dan suku yang satu dengan lainnya.
“Intoleransi beragama adalah suatu kondisi jika suatu kelompok secara spesifik menolak untuk menoleransi praktek-praktek, para penganut atau kepercayaan yang berlandaskan agama,” urai AKBP Moh. Dofir.
Penyebabnya, antara lain rendahnya pengetahuan agama, tidak terbuka tentang pengetahuan, mengedepankan norma agama tanpa melibatkan norma sosial dan banyaknya penyebaran isu kebencian di media.
Sedangkan radikalisme adalah paham yang dibuat seseorang atau kelompok yang ingin perubahan sosial dan politik secara drastis dengan cara kekerasan.
“Sikap intoleransi bentuk pengingkaran terhadap kebhinnekaan dan bertentangan dengan nilai-nilai pancasila,” paparnya.
Bagi Densus 88 Antiteror Mabes Polri, salah satu hal mendasar untuk memerangi terorisme dan radikalisme adalah mengembangkan sikap toleran dan menghilangkan eklusifisme kelompok.
Penting berfikir terbuka dan toleransi. Lalu waspadai provokasi dan hasutan. Upayakan selalu berjejaring dalam komunitas perdamaian.
Kegiatan silaturahim dai dan khatib masih kata AKBP Moh. Dofir sangat strategis. Karena para tokoh agamalah terjun di masyarakat untuk cegah paham intoleran dan radikal.
Mereka memiliki peran sentral sebagai agen narasi agama yang moderat. Khatib memiliki otoritas menasehati dan mengarahkan jamaah Jum’at.
Lebih lanjut, AKBP Moh. Dafir mengupas tiga peran utama khatib. Yaitu, menyampaikan pesan damai, bisa diterima semua pihak karena netral dan berintegritas. Serta keteladanan bagi umat.
Ke depannya, Densus 88 Antiteror Polri berharap dai dan khatib bisa membumikan materi khatbah di tengah kerinduan spiritual jamaah.
“Sehingga materi khatbah relevan dengan situasi dan  kondisi kebutuhan rohani setiap jamaah,” pungkasnya.
Kegiatan kerjasama Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Kemendagri, Kemenag dan ormas keagamaan ini menghadirkan tiga nara sumber.
KH. Dr. Nawawi Thabrani, M. Hi pengasuh pondok pesantren Al-Azhar Asembagus Situbondo yang juga pengurus MUI Jatim dan Syuriah PCNU Situbondo.
Kemudian KH. Khalilurrahman, S.H, M.Si, mantan Bupati  Pamekasan dan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Matsaratul Huda Panempaan Pamekasan juga Febri Ramadhani mantan Deportan ISIS. (Rfq)
Baca Juga :  Langkah Progresif RSUD Dr. Moh. Anwar: Mobil Golf Tingkatkan Pelayanan di Sumenep

Berita Terkait

Pesan Kebangsaan dari Sumenep: Bupati Fauzi dan Simbol Persatuan di Hari Kemerdekaan
Nabila dan Rekan Paskibraka Sumenep Tampilkan Pengibaran Penuh Makna
80 Tahun Merdeka, Bupati Fauzi dan BPRS Bhakti Sumekar Kokohkan Persatuan dan Integritas di Sumenep
Transparansi Brida Sumenep Dipertanyakan, Proses Seleksi Riset Picu Polemik
Di Balik Merah Putih: Ketulusan Seorang Perempuan Penjaja Bendera
Baznas Sumenep Hadir hingga Pelosok: Bantu Ibu Melahirkan dari Pulau Terpencil
DPRD Sumenep Tunda Anggaran Rp1 Miliar: Program Wirausaha Santri Dinilai Belum Jelas
Bupati Sumenep Buka Peluang Pabrik Rokok Baru, Wajib Serap Tembakau & Tenaga Kerja Lokal

Berita Terkait

Minggu, 17 Agustus 2025 - 15:22 WIB

Pesan Kebangsaan dari Sumenep: Bupati Fauzi dan Simbol Persatuan di Hari Kemerdekaan

Minggu, 17 Agustus 2025 - 15:07 WIB

Nabila dan Rekan Paskibraka Sumenep Tampilkan Pengibaran Penuh Makna

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 12:20 WIB

80 Tahun Merdeka, Bupati Fauzi dan BPRS Bhakti Sumekar Kokohkan Persatuan dan Integritas di Sumenep

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 07:38 WIB

Transparansi Brida Sumenep Dipertanyakan, Proses Seleksi Riset Picu Polemik

Jumat, 15 Agustus 2025 - 16:05 WIB

Di Balik Merah Putih: Ketulusan Seorang Perempuan Penjaja Bendera

Kamis, 14 Agustus 2025 - 15:20 WIB

DPRD Sumenep Tunda Anggaran Rp1 Miliar: Program Wirausaha Santri Dinilai Belum Jelas

Rabu, 13 Agustus 2025 - 15:35 WIB

Bupati Sumenep Buka Peluang Pabrik Rokok Baru, Wajib Serap Tembakau & Tenaga Kerja Lokal

Senin, 11 Agustus 2025 - 17:31 WIB

Jaga Stabilitas Industri Tembakau Lokal, TIHT 2025 Resmi Ditetapkan Pemkab Sumenep

Berita Terbaru