Presiden Mahasiswa Universitas Annuqayah Kecam Tayangan Trans7 yang Dinilai Lecehkan Kiai dan Santri

- Pewarta

Selasa, 14 Oktober 2025 - 18:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep, salam News. Id – Presiden Mahasiswa Universitas Annuqayah (UA) menyampaikan kecaman keras terhadap salah satu program di stasiun televisi Trans7. Tayangan tersebut dinilai melecehkan martabat kiai dan santri, serta merendahkan nilai-nilai luhur pesantren yang dijunjung tinggi.

Dalam pernyataannya, Presma UA menilai program itu menampilkan narasi yang menyesatkan dan provokatif terkait hubungan santri dengan kiai. Padahal, hubungan antara santri dan kiai sejatinya dibangun atas dasar adab, keikhlasan, serta penghormatan mendalam kepada guru.

“Pesantren adalah pusat pendidikan moral dan spiritual bangsa, bukan sekadar lembaga tradisional sebagaimana sering disalahpahami,” ujarnya. Menurutnya, menyudutkan kiai atau memelesetkan relasi santri dan gurunya dalam konteks negatif merupakan tindakan tidak bertanggung jawab.

Ucapan KPU-HPN 2025

Ia menyebut hal tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai luhur tradisi keilmuan Islam yang diwariskan ulama. Segenap anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Annuqayah turut mendukung penuh pernyataan Presiden Mahasiswa tersebut.

Mereka menegaskan bahwa kebebasan pers memang bagian penting dari demokrasi yang harus dijaga bersama secara bijaksana. Namun, kebebasan itu semestinya diiringi tanggung jawab etik serta penghormatan terhadap nilai sosial dan keagamaan masyarakat.

Baca Juga :  Kontroversi Program Bimtek DPMD Sumenep diDuga Pakai Dana Desa

Tayangan yang bersifat sensasional tanpa dasar verifikasi kuat dapat merusak kepercayaan publik terhadap media arus utama. BEM UA dalam pernyataan resminya menyampaikan lima poin tuntutan kepada pihak Trans7 dan lembaga terkait lainnya.

Pertama, mengecam keras segala bentuk pemberitaan yang melecehkan martabat kiai, santri, dan pesantren di Indonesia. Kedua, menuntut Trans7 segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf terbuka kepada masyarakat pesantren di tanah air.

Ketiga, mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) serta Dewan Pers untuk mengevaluasi konten siaran yang melanggar etika jurnalistik. Keempat, mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk menyuarakan protes secara damai, beradab, serta konstruktif.

Kelima, mengimbau media massa agar lebih berhati-hati ketika mengangkat isu keagamaan dan melibatkan tokoh pesantren. BEM Universitas Annuqayah menilai langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab moral mahasiswa dalam menjaga kehormatan ulama.

Baca Juga :  BPN Sumenep Turun Langsung Permasalahan Penolakan Warga Gersik Putih Terhadap Rencana Pebangunan Tambak Garam

“Kami bukan anti kritik, tapi kami menolak pelecehan yang dibungkus sebagai kritik atas nama kebebasan berekspresi,” ujar Ketua BEM. Menurutnya, kritik yang sehat harus bersifat membangun, memberikan solusi, bukan justru menghina atau menjatuhkan pihak tertentu.

Presiden Mahasiswa juga berharap media nasional dapat melakukan introspeksi, memperbaiki standar etika jurnalistik yang lebih berimbang. Selain itu, lembaga penyiaran diharapkan mampu menghadirkan tayangan edukatif yang menghormati keberagaman budaya dan agama.

Pernyataan ini sekaligus menjadi seruan moral bagi mahasiswa agar terus menjaga nilai-nilai ukhuwah dan kebersamaan. BEM UA mengajak seluruh civitas akademika serta masyarakat pesantren untuk tetap santun dalam menyikapi setiap perbedaan.

Mereka menegaskan pentingnya kebijaksanaan agar tidak mudah terprovokasi oleh narasi menyesatkan yang merusak kerukunan umat. Dengan demikian, Universitas Annuqayah menunjukkan komitmennya menjaga marwah pesantren sebagai benteng moral bangsa Indonesia.(*)

Berita Terkait

SKK Migas-HCML Bakal Gelar Festival Pesisir ke-4 di Giligenting
Fethum Muxin Harumkan Sumenep Sabet Perak Popnas 2025 di Cabang Pencak Silat
Pemkab Sumenep Perkuat Ekonomi Sirkular Lewat Pengiriman Perdana RDF 24,1 Ton
Pemkab Sumenep Gelar Musabaqah Qira’atil Kutub Peringati Hari Santri Nasional 2025
Sumenep Teguhkan Jati Diri Kota Keris dalam Hari Jadi ke-756
Rumah Kebangsaan Sumenep Jadi Simbol Persatuan dan Kolaborasi Generasi Muda
Haul Raja-Raja se-Madura, Pemkab Sumenep Teguhkan Nilai Sejarah dan Kebersamaan
Persatuan dan Kolaborasi Jadi Nafas Baru Semangat Sumpah Pemuda di Era Modern

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 10:43 WIB

SKK Migas-HCML Bakal Gelar Festival Pesisir ke-4 di Giligenting

Minggu, 9 November 2025 - 07:23 WIB

Fethum Muxin Harumkan Sumenep Sabet Perak Popnas 2025 di Cabang Pencak Silat

Kamis, 6 November 2025 - 18:01 WIB

Pemkab Sumenep Perkuat Ekonomi Sirkular Lewat Pengiriman Perdana RDF 24,1 Ton

Selasa, 4 November 2025 - 15:40 WIB

Pemkab Sumenep Gelar Musabaqah Qira’atil Kutub Peringati Hari Santri Nasional 2025

Jumat, 31 Oktober 2025 - 20:58 WIB

Sumenep Teguhkan Jati Diri Kota Keris dalam Hari Jadi ke-756

Selasa, 28 Oktober 2025 - 20:50 WIB

Rumah Kebangsaan Sumenep Jadi Simbol Persatuan dan Kolaborasi Generasi Muda

Selasa, 28 Oktober 2025 - 19:16 WIB

Haul Raja-Raja se-Madura, Pemkab Sumenep Teguhkan Nilai Sejarah dan Kebersamaan

Selasa, 28 Oktober 2025 - 19:00 WIB

Persatuan dan Kolaborasi Jadi Nafas Baru Semangat Sumpah Pemuda di Era Modern

Berita Terbaru