Lawan Campak, Pemkab Sumenep dan WHO Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor

- Pewarta

Rabu, 10 September 2025 - 21:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep, Salam News. Id – Pemerintah Kabupaten Sumenep terus meningkatkan penanganan terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) campak yang terjadi sejak akhir Agustus lalu. Langkah-langkah strategis terus diambil agar wabah campak ini dapat segera dikendalikan dan tidak menyebar semakin luas.

Upaya ini mendapatkan perhatian dari organisasi internasional, yakni World Health Organization (WHO) dari Australia, yang mengirim tim pemantau. Kehadiran perwakilan WHO diharapkan mampu membantu proses penanggulangan dan memberikan evaluasi secara langsung di lapangan.

Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim, menyambut langsung kunjungan Dr. Chavia dari WHO Australia di rumah dinasnya, Kolor.
Pertemuan tersebut digelar pada hari Rabu, 10 September 2025, dan berlangsung dalam suasana yang penuh kehangatan dan keterbukaan.

Ucapan KPU-HPN 2025

Turut hadir dalam pertemuan itu Dinas Kesehatan P2KB, Dinas Pendidikan, serta beberapa lembaga dan organisasi masyarakat terkait.
Hal ini menunjukkan komitmen bersama lintas sektor dalam menyukseskan program penanganan campak di Kabupaten Sumenep.

Data dari pemerintah daerah menunjukkan bahwa cakupan imunisasi campak di Sumenep telah mencapai sekitar 70 persen populasi sasaran. Angka tersebut masih belum memenuhi target nasional, sehingga upaya percepatan vaksinasi menjadi prioritas utama bagi pemerintah setempat.

Baca Juga :  Forpimka Rubaru Ajak Masyarakat Mewaspadai Perubahan Iklim

Imam Hasyim menyampaikan, strategi percepatan dilakukan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk sekolah dan tokoh agama. Pemerintah juga mendorong organisasi kemasyarakatan seperti NU, Muhammadiyah, IPNU, dan IPPNU agar aktif mensosialisasikan imunisasi.

“Kami ingin semua lapisan masyarakat mendukung program ini karena keberhasilan imunisasi sangat bergantung pada partisipasi bersama,” ujarnya. Menurut Imam, peran kader posyandu dan Kementerian Agama juga sangat penting dalam membangun kepercayaan publik terhadap vaksinasi.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak ragu membawa anak-anaknya ke pos imunisasi yang tersedia di berbagai fasilitas kesehatan.
Pencegahan melalui vaksinasi, kata Imam, merupakan langkah terbaik dalam melindungi generasi muda dari risiko penyakit menular.

Dalam pertemuan tersebut, Dr. Chavia sempat mengangkat isu seputar pro dan kontra status halal vaksin di kalangan masyarakat. Menanggapi itu, Imam menjelaskan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan MUI, NU, dan Kementerian Agama dalam edukasi publik.
Penjelasan dari tokoh agama dianggap efektif mengurangi keraguan warga terhadap status halal vaksin campak yang digunakan pemerintah.

Baca Juga :  Peringati HUT RI Ke-76, Camat Batang - Batang Turun Menyapa Warga dengan Berbagi

“Awalnya memang ada perbedaan pendapat, tapi dengan pendekatan agama, masyarakat kini lebih bisa menerima,” ucap Imam. Pertemuan ini juga menegaskan komitmen lintas sektor dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat secara menyeluruh dan terintegrasi.
WHO tak hanya datang sebagai pemantau, namun juga mendampingi serta membantu edukasi dan investigasi penyebab penyebaran campak.

Mereka aktif memberikan edukasi langsung kepada warga di lapangan sebagai upaya mempercepat penanganan wabah secara efektif.
Dr. Chavia dan timnya menunjukkan dukungan penuh agar Sumenep bisa segera lepas dari status Kejadian Luar Biasa campak.

Kabid P2KB Dinas Kesehatan Sumenep, Syamsuri, mengatakan bahwa WHO juga menggelar evaluasi bersama seluruh kepala puskesmas.
Evaluasi ini dilakukan guna menilai sejauh mana keberhasilan imunisasi serentak yang telah dilakukan beberapa waktu terakhir.

Syamsuri mengungkapkan bahwa ini merupakan kunjungan ketiga WHO ke Sumenep dalam rangka mendampingi penanganan campak.
“Kehadiran mereka menjadi bukti perhatian serius dunia terhadap kesehatan masyarakat Sumenep,” ujar Syamsuri, Rabu kemarin.(**/Red)

Berita Terkait

Panggung Prestise di Lapangan Giling: 48 Pasang Sapi Bersaing Menuju Piala Presiden
Festival Kesehatan Nasional 2025 Berlangsung Sukses di Universitas Wiraraja
Cerdas Finansial Sejak Dini: BPRS Bhakti Sumekar & JMSI Gelar Seminar Literasi untuk Pelajar Sumenep
Nyai Hj. Maidatun Naimah: Pelita Dakwah dari Madura yang Kini Telah Tiada
Festival Musik Tong-tong Semadura 2025: Pendaftaran Ditutup, 38 Grup Siap Tampil Angkat Budaya Madura
Mahasiswa Peduli, Masyarakat Terbantu: Penutup Bermakna PKKMB STAIM 2025
Bupati Sumenep Turun Langsung di JJS Pangarangan: Sehat, Hadiah Spektakuler, dan UMKM Bersinar
Tanpa Panggung, Tanpa Orasi: Bupati Fauzi Pilih Healing Bareng Rakyat

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 17:27 WIB

Panggung Prestise di Lapangan Giling: 48 Pasang Sapi Bersaing Menuju Piala Presiden

Sabtu, 13 September 2025 - 18:22 WIB

Festival Kesehatan Nasional 2025 Berlangsung Sukses di Universitas Wiraraja

Sabtu, 13 September 2025 - 18:05 WIB

Cerdas Finansial Sejak Dini: BPRS Bhakti Sumekar & JMSI Gelar Seminar Literasi untuk Pelajar Sumenep

Jumat, 12 September 2025 - 14:55 WIB

Nyai Hj. Maidatun Naimah: Pelita Dakwah dari Madura yang Kini Telah Tiada

Kamis, 11 September 2025 - 21:48 WIB

Festival Musik Tong-tong Semadura 2025: Pendaftaran Ditutup, 38 Grup Siap Tampil Angkat Budaya Madura

Rabu, 10 September 2025 - 14:39 WIB

Mahasiswa Peduli, Masyarakat Terbantu: Penutup Bermakna PKKMB STAIM 2025

Minggu, 7 September 2025 - 20:44 WIB

Bupati Sumenep Turun Langsung di JJS Pangarangan: Sehat, Hadiah Spektakuler, dan UMKM Bersinar

Minggu, 7 September 2025 - 20:33 WIB

Tanpa Panggung, Tanpa Orasi: Bupati Fauzi Pilih Healing Bareng Rakyat

Berita Terbaru