Sumenep, Salam News. Id – Aliansi BEM se-Kabupaten Sumenep sukses menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW serta Ngaji kebangsaan dengan tema membangun kesadaran ekologis mahasiswa. Kegiatan berlangsung di halaman kampus STAIM Sumenep penuh khidmat, menghadirkan gema perjuangan, doa, refleksi, serta semangat kebangsaan mahasiswa dan santri.
Acara tidak hanya memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga mempererat persaudaraan mahasiswa, santri, dan tokoh masyarakat yang hadir bersama. Peserta hadir meliputi mahasiswa, aktivis, serta kalangan santri yang antusias mengikuti kajian keagamaan sekaligus kebangsaan demi meneguhkan kesadaran sosial.
Acara ini menghadirkan tokoh besar Sumenep: Sekretaris Umum PCNU Kiai Zainul Hasan mewakili ketua PCNU KH A. Pandji Taufiq. Selain itu hadir Dr. Moh. Zainudin, tokoh Muhammadiyah sekaligus Ketua PD Muhammadiyah Sumenep yang memberikan pandangan terkait peran mahasiswa.

Kemudian, KH. Yasin sebagai wakil Ketua MUI Sumenep mewakili KH. Moh. Soleh Abdurrahman yang masih berada di Haramain. Turut hadir pula KH. Abdul Wasid, M.Pd.I, tokoh agama sekaligus Kepala Kemenag Sumenep yang memberikan pesan moral kepada mahasiswa.
Koordinator BEM Sumenep, Salman Farid, menegaskan kegiatan ini penting untuk memperkuat tali persaudaraan serta konsolidasi gerakan mahasiswa dalam bangsa. Menurut Salman, tujuan acara adalah mempererat persatuan antar mahasiswa, santri, dan tokoh masyarakat menghadapi berbagai kebijakan tidak pro rakyat.
Ia menambahkan mahasiswa harus memperkuat spirit perjuangan agar kepentingan rakyat tetap dijunjung tinggi, beriringan dengan idealisme serta spiritualitas. “Mahasiswa wajib menyuarakan kebenaran, tidak boleh diam menghadapi ketidakadilan. Semangat perjuangan harus sejalan dengan keimanan spiritual,” tegas Salman.
Senada dengan itu, KH. Abdul Wasid menegaskan pentingnya mahasiswa tidak hanya kritis, tetapi juga berilmu agar bermanfaat bagi masyarakat. Menurutnya, mahasiswa memiliki hak sekaligus kewajiban menyuarakan kebijakan yang tidak pro rakyat, dengan tetap menyiapkan bekal pengetahuan.
“Suatu saat mahasiswa akan kembali ke masyarakat. Maka perlu ilmu yang cukup untuk memberi manfaat nyata,” ujar KH. Abdul Wasid. Hal senada disampaikan perwakilan PCNU, menekankan pemerintah harus memperhatikan aspirasi mahasiswa demi terwujudnya keadilan serta kesejahteraan bangsa.
Dalam penutupan, perwakilan PCNU menyampaikan bahwa suara rakyat serta mahasiswa tidak boleh diabaikan pemerintah dalam situasi apapun. spirasi masyarakat perlu didengarkan baik saat jam kerja maupun di luar, agar keadilan benar-benar dirasakan seluruh lapisan bangsa.
Melalui acara ini, Aliansi BEM Sumenep menegaskan mahasiswa tetap konsisten berada di garda depan perjuangan kebangsaan yang bermartabat. Mereka berkomitmen terus mengawal kebijakan publik, memperjuangkan aspirasi rakyat, menjaga persatuan, serta membangun Indonesia yang lebih adil berdaulat.(*/Red)